Total : 31Part 1
[Bisa kita ketemu sebentar? Ada yang ingin kusampaikan] [Di mana?] [Di halte dekat sekolah aja] Semilir
readmore Part 2
Entah Ayya siapa yang dimaksud sang pramuniaga. Tapi, perasaan Harsa mendadak gundah gulana. Lima ta
readmore Part 3
KISAH YANG TERTUNDA Part 3 "Mas, Agha," panggil Ayya, ketika dirinya baru saja keluar dari rumahnya.
readmore Part 4
KISAH YANG TERTUNDA Part 4 _____________________________________ "Kuliah? Kamu kira kuliah gak pake bia
readmore Part 5
KISAH YANG TERTUNDA Part 5 "Bulan depan, aku dimutasi ke Malang. Aku harap kamu segera ambil keputusan
readmore Part 6
Langit cerah ini seakan tiada arti Manakala hati berselimut perih Kau yang mencipta rasa sakit Menginga
readmore Part 7
"Ay, Ay, cowok lo dapat nilai tertinggi, lho. Lo udah baca pengumuman belum?" Melinda, teman sebangk
readmore Part 8
"Harsa, bisa kita bicara sebentar?" Ayya menepuk bahu Harsa, ketika pemuda itu tengah bersorak gembi
readmore Part 9
Seperti hari-hari sebelumnya, selain akhir pekan Ayya akan datang ke toko kuenya, selepas Ezra pulan
readmore Part 10
"Jauhi anak saya. Pergi sejauh mungkin dari anak saya. Saya tidak mau mendengar alasan apapun." Wira
readmore Part 11
Mendengar deru suara mobil berhenti di tepi jalan depan rumah orang tua Ayya, Harsa pun menoleh meli
readmore Part 12
"Sekarang Ayya harus gimana, Mas? Ayya gak mau gugurin kandungan ini. Ayya takut." Ayya berkata semb
readmore Part 13
Agha menatap Ayya dengan nyalang. Ia tahu wanita itu sedang ketakutan. Akan tetapi Agha coba mengaba
readmore Part 14
Pagi-pagi sekali, Wiratama sudah dibuat naik darah akibat laporan orang kepercayaannya, yang membawa
readmore Part 15
"Sepertinya Ezra bisa merasakan kehadiran ayahnya," tutur Agha, ketika bersiap untuk beristirahat ma
readmore Part 16
Ayya menunggu hingga beberapa saat. Berharap Agha kembali menghubungi. Tetapi, ternyata ia salah. Su
readmore Part 17
Sejak hubungannya dan kedua orang tua membaik, Ayya pun rutin mengunjungi mereka setidaknya 2 minggu
readmore Part 18
Ayya memejamkan mata seraya mengatupkan bibir. Beberapa kali ia juga menarik napas dalam-dalam. Meng
readmore Part 19
"Apa Mas ada salah? Bilang salah Mas apa? Jangan diam begini. Mas benar-benar tersiksa." Untuk beber
readmore Part 20
"Ayo, masuk!" "Wah ... Bagus banget rumahnya. Kamu tinggal di sini?" "Enggak. Aku masih tinggal sama M
readmore Part 21
"Makan dulu, ya, Sayang," tawar Indira pada Ezra yang sedari tadi hanya diam saja. "Oma suapin mau,
readmore Part 22
Agha dan Ayya sudah bersiap hendak keluar menuju mobilnya, ketika ada seorang pria berpakaian formal
readmore Part 23
"Mas, udah malem. Kenapa masih di luar." Ragu-ragu Ayya coba mendekati Agha yang hampir setiap malam
readmore Part 24
Wiratama memasuki ruang kerjanya di perusahaan. Dengan wajah tertekuk kesal, ia pun berteriak memang
readmore Part 25
Bi Mira gugup luar biasa mendapati tatapan tajam dari Agha. Ia tak mengira jika kepanikannya justru
readmore Part 26
Jingganya senja terbalut gulita Riuh rendah suara manusia Tak jua sampai di telinga Ketika asa tak terc
readmore Part 27
Cukup lama Harsa menghabiskan waktu termenung di dalam mobil di area parkir rumah sakit. Sampai akhi
readmore Part 28
Byuur ...! Agha terperanjat ketika seember air mengguyur tubuhnya yang terikat pada tiang beton, yang
readmore Part 29
Sebuah beban yang tak sanggup Ayya emban. Dicerai tanpa alasan sungguh lebih dari menyakitkan. Seban
readmore Part 30
Penghuni rumah berlantai dua itu kini bertambah. Jika dulu mereka hanya bertiga, karena Bi Mira tak
readmore Part 31 Ending
"Bunda, Eza kangen Papa," ungkap Ezra, sesaat setelah merebahkan tubuh di atas ranjang. Bicaranya su
readmore
bagus juaga
22/07
0suke jalan ceritanya
19/07
0keren baca nya enak
15/06
0good
29/05
0Kisa nya sangat menarik
28/03
0luar biasa sangat keren
15/03
0mksh
10/03
0romantis
04/03
0ceritanya sangat bagus, tidak membosankan
25/02
0Loveyou
26/07/2023
1