Tag(s):
• Detail
• Keluarga
• Pornografi

SESUNGGUHNYA, APA ITU KELUARGA? REI hidup dalam keluarga besar, tapi ia hanya memiliki ibu. Sampai tragedi membuat satu-satunya manusia yang menyayanginya mati. Tidak ada keluarga yang menginginkan Rei setelah itu. Sampai datang wanita berwajah dingin yang lalu membawanya pergi dari rumah perawatan mental, sekalipun suara Rei tidak lagi terdengar begitupun cahaya matanya yang meredup. Bisakah NARA, wanita dingin tapi kaya itu membuka hati Rei kembali? Sedangkan dirinyalah yang mengusir ibu Rei dari kehidupan nyaman, tanpa harus menyembunyikan setangkup roti berisi selai coklat untuk mengganjal perut Rei yang lapar. Bisakah wanita dingin itu membuka hati Rei? Bocah yang sejak lahir sudah melihat bisa sekejam apa keluarga pada anggota keluarganya yang lain. Sedangkan Nara adalah manusia yang dahulu mengusir ibu Rei tanpa kesempatan kembali saat Rei masih dalam kandungan ibunya. Mampukah wanita dingin yang bisa memberi surga pada siapapun yang ia kehendaki dan neraka pada yang ia mau, mengembalikan cahaya mata Rei yang meredup? Lalu menciptakan rumah baru yang lebih nyaman dari pelukan sang ibu yang kedatangannya terus Rei tunggu, sekalipun itu adalah hal mustahil untuk terjadi. Bisakah anak yang terluka itu, tersenyum kembali? dan mampukah Nara menjadi rumah baru untuk Rei?

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Terjerat Cinta Dosen

Arizumi

Beautiful Breakup

Jejakava

Blind Girl Love

yk

MY FRIST LOVE : SHAKA

lucyyrubyy

Wanita Tomboy Itu Istriku

Gitta Anggraita

Warung Soto

Zylan Agatha

Rekomendasi

Love Brother

Reriang

The Ex Brother 2

Dwi Sartika Juni

GIVE ME A PAUSE TO LOVE YOU

Aby Satya

Kukembalikan Suamiku Pada Saudaranya

Nila Nilu

Breastfeeding Prince

_sheyiu

Goyangan Pohon Beringin

Quora-youtixs

Suami Perhitungan, Istri Kelimpungan

Buluh Perindu

Istri Nomor dua

Amih Lilis

Perawan 200 Juta

LinDaVin

Villa Bougenville

Pena Callysta

Komentar Buku (58)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• April Ianti

  emmmm🥺

  8d

    0
• Jemanpu J Mandala Putra

  Ahnaf

  16d

    0
• DiyyaDzaky

  gk tarlalu suka

  22d

    0
• 
  Agenk Purjaya

  bagus critanya

  10/06

    0
• 
  RaafiDaffa ar

  okay

  02/05

    0
• 
  Nadirah Farhana

  Best story

  29/04

    0
• 
  cerita ini lumayan menarik

  21/02

    0
• 
  RamadhanFirman

  ini sangat bagus

  15/02

    0
• 
  Tubagus Donnie

  bagus banget ceritanya

  19/01

    0
• 
  RafiqMohd

  cerita best

  24/11

    0

• Total: 74

• 1. ADIK YANG TERUSIR

  Wanita muda itu, duduk dengan kepongahan meski hatinya sakit tak terperi. Batinnya masih meyakinkan

• 2. PANGGILAN YANG DIABAIKAN

  "Menjelang kematiannya pun ayahmu terus memanggil namaku. Begitupula Hans yang lebih memilih putriku

• 3. SETANGKUP ROTI COKLAT

  "Iori...Iori...iori--IORI...!"
  "IORI!!"
  Wanita itu terbangun dengan peluh membasahi badan, pakaian t

• 4. INIKAH KEHIDUPAN?

  "Mommy, daddy ... pulang?"
  Cyntia memeluk putranya yang menatapi setangkup roti di tangan, ia menunj

• 5. SEPOTONG AYAM

  Ting klenting Ting!
  Suara sendok dan garpu yang beradu dengan dengan piring nyaring terdengar dalam

• 6. MANIK BIRU YANG MENGHIPNOTIS PELAYAN SETIA

  "PERGI DARI HADAPANKU!" hardik Barbara pada menantunya yang pipinya memerah tapi tak mengeluh.
  Tidak

• 7. PERTARUHAN

  "Selamat malam, Rob."
  "Selamat malam untukmu juga, Pak Iori. Bagaimana kabar anda?"
  Manajer toko maina

• 8. KEPINGAN MASA LALU

  "Jika anak Ais sudah besar, apa ia akan sebesar bocah itu?"
  Seolah tak percaya dengan apa yang dideng

• 9. AMARAH NARA

  "Tidak bisa dipercaya."
  Itu adalah kalimat yang keluar dari bibir Nara setelah pintu kamar tempatnya

• 10. DAMN, SECEPAT INIKAH MEREKA TUMBUH

  "Jika putraku merasa senang malam ini, mungkin kau akan mendapat ya lebih cepat dari putra nakalku i

• 11. BOCAH YANG MEMBISU

  [Kita terlihat seperti apa di mata mereka?]
  Cuurr!
  Nara membasuhkan air dingin pada wajahnya beberapa

• 12. SEPUCAT LEMBAR KORAN

  "Panti asuhan atau orang tua asuh?"
  Mendengar itu Rima menatap tajam wanita yang usianya sama dengan

• 13. KECUPAN TAK TERDUGA

  "Kita- ... sebaiknya kita pulang."
  Untuk beberapa saat Alan memperhatikan wajah Nara yang pipinya mas

• 14. AIRMATA YANG MALU DIPERLIHATKAN

  Cup!
  Manik hitam pekat Nara membesar seketika, ia bahkan tak bisa bereaksi apapun sampai Alan menjau

• 15. JEMARI KAKU YANG DINGIN

  Brakk!
  Duda beranak satu yang terus memperhatikan Nara masuk ke dalam mobil dari tempatnya duduk itu,

• 16. AIS, AYO PULANG

  Meski tak menangis, mata Nara panas, merasakan sedingin apa jemari sang adik, gadis bodoh yang ia us

• 17. DIMANA ANAK ITU?

  "Apa di luar masih ada bangun lain?"
  petugas berseragam itu mengangguk, ia lalu menunjuk bagian belak

• 18. ALAN YANG MENGINGINKAN NARA

  "Aku menginginkanmu, Nara. Sungguh-sungguh menginginkanmu."
  Ucap Alan di antara kecupan juga sentuhan

• 19. PERTARUHAN BARU

  Alan meletakan tubuh wanita dingin yang menatapinya tajam ke atas ranjangnya.
  "You won't dare, Suliva

• 20. ANAK YANG TIDAK DIINGINKAN

  "Karena kamu satu-satunya wanita yang bisa membuatku menunggu, Nara."
  Alan mendekatkan tubuhnya, ia m

• 21. KARENA KAMU LICIK

  Srakk!
  Bunyi lembaran kertas yang sedang Nara baca menggema. Sorot matanya yang memang dingin semaki

• 22. KESAN PERTAMA

  "!" Manik mata hitam pekat dengan pinggiran coklat Nara membesar, rambut-rambut halusnya meremang sa

• 23. GENGGAMAN TANGAN REI

  "Aku tak perduli dengan penilaian mu, Carter. Dengan uang yang ia miliki anak itu akan bisa diperbai

• 24. SOFA YANG HARAM DIDUDUKI

  Rei terus melangkah bersama wanita asing dan pria tua yang wajahnya terasa tidak asing.
  Pria tua itu

• 25. KEHIDUPAN MACAM APA YANG KAU JALANI?

  "Daddy."
  Duda bermanik ash yang sudah selesai membayar belanjaan itu, menoleh pada sang putra yang me

• 26. MATA YANG BERHARAP

  "Anda mau kembali sekarang, Nona?" tanya Iori menyerahkan handuk yang lalu Nara gunakan untuk mengel

• 27. MAKAN MALAM YANG CANGGUNG

  "Joe," panggil Nara pada pemilik mata bulat yang menatapinya penuh harap, "kamu boleh tidur dengan O

• 28. AMARAH DAN KECEWA

  Mendengar tutur sang putra, mata Alan seketika membulat sempurna.
  Tapi, bukan reaksi lelaki itu yang

• 29. GODAAN DI PAGI HARI

  Apa kamu harus selalu meninggalkanku setiap kita selesai bercinta?"
  Nara yang sedang memakai baju ti

• 30. PERTENGKARAN PERTAMA?

  Kalimat penolakan yang Alan ucapkan membuat Ciara terdiam beberapa saat sebelum ia mengangguk setuju

• 31. MAINAN KESAYANGAN ALAN

  "Apa onty Ciara tidak tahu aku tidak mau dicubit?" Ucap Joe mengusap pipinya berkali-kali lalu mendo

• 32. KEJUTAN MANTAN ISTRI

  "Kami hanya bisa menemukan ini, Nona Larson."
  Nara menatapi motor--seharusnya motor--yang rasanya ba

• 33. DICARINYA ANAK YANG TIDAK DIINGINKAN

  Clekk!!
  Bocah lelaki kecil yang sedang bermain sendiri di bawah pengawasan dokter Carter itu, menoleh

• 34. GOLD DIGGER YANG MENCARI CUCUNYA

  Bunyi pesan yang masuk membuat Iori tersenyum saat menatap layar ponsel. Kabar yang baru ia dapat mu

• 35. HIDUP YANG TAK PATUT DIBICARAKAN

  Barbara dan Rudi saling melirik setelah mendengar tanya Grace untuk wanita berambut pirang yang seda

• 36. PANGKUAN NARA YANG NYAMAN

  Carter yang sudah berada di dalam lift yang pintunya hampir tertutup sempurna, hanya melambai pada R

• 37. RASA TAKUT REI

  Selain dukungan. Menurut Carter, Rei juga butuh dorongan tapi bukan paksaan. Dan Nara sedang mencoba

• 38. RINDU YANG TAK AKAN PERNAH SAMPAI

  Tok...tok!
  Ketukan pelan itu membuat wajah Nara beralih dari layar laptop, "ada apa, Rei?" Ucapnya. M

• 39. MENYATUKAN RUBAH DAN ULAR

  Jes gejes gejes!
  kereta mainan yang suaranya khas melaju diantara miniatur kota dan hutan yang tak b

• 40. WAJAH SWAG ANDRE

  "-saya harap mereka tidak akan menemukan barang gelap apapun dalam properti anda, Tuan."
  "Sialan kau!

• 41. IKUT AKU

  Ctik! Ctik! Ctik!
  Andre benar-benar menjentikan jarinya di depan mata kepala Ciara.
  "Jangan bertele-t

• 42. DAN DIMANA CALON ISTRIMU?

  Di bawah langit malam, di antara cuaca dingin yang menyelimuti, Alan menggenggam erat jemari Nara ya

• 43. SNAKE LADY

  Nara menatap manik mata ash yang tatapannya melembut. Wanita dingin ini, hanya diam sampai ia mendek

• 44. AKAN TIBA SAATNYA

  "Kita sudah sampai, Nona." 
  Nara yang menutup mata menatap pemilik suara yang tersenyum. Pintu mobil

• 45. RUMAH INI BERBEDA.

  Rasanya semakin lama manik hitam pekat Nara bisa membaca ekspresi dari mata biru nan beku milik Rei.

• 46. PEMAIN BARU YANG MENYUSUP TANPA TAKUT

  'Apa yang kau lakukan selama ini sampai tidak tahu itu?'
  Rasanya bibi Ann ingin mengatakan kalimat it

• 47. APA YANG KAMU LAKUKAN DI SINI?

  Wanita berambut pirang yang keluar dari kamar mandi itu, langsung masuk ke walk in closet kamar lela

• 48. RINDU YANG TIDAK AKAN PERNAH SAMPAI

  Alan yang bahkan tak sadar kapan ia terlelap, bangun saat mendengar suara  di mansion yang jadi rama

• 49. MAK COMBLANG?

  Tulilit! Tulilit!
  Andre mengernyitkan dahi mendengar ponselnya berdering. Pria yang tubuhnya sedang d

• 50. BERTEMUNYA DUA ANAK KECIL

  "Catlyn Nicholas?" Ulang Ciara pada wanita yang tangannya masih ia jabat, "I'll call you Cat, than.

• 51. CHIKEN!

  Nara yang terkejut mendapati suara yang begitu ramai dari kebun, menghentikan langkah saat menuruni

• 52. WANITA DINGIN ITU TAKUT?

  "Chiken? duh," ucap Andre untuk balasan bibi Ann. Ia tersenyum untuk ejekan yang bibi Ann kirimkan p

• 53. TAKE IT IR LEAVE IT

  Wanita dingin yang berdiri di depan pintu kamarnya yang terkunci itu, menatap Alan lekat lalu beruca

• 54. RASA YANG TERPUASKAN

  'Sungguhkah sesederhana itu?'
  Nara jadi diam meski seluruh kesadarannya mendengarkan perkataan Alan.
  

• 55. YOU CAN SPEAK!?

  "Bibi, Bibi! apa Daddy akan mengantar kita?" tanya Joe saat bibi Ann memegang engsel pintu.
  Ciara ya

• 56. JIKA SAJA HUBUNGAN TETAP BAIK

  "So, your lover just broke your relationship. Tapi, bukan dia yang memutuskanmu?" Ciara mengangguk l

• 57. PISAU BERMATA DUA

  Alan tak menyangka Iori akan menjawab tanya pelannya. Saat ia melihat senyum di wajah Iori, Alan men

• 58. WANITA DINGIN ITU MEMBEKU DALAM BISU

  Joe terus-terusan berceloteh di sepanjang jalan, sementara Rei yang duduk di sampingnya mendengarkan

• 59. AROMA MENENANGKAN YANG MENYAKITKAN

  Joe menatapi Rei yang baru kali ini berkata lebih dari ya dan tidak. Sementara Alan memperhatikan uc

• 60. MEREKA MENJALIN KERJA SAMA!

  "Sorry not sorry, Cat," ucap Ciara mendekat pada tubuh Catlyn yang tertidur karena mabuk. Ia lalu me

• 61. BYE-BYE, JOE. I LIKE YOU TO.

  Nara menoleh pada Alan yang menunjukan tersenyum lalu menggenggam tangan Nara, "you know what? tidak

• 62. YOU ALL LIAR!

  "Get back here, young man!" seru lelaki bermata ash pada bocah berpipi gembil yang meliriknya kesal

• 63. BENAR-BENAR DITINGGALKAN.

  Sofia hanya bisa memandangi wanita paruh baya yang memilih keluar dengan menggendong Joe yang rasany

• 64. MENCARI NARA

  "Tuan?"
  Alan diam tak menjawab dan Andre pun menutup mulut meski batinnya bicara, 'I know it! Tapi,

• 65. DADDY, YOU LIKE ME, RIGHT?

  Alan membuka pintu kamar Joe yang memandanginya heran. Manik ashnya yang bulat terus memperhatikan A

• 66. TIDAK MUNGKIN ITU REI

  "Daddy, you like me, right?"
  Alan jadi diam lalu menatapi putranya lekat, bocah nakal yang akan begit

• 67. PANDANGAN REI YANG AWAS

  Nara menoleh, "mungkin sampai musim semi berahir, Dokter."
  "Oh, apa anda tahu kota ini akan mengadaka

• 68. MENGEJAR YANG BERLARI

  "Rudy selalu mengatakan banyak hal yang akan nona Cyntia lakukan untuk mendapat uang darinya. Bahkan

• 69. PINTA DUA ANAK KECIL YANG AKHIRNYA BERTEMU

  Alan terkejut saat tangan Nara mengangkat tubuh Joe dari beton yang rasanya tak ingin putranya tingg

• 70. UNTUK REI

  Alan Parker Sulivan, pria yang selalu penuh dengan kepercayaan diri itu, baru kali ini ia terlihat r

• 71. WAJAH TAK RAMAH IORI

  Nara hanya diam, tidak membantah ucapan Alan yang benar.
  Nara memastikan tidak ada lagi orang yang a

• 72. DITEMPATKAN PADA TEMPATNYA

  Sean menendang kursi di sampingnya yang berderit, "Shit!" Rutuknya menatapi lelaki yang membanting k

• 73. HE WILL BE OK

  "Ha...h," desah suara Sean terdengar begitu jelas bahkan ia melakukan hal itu beberapa kali dan teru

• 74. RUMAH

  Andre mengernyitkan dahi, "what?"
  "Itu juga reaksiku saat mendengar hal ini." Andre menunduk, ia mema