Tag(s):
• Keluarga
• Remaja
• Pergaulan remaja

Bercerita tentang Aryasa dan Aruna, kakak beradik kembar tidak identik yang telah terpisah dua belas tahun. Tidak mudah untuk Aryasa melupakan dan menghapus rasa sayangnya pada Aruna, kembaran yang terakhir kali ia temui diusia lima tahun. Akankah pertemuan mereka akan berjalan mulus setelah dua belas tahun terpisah dan bertemu lagi usia tujuh belas tahun?

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Ada Apa Nania?

sinom mae

Serupa Tapi Tak Sama

MoreShinee

Hate and Love

Siez

ZAKRASTELLA

pisarii

WAJAH ASLI ISTRI BARUKU

Hanin Humayro

Soul Journey

Moody Moody

Rekomendasi

Kue Anniv Pesanan Mertua

Nisa Noor

BABY D

Aira Humairah_03

MATI KUTU KETIKA ISTRI TKW-KU KEMBALI

Mutiara Sukma o

Fate Brings The Past

Tazanie

Cinta Semanis Permen

Eva Fingers

Pengagum Rahasia Gadis Pesantren

Anna Anisa

Luka Sang Istri

Dinara L.A

Derita Suami Mandul

Ida Nur Khasanah

Aku Menyerah Mas

Amy Sity

Let Me Go

Blue Sky

Komentar Buku (244)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  Rafi

  enak sekali baca nyaaku jadi senang dengan adanya nofel

  22d

    0
• 
  Nurul Ain

  Novel ini best…suka sngt cerita dlm novel ni pun semua nya sdp ii i like🥰

  14/06

    0
• 
  HayatSyafa

  bagus ceritanyaa suka

  25/05

    0
• 
  HandayaniMeli

  mengharukan

  27/04

    0
• 
  Febriana pindah

  baguss bgt ceritanta

  20/04

    0
• 
  MabarAnjay

  cerita ini sangat lah keren

  19/04

    0
• 
  AschaNio

  bagus

  15/04

    0
• 
  SaputraAdnan

  bagams b

  12/04

    0
• 
  YantiRisda

  mantappp

  10/04

    0
• AlbuchoriAfezza

  sangat bagus aku suka

  05/04

    0

• Total: 31

• Bab 1 Prolog

  "Aku capek! Aku mau pisah!" ucap seorang wanita paruh baya bernama Hanum pada sang suami, Damar.
  "Hak

• Bab 2 Ancaman

  Aryasa dan teman-temannya masuk ke dalam kelas. Beberapa hadiah nampak berserakan di atas meja merek

• Bab 3 Pilihan

  Aruna berjalan di koridor dengan sangat hati-hati seraya melihat kanan dan kirinya. Ia berdoa semoga

• Bab 4 First Kiss

  Aruna menghela berat saat menginjakkan kakinya di sekolah. Bukan pelajaran ataupun suasana sekolah y

• Bab 5 Santai Aja, Jangan Panik

  Aruna melangkahkan kakinya menuju lapangan basket. Dari jarak beberapa meter, Aruna sudah bisa mende

• Bab 6 Dua Sisi Yang Berbeda

  Aryasa membuka akses apartemennya, lalu masuk. Ia sedikit terkejut dengan kehadiran seorang wanita p

• Bab 7 Dikerjain

  Aruna dan Lula masuk ke dalam kelas. Aruna memberanikan dirinya untuk mengikuti jam pelajaran Bu Dam

• Bab 8 Rencana

  Axel menghisap sebatang rokok lalu menghembuskan asapnya secara perlahan. Sudah menjadi kebiasaan pr

• Bab 9 Maaf

  Aryasa menyuruh Aruna untuk ke kelasnya setelah pulang sekolah, karena gadis itu harus mengerjakan t

• Bab 10 Milik Gue

  Aryasa menghentikan motornya di depan apartemen. Sejak kecelakaan tadi, Aryasa mengendarai motornya

• Bab 11 Jangan Baper

  Aruna duduk di perpustakaan seraya membolak-balikan lembaran novel yang berada dihadapannya. Kalimat

• Bab 12 Nggak Boleh Naksir

  "Tuan, saya sudah cek alamat non Aruna di Bali, tapi ternyata non Aruna dan pak Damar sudah pindah k

• Bab 13 Boleh buat gue?

  Langkah kaki Aruna terhenti saat melihat seorang pria yang tengah menatapnya seraya membawa buket bu

• Bab 14 Emosi

  Suasana kantin nampak ramai. Suara riuh terdengar di setiap sudut kantin.
  "Mau makan apa? Biar gue y

• Bab 15 Boneka Alien

  Seorang laki-laki paruh baya masuk ke dalam kelas XII IPA I membawa setumpuk kertas HVS. Laki-laki i

• Bab 16 Penyemangat

  Suara sorakan dari para murid terdengar keras saat pertandingan basket dimulai.
  Pertandingan XII IPA

• Bab 17 Bawel

  Aruna duduk dipinggir lapangan seraya memegang perutnya. Ia hanya menonton teman-temannya yang tenga

• Bab 18 Satu Apartemen

  Kedua mata Aruna membulat saat melihat Aryasa yang membawa tas. "Lo belum pulang?" tanya Aruna.
  "Udah

• Bab 19 Selamat Ulang Tahun

  Aryasa dan Aruna bersiap untuk berangkat sekolah. Aruna menghampiri Aryasa dan merapikan dasi pria i

• Bab 20 Khawatir

  "Apa gue jujur aja yang sebenarnya ke Aryasa kalau gue ini kembarannya?" Pertanyaan yang menjadi per

• Bab 21 Terbongkar

  Irama musik terdengar sangat keras dari lapangan SMA Garuda. Seluruh murid  berkumpul untuk melakuka

• Bab 22 Masalah

  ~Harusnya aku sadar kalau kita adalah dua orang yang tidak bisa bersama, bukan malah jatuh cinta~
  Aru

• Bab 23 Mulai membaik?

  Aruna duduk dipinggir lapangan seraya mendengarkan lagu kesukaannya "Bawalah cintaku." Gadis itu fok

• Bab 24 Secret

  Seorang wanita paruh baya menaburkan bunga diatas pusara bertuliskan Aresha Xheivariz Damar. Kedua s

• Bab 25 Donor Darah

  Seluruh murid SMA Garuda berkumpul di aula untuk mengikuti acara donor darah yang diselenggarakan pi

• Bab 27 Tahun Baru

  Langit mulai gelap, beberapa orang yang berada di camp mulai menyalakan api unggun dan sibuk dengan

• Bab 28 17 Tahun Lalu

  Tujuh belas tahun lalu..
  Pak Damar sesekali melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Sudah

• Bab 29 Bahaya

  Suara riuh dari lorong sekolah kembali terdengar setelah para murid menghabiskan waktu mereka bebera

• Bab 30 Penolong

  Aruna merasakan kepalanya yang terasa sakit saat mencoba membuka mata. Dengan pandangan yang berkuna

• Bab 31 Epilog

  Aryasa terus mondar-mandir di depan ruang ICU. Kini Aryasa tidak bisa berpikir jernih, ia takut jika

• Bab 32 Extra Part

  Semilir angin dan deburan ombak membuatku tersadar
  Bahwa kini kamu sudah tidak bersamaku
  Kamu sudah pe