Tag(s):
• Kecantikan
• Keluarga
• Heteroseksual
• Menggoda

Liana Syafarra terbelenggu ikatan perjodohan dengan seorang duda. Tidak! Dirinya masih perawan, ia tak mau mendapatkan pria barang bekas, harus masih disegel! Liana kabur untuk segera mencari perjaka.

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Relokasi Rasa

Anggians18

Kugantungkan Asa di Runcingnya Jarum

Sutizoe

Status WA Sekretaris Suamiku

Nia Khalila

Angel Smile

Erni Chin Sia

I'm Holding You

Selfie Hurtness

Akhir Takdir Cintanya

Leanzy

Rekomendasi

GIVE ME A PAUSE TO LOVE YOU

Aby Satya

Raksa 21 Juli

Yashua

Perfect Wife

Taylor

IF I NEVER MEET YOU

nur juwariyah

PELAS TERI

Kenong Auliya Zhafira

Serpihan hati seorang Madu

verayanti

HAI, PAPA! I AM OK

nur juwariyah

Minta Mahar Jutaan Rupiah Akhirnya Perawan Tua

Hasibuan Official

Cinta Yang Lain

ApriliaChoi

Arigobims (Arigatou Our Big Dreams)

Karima N.

Komentar Buku (120)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  Shaputeri

  saya sangat suka novel ni dulu sya tak suka baca novel sekarang saya suka baca novel

  14d

    0
• hairaninurain

  suka banget sama ini story

  25d

    0
• 
  bagus ceritanya bikin baperr 😭😭

  21/06

    0
• 
  RuhiatAndi

  pernah

  08/06

    0
• 
  Michel Lee Samli

  👍🏻👍🏻

  30/05

    0
• 
  DitAdit

  wow keren dan aku bahagia dan seru dan vanyastik dan keren keren keren

  30/05

    0
• 
  putribersa

  lanjuttt seruuu

  29/05

    0
• 
  M Akbar AL

  Saya suka

  23/05

    0
• 
  KarubabaHudson

  saya suka dengan cerita ini

  03/05

    0
• 
  Minhy Tuch Linarty

  keren

  29/04

    0

• Total: 45

• Bab 1 Bertemu Gadis Dungu

  "Nikahilah aku!"
  Seorang gadis terbangun di atas brankar rumah sakit, pekikannya membuat pria yang te

• Bab 2 Tuyul Apartemen

  Melihat tuyul yang berkeliaran di area dapur, Liana langsung saja mengerti, Pajero hitam yang ia tum

• Bab 3 Benar-benar Dungu

  'Tch! Aku harus lebih mengecilkan perutku lagi!'
  Barra melonggarkan ikat pinggangnya, kemudian ia mer

• Bab 4 Semua Salah Kira

  "Daddy! Apa yang kau lakukan kepadanya?! Kenapa kau buat dia menangis?!"
  Melani melihat wajah Liana b

• Bab 5 Sugar Daddy?

  Barra masih bersedekap kesal di posisinya, kelakuan Melani amat sangat menyebalkan, anak itu selalu

• Bab 6 Pamali Ceunah Ge

  Liana langsung menggendong Ken dan membereskan perangkat makannya. Ia berjalan mencari kamar mandi,

• Bab 7 Dia Menyebalkan!

  Saat sesuatu terasa jatuh di kepala, cairan hangat perlahan merembes helaian rambut dan menyentuh ku

• Bab 8 Langsung Akrab

  'Anak ini pandai juga ya menggunakan bahan yang ada untuk sarapan.'
  Barra bergumam dalam hati tanpa m

• Bab 9 Ada Ancaman

  JLEB!
  Langsung menusuk ke dalam hati, panggilan Kakak yang diucapkan Melani membuat Liana terasa saki

• Bab 10 Pindahan

  Tiba-tiba, pintu yang ia sandari terbuka dan membuat kepala Liana terbentur ke belakang. Sangat saki

• Bab 11 Kuliah?

  "Ana, kau sudah lulus kuliah?" Barra memegang KTP milik Liana yang masih dalam kuasanya.
  Dilihat dari

• Bab 12 Pulang Kampung

  Sabtu ini, Barra memutuskan untuk pergi mengambil dokumen penting milik Liana. Ken tak akan ikut, ia

• Bab 13 Eh Nyeleweng

  Barra menatap manik mata Liana yang langsung melebar sambil menyeka daun bibir bawah Liana yang terd

• Bab 14 Dodol

  "Melan gak suka makanan manis, apalagi ini sudah malam Kak." Melani mengerutkan dahinya saat melihat

• Bab 15 Selamat Dari Mimpi Buruk

  "As, kamu kalau mau bubur ambil aja. Sayang di panci gak kemakan." Ucap Liana terlihat sibuk memasuk

• Bab 16 Kecil-kecil Makannya Banyak

  Asri dan Si Tuyul sedang bermain lempar bola kejar-kejaran hingga menghilang ke dalam ruangan tamu.

• Bab 17 Ayam Panggang Tornado

  Sip! Sudah siap, Ken sudah terlihat rapi dengan setelan celana monyet merah bertali gesper di pundak

• Bab 18 Kehadiran Wanita Tali

  Setelah memberi kenangan masam di kemeja Barra, dan 3 hari mengidap demam, Liana bangkit juga dari r

• Bab 19 Rainbow Cake

  Sudah 2 kali kunjungan Nathalie ke apartemen. Dan itu membuat Liana menjadi lebih pendiam daripada b

• Bab 20 Harapan Barra

  Bungkus itu sudah dibongkar dan hanya tinggal menyisakan tatakan datar transparan bersama dengan kue

• Bab 21 Tidur Berdua

  Daddy: Ana, Melani kemana? Daddy telpon tidak diangkat, dia masih bersamamu kan?
  Liana: Melan agak ta

• Bab 22 Liana Kerja

  "Ana! Hati-hati! Sudah Kakak bilang kau tak perlu bantu." Nathalie beranjak dari meja dapur, "Dimana

• Bab 23 Deni Dipecat

  "Cul, yang terakhir kopi 3 gelas ya, aku mau bikinin susu kedelai untuk Mbak Mona."
  "Siap!"
  Dengan sig

• Bab 24 Tuyul Penggoda

  Masih betah Liana kerja di kantor. Berbulan-bulan sudah namun dirinya tak pernah naik jabatan. Liana

• Bab 25 Ceroboh

  "Dududu dudu ..."
  Liana bersenandung, mengacak permukaan panci dengan spatula kayu. Setiap hari Barra

• Bab 26 Deni Kembali?

  Sampai di apartemen, Barra menghampiri Liana yang sedang mengurung diri berselubung selimut bulu. Ia

• Bab 27 Teman Dongkol Baru

  Esoknya, di kantor, Barra menghela nafas lega saat keluar dari ruangan rapat. Setelah ini ia bisa is

• Bab 28 Jeruji Besi

  "Daddy, tolong aku! Jelaskan kepada mereka bahwa aku tidak bersalah!"
  Air mata Liana mengalir deras k

• Bab 29 Hari Ibu

  Spesial di hari ibu 😍 Author mengucapkan selamat Hari Ibu untuk ibu-ibu yang membaca tulisan ini. E

• Bab 30 Syafrizul

  Paling mungil, pendek, imut, namun bukan yang paling kurus kerontang. Di tepi sana, berbaring seoran

• Bab 31 Pengakuan

  "Daddy sedang mengantar Kak Nathalie pergi. Aku tidak tahu kenapa, akhir-akhir ini ia sering sekali

• Bab 32 Jemputan

  Lagi, Liana diperlakukan tak wajar oleh teman satu selnya. Setiap makanan yang ia bawa dari Syafrizu

• Bab 33 Hipertensi

  "Setahun tinggal di Rusia, mulut kamu gak ada perubahan ya Denis."
  "Ada kok, saya sudah bisa Bahasa R

• Bab 34 Liana Bebas

  Bisa saja Denis memohon pembebasan bersyarat ke Kantor Polisi. Tapi hal itu tak akan bisa meyakinkan

• Bab 35 Berbelit Rumit

  Liana menyentuh dadanya yang tersengal-sengal. Sakit, kenapa wanita itu Denis bawa ke sini?! Denis s

• Bab 36 Terdakwa

  Sebelum pulang, Denis bertukar kontak dengan Syafrizul. Ia langsung pamit karena tak mau terlibat wa

• Bab 37 Melabrak Barra

  Melalui gawainya, Denis Si Cerdas itu dapat dengan mudah menemukan keberadaan Barra. Di dalam rumah

• Bab 38 Melani Diusir

  "Pulang! Harusnya dari dulu anak sepertimu tidak kuambil!"
  "Hiks .. hiks .. Daddy! Aku minta maaf Dad

• Bab 39 Harus Mati

  "Mas ..." Nathalie bangkit dari kursinya. Ia tak menyangka kalau Barra akan datang setelah dikirimi

• Bab 40 Diam Menutup Malu

  'Ana, pasti berat rasanya harus menanggung semua itu sendirian.'
  Barra sampai merasa gundah saat tahu

• Bab 41 Bergerak Mencintaimu

  "Barra, setelah ini Mama akan bantu kamu mencari wanita itu."
  Rahayu mampir, melihat Barra duduk di l

• Bab 42 Pergi

  "Pak .. Pak .. "
  Syafrizul menepuk-nepuk bahu Barra secara pelan. Barra tidur dengan posisi duduk. Da

• Bab 43 Telur Gulung

  Keluarga Liana lama belum kembali. Sedangkan ruangan ICU harus segera dikemasi. Liana bukanlah satu-

• Bab 44 Jangan Baper

  "Tidak! Aku ingin tidur bersama Daddy!"
  Liana menolak untuk tidur dengan Syafrizul. Terpasang raut ta

• Bab 45 Wedding

  Sepasang mata besar nan indah tengah menatatap pemandangan di depan sana. Mata itu berkaca, genangan