Tag(s):
• Keluarga
• Tokoh Wanita
• Heteroseksual
• Pergaulan remaja

PRISHA Nayara, gadis pemberontak yang sulit diatur. Bekerja sebagai editor di Papyrus, platform kepenulisan milik Manggala Abipraya Sastradinata. Nayara yang keras kepala bertemu dengan Manggala yang dingin dan tak acuh. Itu awal pertemuan mereka. Lalu selanjutnya jalan nasib membimbing mereka ke takdir di masa depan yang ternyata memang tidak bisa lepas dari masa lalu. Kedua mereka membawa luka masing-masing. Luka yang membentuk mereka menjadi seperti sekarang. Keras dan dingin. Lalu kebersamaan membuat mereka saling mengobati luka itu. Tapi dunia tidak semudah itu untuk ditaklukkan. Kondisi berbalik. Dan mereka kembali harus saling menyembuhkan. Ini memang novel cinta. Tapi tanpa pernyataan cinta. Hanya ada rasa untuk mencintai diri masing-masing demi bisa mencintai pasangannya. *** Cover by Zia

Last Update

Editor´s Choice

LOVE UNFETTERED

Samson Babatunde Olasehinde

Strings Of Love

Zamsii

ONCE UPON A TIME IN HIGHSCHOOL and Other Stories

Moni Sky (M.B.N)

my vampire girl

Mc

Twisting Destiny

PickledPlums

Miracle Planet The Crystals Elements Power

Nayko Ayasame

Recommendation

Desires of a Werewolf

Babidi

Mo Family's Daughter-in-law

fangfei

Detective Series:Reed Bryst

LunariaCuesta

The Separated Twins

Chrisney D Writes

Queen Of The Coast

MworlD

The Married CEO and I

Master Light James

Last Bloodline The Sacrificial Mate

Sassyjen

Chasing after my destiny

Golden Joseph

How Love Play My Heart

Dbuiz_

The Unwanted Marriage

Dina Fabulosa

Book Comment (161)Leave your comment on App

• AlfarizFathan

  5.0

  1d

    0
• ipankRudy

  siiippp

  9d

    0
• AlfiDiki

  bagus seru banget

  9d

    0
• Dia

  sngt hebat dngn cerita nya

  16d

    0
• 
  IsyaaRaishh

  Hmm keras nya hidup

  26d

    0
• 
  ferdim

  windy ariyani

  27d

    0
• IrawanYunani

  baguss

  27d

    0
• 
  Assyam FawazMuhammad

  saya sangat suka baca

  26/06

    0
• PutriSelfa

  sangat bagus

  23/06

    0
• 
  Fathona

  bgus

  22/06

    0

• Total: 119

• Prolog

  GUNDUKAN tanah itu tentu masih basah. Bahkan petugas penggali kubur baru saja menancapkan nisan pena

• 1, Pergi

  SUARA-suara itu lagi...
  Sebenarnya suara-suara itu sudah sangat biasa dia dengar. Sangat terbiasa sam

• 2, Penghilang Emosi

  DI sinilah dia sekarang, di sebuah hotel bintang lima yang pertama dia lihat dari dalam taksi. Tidur

• 3, Soulmate

  NAYARA duduk di halte dengan kepala menumpu di koper besarnya. Dia meninggalkan hotel di belakang ha

• 4, Hari Baru di Kehidupan yang Baru

  TING
  Denting notifikasi terdengar dari ponsel Nayara. Melirik sekilas, pop up message terbaca dari ab

• 5, Bingung

  ITU adalah kejadian setahun lalu. 
  Saat ini Nayara sedang berusaha mengumpulkan uang kuliah setelah b

• 6, Anak Angkat

  TAPI ternyata tujuan mereka tidak sejauh yang Nayara kira. Tidak jauh dari perempatan, Gia masuk ke

• 7, Terlambat

  “GIMANA proposal lu?” tanya Gia ketika Nayara masuk dan langsung rebah di ranjangnya dengan muka lus

• 8, Mengantar Naraya

  SETELAH ditinggalkan semena-mena oleh Manggala, Nayara merasa pikirannya kosong. Lelah semakin teras

• 9, Berdebat

  SETELAH berbalas email beberapa kali akhirnya Nayara berhasil bersepakat dengan Lydia urusan janji t

• 10, Mencari Ide

  NAYARA butuh ide untuk skripsinya. Juga untuk novelnya. Tapi jengah membuatnya buntu otak. Sehingga

• 11, You're Not The Owner of Your Life

  MAK Tita bangun dari kursi lalu menuju dapur. Menyendok nasi dan beberapa jenis lauk dan sayur di pi

• 12, Stalk

  BAGI Manggala, malam itu sama seperti malam yang lain. Berusaha untuk bisa tertidur dengan berbagai

• 13, Kabur [2]

  SEPENINGGALAN Nayara, kepala Manggala masih berdenyut. Mungkin sakit kepala yang membuat dia lebih g

• 14, Penjelasan

  BUTUH dua hari untuk mereka menunggu Disty memenuhi janjinya. Sore itu dia meminta mereka menemuinya

• 15, Penumpang

  MEREKA-Disty dan lelakinya-berpamit ala kadarnya. Tak ada salam, tak ada pelukan. Hanya mengabarkan

• 16, Menumpang

  MANGGALA sudah memasuki jalan kampung dan Nayara belum terbangun. Jalanan yang sempit, mendaki, dan

• 17, Sabar, Nayara

  MALAM semakin larut. Udara semakin dingin. Nayara semakin mengeratkan duduknya. Dia hanya memakai ap

• 18, Pagi Itu

  Gadis itu sudah tidak ada di sofa tempatnya terakhir terlihat.
  Secarik kertas terlihat mencolok di me

• 19, Gadis Itu

  AKHIRNYA pergelangan kakinya berakhir di dokter dan tradisional. Demi menghindari dibungkus gips dan

• 20, Mawar Melati [17+]

  NAYARA diganggu sekelompok pemuda yang jika malam sering hang out di jalan itu. Manggala sedang memu

• 21, Gaun dan Heel

  NAYARA duduk diam di sisi penumpang dengan Jaya sebagai supir. Mereka hanya diam karena untuk apa la

• 22, Suntuk

  SEPERTINYA sudah sangat lama Nayara meninggalkan dunia gemerlapnya. Dia tidak mau lagi mengeluarkan

• 23, Gadis Barbar

   "GEE, jalan yuk."
  "Ogah, capek."
  "Ayo ah." Nayara menarik tangan Gia. "Temenin jenguk pembimbing gue.

• 24, Rooftop

  MAHASISWA fakir tapi berkuliah di universitas mahal seperti Nayara tentu mengisi waktu luang dengan

• 25, Could You Leave Me Alone, Please?

  SESUAI janjinya—memberikan laporan berkala pada Manggala—Nayara membuat janji temu dengan Manggala m

• 26, Would You?

  NAYARA kembali ke kubikelnya. Berusaha berkonsentrasi dengan naskah yang harus dia edit. Bahkan demi

• 27, Menguliti Diri Sendiri

  "MANGGALA..." panggil Nayara tapi matanya tetap menatap lurus ke depan. "Lu mau gue pergi apa stay?"

• 28, IGD

  SEAKAN baru kemarin dia menemani Manggala menggalau di pantai. Tapi ternyata sudah seminggu berlalu.

• 29, Feel Home

  DI tempat yang baru mereka tinggalkan, dua pengurus rumah tangga membenarkan pernyataan Nayara tenta

• 30, Di Depan Booth Kopi

  JAM yang berganti menjadi hari, melewati titik-titik simpangan waktu setiap manusia yang bergerak be

• 31, CCTV

  PERJALANAN singkat mereka berakhir di sebuah gedung pencakar langit. Manggala mengarahkan Nayara men

• 32, The Ocean, Adriatic, 17th Fl

  NAYARA melirik jam dinding di kamar kos. Sudah nyaris tengah malam. Tapi matanya masih nyalang menat

• Hang Over

  NAYARA tetap memapah Manggala sepanjang lorong menuju unitnya. Dia membiarkan Manggala membuka pintu

• Welcome Aboard

  WALAU tanpa suara alam, alarm tubuhnya membangunkan Nayara pagi itu.
  Dia terkejut menyadari di mana

• Sanctuary

  MENUNGGU pesanan datang, Manggala membersihkan tubuh. Air yang mengalir di seluruh permukaan kulit m

• Tamu Kos

  SUARA ketukan di pintu mengganggu konsentrasi Nayara. Konsentrasi yang setengah mati dia kumpulkan s

• Menyelundupkan Manggala

  SUARA ketukan di pintu membuat tidurnya terusik. Jam empat lewat.
  Pasti Gia.
  Bergegas membuka pintu,

• Leo Zeus

  TIBA di ujung gang Manggala sudah berdiri gelisah. Nayara terkekeh ketika Manggala terbirit naik.
  "P

• Pertanyaan Tanpa Jawaban

  KESUNYIAN yang sesaat itu tak berlangsung lama. Dering ponsel memecahkan sepi sesaat tadi. Ponsel Ma

• Bukan Anak Bodoh

  "GUE nggak pernah cerita ke siapa-siapa sama sekali." Manggala menarik napas panjang. Itu adalah jaw

• Bermain Api

  NAYARA menggeliat. Dia tidak pernah ada masalah dengan tidur. Matanya bergerak-gerak tapi kelopaknya

• But Not For The Kiss and Hug

  HARI yang lain.
  MGP : Apa kabar skirpsi?
  Tiba-tiba pesan itu masuk sebagai pop up. Konsentrasinya yang

• Big Data

  TAPI tak ada kelanjutannya lagi.
  Berhari-hari tanpa kabar lain. Membuat Nayara kembali menebalkan hat

• Menginap Lagi

  SEBENARNYA dia tidak memberi jalan tamunya masuk. Tapi ketika panel pintu tetap terdorong masuk, mau

• Milo Shake With Oreo and Cheese

  BAGAIMANA Nayara tidak terkejut. Dia sedang mengeringkan kaki di depan pintu kamar mandi ketika meli

• Tentang Gelap dan Matahari

  DIA menyambut Nayara yang tersenyum kecil sambil menutup mulut dengan punggung tangan.
  "Bagaimana bi

• Hilang

  BENAR Nayara keluar melalui lobby, tapi dia tidak pernah keluar komplek apartemen itu. Dia berlari k

• Berusaha Menemui Nayara

  KETIKA Nayara menamparnya, Manggala hanya terdiam berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. Melu

• Mengurai Marah Melebur Sedih

  NAYARA berusaha melanjutkan hidupnya. Bersyukur selama ini dia melindungi hatinya dengan kehati-hati

• Mundur

  MANGGALA mundur.
  Merasa malu dan terlalu terhina untuk bisa mendekat lagi. Berusaha melupakan apa ya

• Cerita Manggala

  MAMA pergi ketika aku masih kelas 3 SD. Umurku delapan tahun. Siang itu puncak kenakalanku. Sudah be

• Lullaby

  "SIAPA sih yang bikin peraturan kalau cowok dilarang nangis?" Nayara memegang ujung matanya memastik

• Sakit

  NAYARA terusik gerakan-gerakan menggeliat di sampingnya. Dan tanpa membuka mata dia tahu dia ada di

• Ketakutan-Ketakutan Itu Menakutkan

  TAK tahu berapa lama mereka berdua berada di neraka itu. Waktu terasa bergerak sangat lambat ketika

• Stay Here, Nayara

  "SHOULD I sorry for that?" Nayara berbisik pelan. Sungguh-sungguh bertanya.
  "No need. Aku sudah berha

• Izin Dari Hati

  "STAY here, Nayara." Berbisik nyaris seperti desah. Sangat pelan sehingga seperti memohon.
  "Coba tol

• Hang Out

  HUBUNGAN mereka membaik. Komunikasi yang sempat putus kembali lancar. Dan tanpa kesepakatan, mereka

• Menikmati Mereka Apa Adanya

  "GET a room."
  "Sh*t!"
  "D*mn!"
  Setelah sebuah suara tiba-tiba muncul, dua makian keluar bersamaan dari

• Tidak Perlu Penjelasan

  KESUNYIAN itu akan terus berlanjut jika salah satu dari mereka tidak mengeluarkan suara.
  "Selama ini

• Kayu Ulin di Fave Spot

  BEBERAPA minggu ini memang kesibukan Nayara bertambah. Skripsinya semakin mendekati ujung. Kemarin d

• The Environmentalists

  MANGGALA mengajak Nayara ke sebuah anjungan tepat di tubir tebing kecil. Tak ada pohon peneduh. Anju

• Be Strong, Manggala

  SAMBIL memeluk Nayara, Manggala mengajak gadisnya berkeliling melihat isi rumah kaca dan kebun bunga

• Do You Miss Me?

  NAYARA semakin sibuk. Jadwal seminar dan sidangnya sudah fix bulan depan. Dia sering menghilang dari

• Prinsip dan Kebutuhan

  MANGGALA mengerjap-ngerjapkan mata sambil berusaha mengumpulkan nyawa. Dia tahu, tidurnya nyenyak, t

• Pergi Darimu

  SEJAK itu Nayara semakin yakin bahwa Manggala mengawasinya seperti herder menjaga tulang. Manggala m

• Hilang Kendali

  "AKU juga mau pergi dari kamu."
  Sesingkat itu dan Manggala merasa dunianya meledak. Dia terdiam berus

• Pergilah

  TAPI secepat itu terjadi, secepat itu pula berakhir.
  Nayara tersentak dan mendorong Manggala menjauh

• Lelah

  MASIH ada pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Itu membuat Nayara tetap harus ke kantor. Meski

• Kisah-Kisah Kemeja

  "APA aku harus serahkan semuanya biar kamu yakin?"
  Manggala tidak tahu maksud kalimat itu. Tapi ketik

• Usaha Terakhir

  MANGGALA menenuhi janjinya. Dia terus berusaha menggagalkan kepergian Nayara. Mengirimkan foto-foto

• Kehilangan

  Sesaat Setelah Nayara Pergi
  MANGGALA berlari begitu cepat. Menerobos semua yang ada. Bergegas menuju

• Gelap yang Merindu

  MESKI Manggala semakin yakin bahwa kepergian Nayara bukan karena marah, benci, atau melarikan diri,

• Cukup Satu Kali

  SUARA musik memenuhi ruang dengan volume maksimal yang bahkan membuat jantung pun ikut bergetar. Tub

• Menyerah

  YANG terjadi di unit kecilnya setelah dia pulang adalah Manggala ambruk. Tapi dia bersyukur dia bisa

• Lelaki Lain Itu Benar Ada

  DI sudut bumi yang jauh dari Manggala yang terpuruk menyerah, Nayara sedang berusaha menabahkan hati

• Tiga Orang Gila

  AWAN di bawahnya terlihat begitu lembut dan nyaman untuk ditiduri. Langit di atasnya cerah saat mata

• Di Sudut Kota yang Lain

  Beberapa bulan kemudian, malam di musim semi.
  NAYARA berjalan perlahan di sepanjang trotoar. Menikma

• Back To You

  Saat ini, dua tahun setelah kepergian Nayara, dua hari setelah berpamit pada kota...
  MASIH menggunaka

• Lamaran di Pagi Buta

  EMBUSAN napas lembut terasa di wajah Manggala. Membuatnya berusaha membuka kelopak mata. Dia langsun

• Lamaran yang Lain

  SEMENTARA Nayara tidur, Manggala terjaga seutuhnya. Sambil terus meninabobokan Nayara dia terus berp

• Menunggu di Pos Polisi

  SUDAH sebulan ini Nayara kembali bekerja full time di Papyrus. Dia meminta Manggala tetap merahasiak

• Sibuk

  KESIBUKAN kembali mendera keduanya. Nayara harus menerima limpahan pekerjaan akibat satu editor mend

• Berbohong

  BUNYI ponsel menyentak Nayara yang sedang telentang santai di depan TV.
  MGP
  Panik, dia mengambil ponse

• Menyerah [2]

  Note:
  Untuk yang tidak membaca bab 82 dan 83, ini pengantar ke bab 84. 
  ***
  Manggala memang berhasil m

• The End of The World

  SELURUH ruangan terperangah melihat mereka berdua dan mendengar ucapan-ucapan Manggala pada Nayara.

• Need A Break

  MANGGALA mengurung diri di ruangannya. Dia tentu tak harus menunggu jam pulang kantor. Ketika dia su

• Keputusan dari Ketakutan

  NAYARA sengaja pulang sangat larut dari kantor. Berusaha mengalihkan perhatian, tapi tetap saja, dia

• Marry Me

  APA Nayara benar akan kembali padanya?
  Matanya terpejam sangat erat sampai kerutan di sudut matanya

• Pelepasan

  KERUSAKAN apa yang telah aku lakukan padanya?
  Kepalanya langsung terasa penuh. Kepergiannya, keegois

• Hari Baru

  MESKI menikmati kebersamaan mereka di rumah, tapi tetap, semua harus berakhir di Senin pagi. Matahar

• Manuskrip

  HARI yang baru, kesibukan yang sama.
  "Makan yuk." Tiba-tiba Manggala ada di sampingnya.
  "Astaga!" Nay

• Sumber Masalah

  DUA hari kemudian, siang itu mereka baru saja kembali ke kantor. Manggala bermaksud akan mengantar N

• Rencana Lain Untuk Manggala

  APA yang harus aku lakukan?
  Yang ingin dia lakukan sekarang hanya memeluk Manggala. Tapi apa yang har

• This is Me

  MALAMNYA Manggala gelisah di ranjang. Sudah dini hari. Nyaris tengah malam baru dia sampai di flat s

• Menjalani Satu Per Satu

  PAGI itu mereka berangkat bersama ke kantor. Meski masih kacau dengan berjuta pikiran, tapi Manggala

• Melepaskan

  HARI baru di awal pekan. Setelah seharian berhibernasi berlanjut sehari berkencan. Mereka merasa leb

• Cerita Awal Akan Berakhir

  MENENANGKAN Manggala selalu menjadi episode tersulit yang harus dia jalani.
  "Aku dengar b*ngs*t itu n

• Pamit

  MASIH belum jam delapan ketika Nayara menemani Manggala mengecek satu per satu anak-anak [usaha]nya.

• Kehilangan

  MELIRIK dua pintu di samping unit Manggala sambil mengingat posisi balkon di dalam, Nayara berlari k

• Aku Baik-baik Saja

  DAN ketika akhirnya kabar itu datang, dia kembali menangis. Kondisi Manggala membaik dan sudah bisa

• Anugerah Terbesar Dalam

  KETIKA Manggala membuka mata, Nayara sudah duduk di sampingnya, menyambutnya dengan senyum yang mene

• To Much Love Will Kill You

  NAYARA sungguh-sungguh tidak melepas Manggala jauh dari pandangannya. Apalagi Manggala memaksa pulan

• Tidak Percaya

  "YA Tuhan, kamu kenapa, Nay?"
  Nayara sudah tidak bisa berkata-kata. Berjuang menghadapi dirinya sendi

• Dilema

  "MANGGALA!"
  "Sshh..." Manggala mendorong Nayara. Setelah yakin Nayara menurut, dia bergegas bergerak.

• Bertekuk lutut

  MENAPAKI gedung milik ayahnya, menuju lantai di mana dia habiskan waktu, tenaga, pikiran, dan perhat

• Fokus

  GPS tracker itu berhasil diselundupkan ke dalam tas Nayara oleh salah satu staf. Saat ini, itu cara

• Siapa Setan di Sini

  MANGGALA menepati janjinya. Membiarkan Nayara mengemudi sepanjang hari itu. Sejak meninggalkan resto

• H-1

  BESOK adalah hari H. Tapi pagi ini mereka bertiga santai saja menyiapkan makan pagi di dapur. Gia se

• The Wedding

  GIA terpaksa mengalah tidak jadi ke kebun karena Nayara memaksa Manggala beristirahat dan dia berjag

• Restu

  SAMBUTAN meriah menyambut mereka. Sedikit tamu yang hadir memang sahabat pilihan. Dan pelukan-peluka

• Nayara M. Sastradinata

  ACARA masih berlanjut. Yang sudah pulang hanya tetangga saja. Sebenarnya tidak ada acara. Hanya berk

• Another Side of Us

  "BUAT reply surat-surat Leo Zeus di Papyrus."
  "Hah?"
  "Semua surat yang kamu tulis di sana, aku reply d

• Hadiah Dari Mama

  "APA yang terjadi?"
  "Gia harus benar-benar meyakinkan aku kalau kamu pasti pulang. Kembali ke aku. Ak

• Permintaan Manggala

  DI malam pertama itu akhirnya mereka bisa tidur nyenyak tanpa gangguan sama sekali. Malam pertama ya

• The Truth

  MEREKA akan menghadapinya bersama.
  "Dari mana Papa tahu tempat ini?" Suaranya datar menuju sinis di

• Jobless

  NAYARALAH yang pertama kali sadar.
  Menghapus air mata dengan lengan yukata, dia sudah bisa menghenti

• Siang Pertama [17+]

  DAN di sanalah mereka bersatu. Menuju satu titik, saling berkejaran, saling memberikan. Tak ada lagi

• Di Hari yang Sama [END]

  MEREKA menikmati kebersamaan sebagai pasangan baru di setiap detik dan momen yang ada. Lepas salat s