Overview
|Catalog
- Tag(s):
- Pernikahan yang diatur
- CEO
- Keluarga
- Pergaulan remaja
Menikah dengan pria tak dikenal? Mustahil. Tapi itu yang terjadi. Dara yang terpaksa menikah dengan anak sahabat mamanya. Dirga namanya. Akhirnya dia merubah wajahnya menjadi jelek.
Last Update
Editor´s Choice
Recommendation
Book Comment (239)
- Total: 92
Chapter 1 Perjodohan Dadakan
"Apa? Nikah?"
Dara tersentak kaget. Mata bulatnya makin membulat. Mama dan papanya serta tamu yang adChapter 2 Pasangan Absurd
"Sial. Dia ninggalin gue sendirian," umpat Dara.
Dia bangun tidur mendapati apartemennya sepi. TentuChapter 3 Dasar, Jelek!
"Apa yang kau lakukan dikantorku?"
Tak seperti pertanyaan. Kalimatnya datar dan menusuk. Seperti hawChapter 4 Suami Idaman
Cklek!
Dara tersentak, buru-buru membenarkan posisinya. Terlanjur, Dirga sudah melihatnya. Namun sepeChapter 5 Ketemu Mantan
Dirga bersidekap memandangi gadis itu dari atas sampai bawah. Satu jam dia menunggui gadis itu dandaChapter 6 Rencana Bersama
"Gimana kabarmu?"
"Yah, beginilah. Bisa lihat sendiri." Hey! Lagi-lagi beruang kutub itu tertawa.
"AyChapter 7 Mantan Dirga yang Nyebelin
"Lo gila! Bukannya kalian terlihat akrab tadi?" Dara menggelengkan kepala mendengar ide Dirga.
"Apa kChapter 8 Penyamaran Dimulai
"Kau, pelajari berkas ini." Dirga menyerahkan setumpuk kertas diatas ranjang Dara.
"Buat apa?" tanyaChapter 9 Dipermalukan
"Cepet banget ya, akrabnya," tukas Dirga. Rautnya kesal. Gimana enggak, di restoran tadi dia benar-bChapter 10 Karyawan Tukang Gosip
Nyeri di dahinya tak lagi terasa, cuma kadang-kadang nyut-nyutan sih. Apalagi kalau dipencet. Tapi mChapter 11 Cemburu, tapi Gengsi
"Dirga!"
Tawa Dara terhenti. Pandangannya langsung tertuju pada perempuan yang baru saja masuk. BolaChapter 12 Belajar Masak
Hari-hari seterusnya, sepertinya Dara harus menahan emosinya lebih kuat. Bukannya berhenti, justru iChapter 13 Hampir Ketahuan
"Aawh!"
Gegas Dirga berlari menghampiri Dara.
"Kamu tak apa?"
Begitu melihat Dirga, tangis Dara malah pChapter 14 Terpaksa Tidur Bareng
"Eh, sayang. Sakit ya lututnya? Mama mau bantuin, tapi kaget dengar kamu keluar, jadi kebablasan lupChapter 15 Malam Absurd
"Loh, kok malah keluar? Dilanjut aja."
Mama Windi senyam senyum. Dara menggaruk kepalanya yang tak gaChapter 16 Gak Gelud Gak Seru
Bersungut-sungut dia keluar dari kamar. Sialnya malah papasan sama mama yang sedang menata makanan dChapter 17 Dirga yang menyebalkan
Dirga menatap mereka bergantian. Menghela napas panjang. Kepalanya pening. Sebelumnya dia tidak pusiChapter 18 Dara Ngambek
Dilihatnya dua pasangan menyebalkan itu santai mengobrol. Entah beneran tak mendengar atau hanya purChapter 19 Hey! Cinta Memang Gila.
Sementara itu.
"Thanks, Ka," ucap Dara melempar senyum manisnya.
"Sama-sama. Btw, gak aku antar sekaliChapter 20 Dita ke Beauty and Care
Suara sendok beradu dengan piring menjadi penghias di pagi hari. Dara dan Dirga sedang sarapan bersaChapter 21 Orang ketiga
Tenang saja. Pekikan itu hanya terlontar dalam hati Dara saja. Pada kenyataannya gadis itu memang kaChapter 22 Malam Tak Terduga
"Hai."
Dita dan Dirga menoleh. Dita terkejut, sebaliknya Dirga tersenyum tipis.
"Aah, capek banget sumChapter 23 Upaya Dirga Mencari Pelaku
Pagi.
Dara merasakan tidak nyaman dalam tidurnya. Perlahan dia membuka matanya. Asing. Ini bukan kamaChapter 24 Ngambek
Apel merah yang sudah terpotong ke beberapa bagian beserta pisau di sisinya menandakan ada sesuatu yChapter 25 Menjemput Istri
Mama meletakkan koper di pojok.
"O. Kamu pasti jahilin dia ya? Tapi kamu yang ngambek?" tebak mama.
"IChapter 26 Dirga Pergi
Dan lebih menyebalkan lagi, mama memaksa Dara agar membiarkan Dirga tidur di kamarnya. Memang harusnChapter 27 Kehilangan
Dirga benar-benar tak pernah datang lagi. Bahkan, chat atau telepon pun tak pernah bertengger di ponChapter 28 Kehadiran Sosok Baru
"B-bayi? Lo bilang tadi bayi?"
Dirga tak menjawab. Dia masih kebingungan. Bagaimana bisa Dara tiba-tiChapter 29 Kejujuran Dirga
Pagi harinya.
Dirga terbangun lebih dulu. Merasakan tangan kecil yang mengerat ke pinggangnya. Juga kChapter 30 Karena, Rasa itu Telah Mati
Caffe Me Time.
Terlihat dua sosok di bangku pojok belakang sendiri. Siapa lagi kalau bukan Dara dan RChapter 31 Pertengkaran Pasangan Lain
"Kau istirahatlah. Biar aku saja."
Dara tak menjawab. Tetap ikut memberesi belanjaan mereka tadi. DirChapter 32 Sadar
"G-gue--"
Dia kembali menggantungkan ucapannya. Membuat Dirga tak sabar penasaran.
"Kamu mau sesuatu?Chapter 33 Romantisme
Rumah tangganya berada di ambang kehancuran. Apa mungkin dia akan mengulangi kegagalan asmaranya. RaChapter 34 Mencari Masalah
Atmosfir yang tidak menyenangkan terasa. Dara terdiam di tempatnya membiarkan Dita menghampiri ke arChapter 35 Tragedi
"Dia, Raka-- bukan Raka itu kan?" Kalau benar, wah! sungguh, kejutan apalagi ini. Dirga tersenyum tiChapter 36 Membayar Ganjaran
Disisi lain, Dita kabur dari tempat kejadian. Beruntung, tak ada yang mengejarnya. Jantungnya berpacChapter 37 Kesetiaan
Tubuh yang tergolek dengan selang infus yang menancap di punggung tangan. Tabung oksigen membantu peChapter 38 Membaik
Setelah seminggu perawatan pemulihan, akhirnya Dara dibawa pulang juga. Sebenarnya wanita itu sudahChapter 39 Pengakuan Dirga
Tubuh yang tergolek dengan selang infus yang menancap di punggung tangan. Tabung oksigen membantu peChapter 40 Penyesalan
Setelah seminggu perawatan pemulihan, akhirnya Dara dibawa pulang juga. Sebenarnya wanita itu sudahChapter 41 Perhatian Dirga
Pagi.
Bangun tidur mendapati wajah polos yang tersaji di depannya sepertinya merupakan hal istimewa pChapter 42 Dirga dan Raka
Dara tak ikut ke kantor. Dirga melarangnya keras. Mengingat kondisi fisiknya yang belum terlalu puliChapter 43 Hate Romance
"Nah, itu tahu. Terus, selain membahas itu, apalagi? Aku tak ada waktu banyak untuk hal-hal tak pentChapter 44 Morning Sick
Sampai larut malam Dara tak bisa tidur. Pikirannya mengarah ke sesuatu. Hal itu terus mengganjal sejChapter 45 Dirga balas dendam
"Masih lemes?"
Dirga mengangguk. Hari ini dia sampai tidak ke kantor. Lemas sekali badannya. Kini diaChapter 46 Perasaan Bersalah
kamar. Dia bergegas melihat wajahnya di cermin. Lalu menatap Dirga kesal, tapi yang di pelototinya sChapter 47 Permintaan Maaf
Berdiri di hadapannya kini, lapas khusus untuk wanita. Para polisi berseragam hilir mudik memasuki aChapter 48 Cemburu
Tak terasa waktu terus bergulir. Kini usia kandungan Dara sudah tujuh bulan. Perut ratanya kini sudaChapter 49 Pertemuan Dua Keluarga
Akhirnya hari esok itupun tiba. Dirga siap dengan style rapinya. Jas hitam dan stelan celana hitam.Chapter 50 Season 2
It's time Season 2
Coming 💜💜
__
"Oma, mama udah pulang?"
Seorang bocah kecil berusia tujuh tahun menghChapter 51 S2. Merindukanmu
Seperti biasa. Malam hari, Dara akan menemani Farel belajar. Lalu setelahnya menemani sampai Farel tChapter 52 S2. Hariku Berat
"Kamu baik-baik saja, Ra?"
Mama sedari tadi memperhatikan raut kuyu Dara. Ditambah matanya yang bengkChapter 53 S2. Om Asing
Hana dan Farel duduk di kursi yang disediakan pihak sekolah untuk menunggui jemputan.
"Tumben. BiasanChapter 54 S2. Pria Itu Kembali
Di taman samping.
Farel tengah duduk dan mengawasi dua gadis yang sedang bermain perosotan itu. HanaChapter 55 S2. Bocah Incaran
Dara sontak terdiam. Waktu itu Lily tidak menyebutkan nama pria yang merusaknya. Hanya saja, jika diChapter 56 S2. Kado
Dara menepati janjinya. Kini dia yang menjemput Farel. Benar apa yang dikatakan mamanya. Farel terliChapter 57 S2. Kronologi
Menjadi ibu muda di usia yang masih muda, sesungguhnya Dara tidak kuat. Terlebih dia belum siap meneChapter 58 S2. Aku Hanya Memanggilmu, Ayah
Dara menghela napas. Kaget juga dia. Bayangkan saja, kakak dari sahabat baikmu ternyata yang merusakChapter 59 S2. Detik-Detik
Tanpa banyak kata, Farel langsung menghambur memeluk Doni. Mengeluarkan tangis yang sedari tadi di tChapter 60 S2. Surprise
"Ma, Hana udah cantik kan?"
Gadis cilik itu memutar-mutarkan badannya centil. Gaun pink dengan rendaChapter 61 S2. Penuntas Rindu
"Apa kamu mau membiarkan papamu kelelahan, hm? Tak mau memeluk papakah?" tukas Dirga yang sedari tadChapter 62 S2. Debar tak Tertahan
Hingga suatu hari, Dirga ikut salah satu penduduk yang hendak ke kota. Rencananya Dirga juga ingin sChapter 63 S2. Jatuh Cinta Untuk Kesekian Kali
"Lah, gak ke kantor?" ucap Dara saat kembali ke kamar dan melihat Dirga hanya memakai baju santainyaChapter 64 S2. Bahagiku Bersamamu
"Kamu tidak lupa kan nanti," bisik Dirga saat mereka tengah berkumpul di ruang keluarga dengan yangChapter 65 S2. Dirga dan Cintanya
Dirga melirik jam Rolex yang melingkar di pergelangan tangannya. Tak sabar segera menunggu jam makanChapter 66 S2. Cinta Berlanjut
Waktu berlalu begitu cepat. Tak terasa, Farel dan Hana sudah menginjak usia remaja. Dan seperti yangChapter 67 S3. Kisah Berlanjut
Season 3, Kisahnya tentang Hana dan Farel ya. Keep reading, mohon dukungannya.
_
_Aku mencintaimu, hinChapter 68 S3. Patah Hati
"Gak kerasa ya, mereka sudah dewasa. Haha."
Malam ini, mama dan papaku mengajak ke rumah Farel. EntahChapter 69 S3. Cinta Sepihak
Tujuh hari Farel mengalami koma. Dan setiap hari itulah, aku menjaganya. Membuat semuanya makin yakiChapter 70 S3. Berpura-pura
Tante Dara masuk ruangan lebih dulu. Aku? Masih di luar untuk menetralkan sesak dalam dadaku.
"Ma, YuChapter 71 S3. Cemburu yang Salah
Pukul empat sore. Sebentar lagi Farel pulang. Aku segera bersiap-siap mandi dan lain-lain. Hari iniChapter 72 S3. Romantisme Kosong
ernikahanku, bagaimana bisa sah? Sementara dalam akad, tak boleh menyebut nama orang lain dan harusChapter 73 S3. Tante Billa
Pagi-pagi, kami berpamitan pulang. Karena setelah ini Farel ke kantor. Dan dia tidak membawa baju gaChapter 74 S3. Cerita Kelam
Sepanjang jalan tante Billa bercerita banyak. Tentang masa mudanya saat bersama mama. Sesekali kamiChapter 75 S3. Ke Singapura
Aku segera menarik tangan Farel. Dan kulihat senyum lebarnya tersungging di bibirnya. Dasar pria aneChapter 76 S3. Pertemuan Mengejutkan
Selama dua hari mengurus urusannya, Farel jarang mengajakku keluar. Hanya saat malam tiba. Itupun haChapter 77 S3. Yulia
Garden Bay the Bay adalah tempat yang kami kunjungi pertama kali. Kawasan botani dengan hampir satuChapter 78 S3. Kamu tak Mengingatnya?
Dia, gadis yang memanggil Farel tadi adalah Yulia. Ketakutan terbesarku itu muncul di hadapanku. DenChapter 79 S3. Ketakutan
"Wajahmu pucat, kamu sakit?"
Bagaimana tidak pucat saat hatiku tengah kacau begini? Ku tepis telapakChapter 80 S3. Badai itu Datang
"Fa-Farel..." ucapku tertahan. Air mata jatuh berderi. Nyeri, sakit melihatnya pulang dengan Yulia.Chapter 81 S3. Kenapa Menyakitkan?
Sudah beberapa hari sejak kedatangan Yulia.
Meremat perasaan nyeri yang menghujam. Bayangkan saja, meChapter 82 S3. Berita Mengejutkan
(POV FAREL)
Kepalaku berkedut memikirkan berbagai peristiwa yang menimpa. Argh! Sial! Kenapa harus seChapter 83 S3. Rahasia Farel
"Apa? Kak Hana hamil?"
Decisan terkejut terdengar dari seberang. Aku mengangguk samar. Mengusap wajahChapter 84 S3.Sandiwara
"Rel, ntar malam makan di luar, yuk."
Aku tak menyahut. Memandangi sofa yang biasanya di duduki kak HChapter 85 S3. Bencana
Sampai di kantor, aku bergegas menuju ruang meeting. Ada klien dari Australia dan salah satunya oranChapter 86 S3. Rencana Jahat
Aku menunduk. Terpaksa harus menjelaskan semuanya. Bahkan percuma juga berbohong. Yulia juga sudah tChapter 87 S3. Bisikan Sembilu Cinta
Seharian ini, David mengantarnya kemanapun Hana mau. Jelang sore, mereka kembali. Senyum kembali terChapter 88 S3. Hana Diculik
Pukul setengah sembilan malam saat dia memutuskan pergi. Belum terlalu malam, tapi mama dan papanyaChapter 89 S3. Menegangkan
Sebuah gudang bekas pabrik lama. Di ruangan yang samar akan penerangan. Sesosok wanita tertunduk denChapter 90 S3. Jangan Pergi
"Dor! Dor!"
Langkah Farel terhenti. Terkejut. Devan segera menariknya ke tempat tersembunyi.
"Van, siaChapter 91 S3. Bangunlah Untukku
Kenapa harus ada session rumah sakit lagi untuk kisahnya? Dan kali ini pun, pria itu yang terbaringChapter 92 S3. Everything for Ever
Beberapa hari kemudian, Farel sudah boleh dibawa pulang. Merayakan kepulangan Farel dengan mengadaka
ceritanya bagusss👍👍
07/08/2022
0😭😭😭
7d
0bagus
21d
0bagus
26d
1bagus
29d
0good
26/07
0cerita asik,makin lama makin seru
21/07
0suka bacanya
18/07
0baik
14/07
0bagus
10/07
0