Total : 92Bab 1 Lelaki Kurang Ajar
"Sekali-sekali bawa pacarnya dong. Kenalin sama Ibu," goda Bu Ani, wanita paruh baya penjual mak
readmore Bab 2 Ternyata Dia!
Di tengah keheningan mencekam di kantorku saat semua orang sedang sibuk dengan deadline masing-m
readmore Bab 3 Proyek dari Bos
Kesialan telah menimpaku sejak aku bangun pagi. Air mandiku mendadak sangat dingin. Sepatu kets
readmore Bab 4 Kesibukan Luar Biasa
Langit sudah gelap. Seisi kantor masih berkutat di laptop masing-masing. Kata orang pekerjaan de
readmore Bab 5 I Will Survive
Mataku berkunang-kunang. Untung Wahyu menyeretku untuk makan siang, kalau tidak aku pasti melewa
readmore Bab 6 Kerjasama yang Baik
Sesi foto-foto hari ini berjalan lancar. Aku bekerja dengan cepat di tiga perusahaan tujuan. Sem
readmore Bab 7 Lantai Dua Puluh
Keesokan hari... Aku sengaja ke lantai lima belas untuk melihat keadaan. Pemandangannya membu
readmore Bab 8 Demi Sahabat
Sabtu sore ini aku bersiap untuk kencan ganda dengan Wahyu dan gebetannya. Aku tidak berdandan,
readmore Bab 9 Jangan Resign
Seumur hidupku hingga saat ini tidak ada seorang pun yang curiga pada kacamata bingkai perak yan
readmore Bab 10 Pendekatan Halus
Setelah ancaman resign-ku kemarin Richard tidak lagi bersikap arogan, tapi tetap saja dia membuj
readmore Bab 11 Hipokrit!
Maka jadilah aku seorang desainer grafis in house di Yilmaz Group, dengan posisi langsung di baw
readmore Bab 12 Musuh Dalam Selimut
Bernard terkejut melihat wajahku yang sekeruh air kobokan. Dia pasti terheran-heran karena tadi
readmore Bab 13 Mengungkap Perasaan
Pagi-pagi sekali aku sudah bangun. Jiwa petualangku memberontak ingin segera melaju ke pantai. A
readmore Bab 14 Cerita Tidak Ya?
Aku tidak mengerti kenapa orang membuat jargon 'I hate Monday'. Memang apa yang salah dengan har
readmore Bab 15 Kejutan
"Coba kamu berikan solusi untuk persoalan ini. Ciptakan strategi marketing yang baik untuk sebua
readmore Bab 16 Perhatian Richard
Aku bersin tiga kali berturut-turut. Kepalaku pening. Aku tahu seharusnya tidak memaksakan diri
readmore Bab 17 Double Trouble
Aku bersembunyi di toilet. Aku tidak ingin tahu apa yang dilakukan si kembar di ruangan Richard.
readmore Bab 18 Beda Level
Aku lelah. Sangat lelah. Energi yang kukeluarkan tidak sepadan dengan yang kumiliki. Bayangkan s
readmore Bab 19 Suka atau Tidak?
Pagi yang aneh. Semalam aku bermimpi seram dan mood-ku menjadi lesu. Aku berharap hari ini bisa
readmore Bab 20 Santai di Pantai
Seperti biasa aku melenggang bahagia di pasir pantai. Guliran butir pasir terasa seperti pijat r
readmore Bab 21 Penyamaran Terbongkar
"Pagi, Bernard," sapaku. "Pagi, Hazel. Wah, ada yang sedang bahagia? Wajahmu cerah sekali?" k
readmore Bab 22 Pulang
Pagi yang aneh bersama bos yang aneh, batinku. Sudah dibilang tidak usah, malah memaksa untuk me
readmore Bab 23 Berkenalan dengan Richard
Aku menyelesaikan sebuah lukisan! Awalnya aku berusaha melukis kembang sepatu yang sedang mekar
readmore Bab 24 Sekretaris Dadakan
I love Monday! Terutama karena tidak ada gangguan dari Bryan! Dari info yang diberikan Bernard,
readmore Bab 25 Lelaki Trans
Aku mengeluh karena pagi ini Richard menyeretku ke meeting yang tidak ingin kuhadiri. Padahal ak
readmore Bab 26 Pengamatan Abram
Aku semakin mengagumi Richard. Dia masih bertahan menghadapiku yang seperti ini. Beberapa kali a
readmore Bab 27 Abram dan Hazel
Aku heran saat telepon di mejaku berbunyi. Langka sekali. Tanpa banyak berpikir aku mengangkatny
readmore Bab 28 Mengorek Informasi
Hari ini aku berusaha fokus pada pekerjaan, yang sangat sulit kulakukan dengan kehadiran Richard
readmore Bab 29 Richard dan Abram
Suasana mencekam di kediaman mewah Abram Yilmaz. Richard duduk di sofa ruang tamu berhadapan den
readmore Bab 30 Dansa Pertama
Hari ini hari Sabtu. Nanti sore aku dan Richard akan menghabiskan waktu berdua dalam pesta perni
readmore Bab 31 Berteduh
Setelah apa yang terjadi di pesta semalam, aku benar-benar butuh refreshing. Aku harus menjernih
readmore Bab 32 Sayap Putih
Pagi ini terlihat cerah. Suasana hatiku sangat baik. Setiap kali memejamkan mata aku teringat pa
readmore Bab 33 Pertimbangan
Sebelumnya aku sedikit bingung harus bersikap bagaimana terhadap Richard. Sekarang aku jauh lebi
readmore Bab 34 Kamu Cantik
Bayangkan coba. Makan siang saja membuatku resah gelisah, bayangkan bagaimana perasaanku ketika
readmore Bab 35 Menanti Jawaban
Insiden semalam membuatku tidak bisa tidur. Pikiranku penuh dengan berbagai hal di mana sebagian
readmore Bab 36 Pendekatan Abram
Pagi-pagi sekali handphoneku sudah berbunyi. Aku meraba-raba nakas di kepala tempat tidur sambil
readmore Bab 37 First Kiss
"Kamu cari model kayak apa sih? Jangan-jangan yang belum dilaunching?" gerutu Richard. Aku me
readmore Bab 38 Percaya
Aku duduk bersila di sofa sambil sibuk memindahkan data dari handphone lama ke handphone baru. K
readmore Bab 39 Asal-usul
Aku duduk termenung menatap jendela kereta. Sebentar lagi aku akan tiba di stasiun kota B, kota
readmore Bab 40 Kesibukan Bryan
Satu bulan sudah Bryan berkeliling beberapa kota besar di Kalimantan Barat untuk meliput festiva
readmore Bab 41 Jalan Berdua
Aku bersin tiga kali berturut-turut. Palet yang kupegang nyaris terjatuh. Elisabet menatapku den
readmore Bab 42 Kincir Ria
Aku mencari info tempat wisata yang asyik di kota ini. Kebanyakan wisata alam bebas. Saat ini ak
readmore Bab 43 Gerak Cepat Bryan
Pagi-pagi sekali aku sudah merenggangkan tubuh di pekarangan. Olahraga pagi baik untuk menjaga t
readmore Bab 44 Bryan dan Elisabet
Bryan tidak menyangka bahwa Hazel akan segera mengenali dirinya, padahal dia berniat menyamar se
readmore Bab 45 Masih Memikirkan
Aku tidak menyangka Bryan pulang dengan patuh. Jangan kira aku tidak melihat tatapannya yang beg
readmore Bab 46 Pencuri Ciuman!
"Aku cuma mau ambil barang-barang yang masih ketinggalan di apartemen kok. Habis itu langsung pu
readmore Bab 47 Dia yang Pertama
"Ini Ma, titipannya." Aku menyerahkan dua buah pot bibit air mata pengantin. "Taruh aja di de
readmore Bab 48 Richard dan Abram
Malam hari yang mencekam di kediaman Abram Yilmaz... Tadi siang Abram sudah memerintahkan ked
readmore Bab 49 Pindah ke Dekatmu
Aku terheran melihat nama Richard di layar handphone. Pagi sekali dia menelepon? Ini bukannya ba
readmore Bab 50 Penawaran Menarik
Melihat Richard melangkah maju dengan hidupnya aku merasa ketinggalan. Aku memang bisa menghasil
readmore Bab 51 Butuh Refreshing
Satu minggu melakukan maraton meeting bersama Richard cukup melelahkan. Aku juga mulai bosan kar
readmore Bab 52 Mengorek Jawaban
Richard bersikeras ikut menjemput Wahyu meskipun aku melarang sekuat tenaga bahkan sampai mengan
readmore Bab 53 Obrolan Seru
"Ha ha ha dari muka lo gue udah tau!" Wahyu memicingkan mata. "Udah deh, jangan macam-macam.
readmore Bab 54 Serangan Abram
Dua minggu berlalu. Aku dan Richard sudah menemukan ritme dalam kehidupan pribadi maupun pekerja
readmore Bab 55 Suntikan Semangat
Kuakui selera Wahyu akan lelaki bertambah baik. Pagi ini aku meeting secara virtual dengan Creat
readmore Bab 56 Freelance Deh!
Ayam jantan Mak Endah berkokok nyaring di atas pagar rumah. Aku membuka mata. Otakku langsung me
readmore Bab 57 Makan Siang Berempat
Selesai urusan dengan Irwan. Aku mengirim pesan singkat pada Richard. Dia memberitahu untuk menc
readmore Bab 58 Menunda Hubungan?
Peluit berbunyi tanda kereta akan segera berangkat. Aku teringat akan lagu anak-anak jaman dulu
readmore Bab 59 Jangkauan Yilmaz Group
Pagi-pagi Richard sudah bangun dan bersiap untuk berangkat ke galeri. Aku juga harus bertemu Bu
readmore Bab 60 Kepribadian Menarik
"Ma," panggilku. "Apa?" Elisabet menoleh. Tangannya yang memegang kuas tergantung di udara.
readmore Bab 61 Bukan CLBK!
Richard menetap di kamarku sementara aku sibuk dengan desain. Dia memperhatikan setiap gerakanku
readmore Bab 62 Menemani Richard
Hari ini aku bertekad menemani Richard ke studio. Satu minggu ini dia bekerja tanpa mengeluh. Ti
readmore Bab 63 Kangen Teman
"Whaaattt?? Richard ketemu siapa? Di mana? Bagaimana? Coba lo jelasin lebih pelan sedikit?" Suar
readmore Bab 64 Bryan Datang
Hari yang normal di antara hari-hari lainnya. Aku dan Elisabet menyibukkan diri di depan canvas
readmore Bab 65 Malam Terakhir
Aku teringat kisah Sam Pek Eng Tay, kisah cinta antara dua anak manusia yang tidak dapat bersatu
readmore Bab 66 Richard Kembali
"Apa rencana ayah?" tanya Richard. Dia sudah berada dalam mobil Bryan dan sedang melaju ke ibuko
readmore Bab 67 Apa Warna Hatiku?
Malam tiba. Aku duduk termenung di depan jendela. Sejak kepergian Richard tadi pagi rumah terasa
readmore Bab 68 Sudah Seminggu
"Oh, begitu cepatnya kamu akrab dengan klien? Yakin itu bukan strategi dia untuk nego harga desa
readmore Bab 69 Bertemu Daniel
Pagi ini aku janjian dengan Kak Sukma meeting santai di cafe yang didesain apik. Tanaman hijau b
readmore Bab 70 Curhat Para Wanita
Tidak hujan tidak angin, Wahyu menelepon siang-siang. Aku yang sedang asyik mempersiapkan final
readmore Bab 71 Mempermainkan Wanita!
"Maksud Kak Sukma? Menghilang bagaimana?" Sumpah, aku benar-benar melongo. "Dia nggak menjawa
readmore Bab 72 Membujuk
Aku dan Richard rebah berhadapan. Dia melepasku setelah semua kerinduannya terlampiaskan. Kami b
readmore Bab 73 Bantuan Terselubung
Setelah makan Richard masih bermanja-manja denganku. Sedetik pun dia tidak meninggalkan tempat t
readmore Bab 74 Menjebak Daniel
Aku meratapi nasibku yang malang. Dahiku bersandar di kaca jendela mobil Kak Sukma. Aku tidak me
readmore Bab 75 Penthouse
Tidak sampai sepuluh menit Richard sudah tiba di depan gedung kantor Daniel. Mobilnya mengklakso
readmore Bab 76 Janji yang Tersingkir
Aku hampir lupa dengan ajakan Hendri. Sekarang lelaki ini berdiri di dalam rumah dengan tatapan
readmore Bab 77 Utusan Abram
Langit sudah gelap ketika aku dan Wahyu kembali ke rumah. Untung lampu jalanan di sekitar komple
readmore Bab 78 Bertemu Tanpa Rencana
Minggu menjelang siang setelah berpamitan dengan Elisabet, aku dan Wahyu melakukan perjalanan ke
readmore Bab 79 Hanya Ada Dua Cara
Tidak ada yang menyangka bahwa Bryan akan datang ke penthouse di hari Minggu. Karena Richard tid
readmore Bab 80 Janji yang Diingkari
"Kalau seperti ini aku teringat waktu tinggal di rumahmu," celetuk Richard. "Oh ya? Emang sep
readmore Bab 81 Keraguan
Sore hari aku tiba di rumah. Richard mengantarku sampai ke depan Elisabet. Aku tersentuh, pacark
readmore Bab 82 Elisabet VS Abram
Perasaanku yang sedang buruk bertambah buruk karena melihat wajah Abram. Tepat sebelum aku mengu
readmore Bab 83 Hendri Menagih Janji
Jika dinikmati waktu berjalan lebih cepat. Beberapa hari ini aku bekerja seperti kuda pacu. Desa
readmore Bab 84 Tepat Waktu
Giliranku bernyanyi. Aku berdiri dengan mic di tangan, berusaha konsentrasi pada layar di tengah
readmore Bab 85 Terkejut!
Hangatnya sinar matahari menyambut kami yang melangkah keluar dari rumah sakit. Aku menarik nafa
readmore Bab 86 Will You Marry Me?
"Aku mau kerja sebentar, kamu duduk manis dong." Aku mengomeli Richard yang terus menjahiliku, m
readmore Bab 87 Richard dan Bryan
Pagi hari di gedung milik Yilmaz Group, tepatnya di lantai dua puluh. Bryan dan Richard duduk be
readmore Bab 88 Kiriman Foto
Sehabis hujan rerumputan di pekarangan rumah Elisabet berwarna hijau cerah. Udara pagi yang seha
readmore Bab 89 Maafkan Papamu
Ketika rasa kecewa pernah menempati hatimu, selamanya perasaan itu akan tinggal, mengintai dari
readmore Bab 90 Bagian Hidupku
Yilmaz Group mengalami guncangan hebat. Harga saham merosot drastis hingga nyaris tidak berharga
readmore Bab 91 Melamar
Aku menapaki langkah penuh kenangan. Seolah sudah lama sejak terakhir kali aku menjejakkan kaki
readmore Bab 92 Meminta Restu
Langit mulai temaram saat mobil Richard tiba di depan rumahku. Sepanjang perjalanan aku tidak he
readmore
seru dan menyenangkan
11d
0keren
15d
0Satrio
27/05
0bagus
24/05
0sangat bagussss
14/05
0makasih
10/05
0bagus
08/05
0seru
07/05
0sangat bersabar
05/05
0wih keren
04/05
0