Tag(s):
• Kecantikan
• Detail
• Mafia

Jenny jatuh cinta pada Adrius yang tak lain adalah seorang Profesor dikampusnya, tanpa dia tahu Profesornya itu adalah seorang Kapten tim khusus yang sedang menyamar. Jenny mati matian mengejar cinta Adrius, namun Adrius membenci Jenny karena wajahnya yang mirip dengan mantan kekasihnya yang telah meninggal dunia. Jenny adalah putri seorang pengusaha kaya raya yang kehilangan ingatannya karena kecelakaan mobil. Seiring berjalannya waktu, Jenny mengetahui bahwa sebenarnya dirinya bukanlah anak kandung dari orang tuanya melainkan seorang mantan mafia. Siapakah dia sebenarnya? Apakah dia bisa meluluhkan hati Adrius? Apakah dia dapat mengingat masa lalunya?

Last Update

Editor´s Choice

AMEIRA

Anna

His Mere Bestfriend

humbert

Confused Boyfriend

Wunmi Ijaola

CARA

miss.ssab

Billionaire remarries his ex-wife

Anna Yan

Red Shoes

Ellie Love

Recommendation

The lost Heiress

KuyaJ06

Muted Love

Babidi

Absinthium Forest

kurogane

THE SHEIKH'S UNFORGETTABLE WIFE

SFwrites

Hannya the curse of revenge

J.A.G

Mitchie

Dickson Saba

You Are My Savior (English)

AtengKadiwa

The Ruin Wedding

EmotionlessMissK

Last Bloodline The Sacrificial Mate

Sassyjen

Dominating Desires

Xterian

Book Comment (294)Leave your comment on App

• 
  Nurul Aqilah

  jalan cerita yang menarik😘👍🏻

  24/04/2022

    0
• 
  731nynyy

  amazing 🤩

  4d

    0
• 
  Faezatul Sakina

  jalan cerita best

  24/06

    0
• 
  MeomanuAlicio

  mantap

  05/06

    0
• 
  missasidasisie

  menarik and i like this story

  04/06

    0
• 
  YatiUmi

  eoewee

  09/02

    0
• 
  Nathie Chie Shireen Loverzz

  ookk

  03/02

    0
• 
  FarahdillahSalbiah

  bagus

  27/01

    0
• 
  EliyanieFarah

  ❤️❤️

  29/10

    0
• 
  Hannah De'Reesha

  terbaik 👌

  18/09

    0

• Total: 101

• Chapter 1 Amnesia

  Rumah Sakit
  Jenny POV
  Terbangun dengan kepala yang serasa akan meledak, luka dan lebam di seluruh tubu

• Chapter 2 Misi Pertama

  Ruang Meeting
  “Saya akan menjelaskan misi yang akan kalian kerjakan, misi ini boleh dilakukan oleh be

• Chapter 3 Masa Lalu Alcie

  Semua orang bungkam, masih belum mempercayai sepenuhnya bahwa misi telah selesai, kekaguman, dan ras

• Chapter 4 Kapten Tim Obsidian

  “Setelah saya mendapatkan apa yang saya inginkan, saya menyuntikkan kembali sisa kokain agar pimpina

• Chapter 5 Hang Out

  Di rumah
  “Moms apa benar aku menyukai fashion?” Tanyaku.
  “Tentu saja, kenapa sayang?” Tanya Mom.
  “Hari

• Chapter 6 Black Card

  Lobby Mall Fantastic
  “Saya turun disini saja ya, Pak, nanti saya telepon kalau sudah mau pulang” Ucap

• Chapter 7 Paman Thomas

  “Wow, kau sangat cantik” seru Anastasia membuyarkan lamunanku.
  Aku hanya tersenyum. Setibanya di kasi

• Chapter 8 Pembuktian Diri

  Pria itu salah tingkah karena permintaanku ditambah lagi aku memegang tangannya, walau hanya bajunya

• Chapter 9 Mengenang Alcie

  Markas tim Obsidian
  Adrius POV
  7 bulan telah berlalu, semenjak Alcie dinyatakan gugur dalam misi, aku

• Chapter 10 Ciuman Panas

  Aku dekati pimpinan gembong narkoba itu dengan perasaan jijik, dengan senyuman mautku, pimpinan itu

• Chapter 11 Malam Yang Panas

  “Apa kau tidak sadar selama misi kau memakai kacamata berkamera” jawab Gerrald seakan tahu apa yang

• Chapter 12 Pertengkaran Kecil

  Kediaman keluarga Alex
  Jenny POV
  Aku tertelungkup di kasur yang nyaman, tanganku memegang sebuah balpo

• Chapter 13 Pertemuan Pertama

  Keesokan harinya.
  “Hei Jenny, tumben sekali kau tidak terlambat. Apakah matahari terbit dari barat?”

• Chapter 14 Tingkat Kemiripan 100%

  Kantin Kampus
  “Dosen kita sangat tampan!” Ujarku bersemangat.
  “Setuju” Anastasia menyetujui.
  “Ya, dia m

• Chapter 15 Penolakan Adrius

  Keesokan harinya di kampus
  “Hari ini jadwal aku mengajar di kelas Jenny, awas saja kalau gadis itu ti

• Chapter 16 Kuis

  Satu bulan telah berlalu semenjak penolakan dari Adrius, namun aku masih saja terus mengejarnya tanp

• Chapter 17 Emelly

  Aku tak tahu alasan Emelly membenciku, seingatku aku tak pernah merebut apapun miliknya. Sepertinya

• Chapter 18 Kebusukan Emelly

  Ruangan Dosen tim Obsidian
  “Gadis itu memang luar biasa” Puji Gerrald.
  “Kau menuduhnya mencuri lembar

• Chapter 19 Drama Emelly Berakhir

  Emelly menuntut Jenny diadili, dia mengancam akan bunuh diri jika Jenny tidak meminta maaf padanya.

• Chapter 20 Mengajar Di Kelas

  Semenjak kejadian di ruang dosen dan drama Emelly di atap gedung sekolah, aku menghindari Adrius, en

• Chapter 21 Tertangkap Basah

  Gerrald POV
  “Singkirkan tangan kotormu darinya” Aku berkata dengan nada dingin.
  Kedua preman tadi terb

• Chapter 22 Curahan Hati Anastasia

  Kediaman keluarga Alex
  Kami berbaring di kamarku sambil memakan cemilan, aku mengeluarkan handphoneku

• Chapter 23 Penculikan

  “Kak Gerrald lasagna ini untukmu” Aku menyerahkan bungkusan berisi lasagna.
  “Dan ini untuk kalian” Ak

• Chapter 24 Permintaan Seorang Ibu

  Suara sirine polisi membuyarkan lamunanku, ternyata Ayahku datang dengan para polisi untuk menyelama

• Chapter 25 Veronika

  Apartemen tim Obsidian
  Gerrlad meminta salinan laporan kasus penculikan Jenny dan Anastasia kepada pi

• Chapter 26 Saingan Cinta

  “Tidak ada harapan sudah, seorang calon dokter bedah, cantik dan bisa aku tebak berasal dari keluarg

• Chapter 27 Adrius Cemburu?

  Jenny POV
  Saat ini Aku, Stefany, dan Gerrald sedang berada di kafe tempat Anastasia bekerja. Kami men

• Chapter 28 Penyiksaan Adrius

  “Jenny, aku ingin melihat wajah Adrius saat ini” Ucap Gerrald sambil terkekeh.
  “Pasti sangat tampan”

• Chapter 29 Menantang Varro

  Di cafeteria aku duduk berhadapan dengan Adrius dan Veronika, rasanya ingin pindah saja. Awalnya aku

• Chapter 30 Varro Kalah Taruhan

  Brian berjanji akan menjadi wasit yang adil, lalu dengan aba-abanya kami memulai menembak, kami hany

• Chapter 31 Ulang Tahun Anastasia

  Apartemen tim Obsidian
  Terjadi baku hantam antara Varro dan Gerrald, itu terjadi saat Gerrald memperl

• Chapter 32 Penyamaran Adrius

  Adrius POV
  Aku menyamar menjadi seorang koki di sebuah kapal pesiar saat ini, ya benar. kapal pesiar

• Chapter 33 Karya Wisata

  Adrius POV
  “Profesor apakah aku boleh menjadi temanmu?” Pinta Jenny tiba-tiba.
  “Teman?” Tanyaku sambil

• Chapter 34 kecupan Ringan

  "Terima saja nasibmu, Profesor" Kekeh Stefany.
  Brian hanya menepuk pundak Adrius, lalu mengikuti lang

• Chapter 35 Membanting Marcel

  “Benar, Jenny hanya mengecup bibirmu, bandingkan dengan perlakuan buas yang kau lakukan pada Alcie”

• Chapter 36 Si Pengganggu Datang

  “Kak marcel apa kau baik baik saja?” tanyaku khawatir.
  Oh tidak sepertinya Marcel pingsan. Gerrald se

• Chapter 37 Aku mencintainya sejak pertama kali bertemu

  “Aku hanya mencoba realistis” Jawabku malas.
  Dalam hati Gerrald tahu, Jenny memiliki posisi penting d

• Chapter 38 Fitnah Kejam

  “Aku menyukai semua yang ada pada Profesor Adrius, tatapan dinginnya, suara baritonnya, caranya meng

• Chapter 39 Ini sangat menyakitkan Profesor!

  “Aku paling tidak suka dengan rubah licik sepertimu, bukankah dulu kau mengatakan untuk bersaing sec

• Chapter 40 Mengakhiri Perang DIngin

  Apartemen tim Obsidian
  Semenjak Veronika menjadi dokter di kampus Valley of Art, terjadi perang dingi

• Chapter 41 Ancaman Veronika

  Kemarin saat Veronika melihat pintu mobilnya penyok, dia sangat marah dan meminta petugas memeriksa

• Chapter 42 Melisa

  “Haruskah aku mati agar kau percaya padaku Adrius?” Ancam Veronika.
  “Sayang, tenang. Adrius pasti mem

• Chapter 43 Lahirkan Anakmu

  “Apa anda tahu bahwa pasien sedang hamil?” Selidik Dokter.
  “Apa?” Aku menutup mulut dengan kedua tang

• Chapter 44 Balas Dendam Untuk Marcel

  Grup Chat Jenny
  Stefany : Demi Tuhan aku ingin sekali membunuh Marcel
  Jenny : Bunuh saja
  Stefany : Bole

• Chapter 45 Menghajar Marcel

  “Bisakah kau keluar Veronika? Aku muak melihatmu” Adrius sedikit membentak Veronika.
  Veronika membant

• Chapter 46 Tuntutan Sang Jaksa

  Dua hari telah berlalu semenjak kejadian Marcel mencoba memperkosaku, kudengar dia dirawat dirumah s

• Chapter 47 Membalikkan Keadaan

  “Baru kali ini saya merasa kasihan kepada seorang pelaku pelecehan seksual” Ucap Komisaris Polisi.
  Br

• Chapter 48 Ketahuan!

  Apartemen tim Obsidian
  “Aku dengar ayahnya Jenny mengusut kasus korupsi seorang jaksa” Gerrald membuk

• Chapter 49 Calon Menantu Idaman

   “Sejak kapan kau menjadi puitis Dad? Dad apa kau memata-mataiku?” tanyaku menatap horror Ayahku.
  “Ib

• Chapter 50 Kecupan Di Kening

  “Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian” ucapku dengan senyuman tulus.
  “Untuk?” Tanya Varro

• Chapter 51 Mengejar Adrius Lagi?

  Adrius tidak pernah tertawa selepas itu, dia selalu memasang wajah dinginnya. Tawa Adrius seperti ma

• Chapter 52 Mom ingin dia menjadi menantuku!

  You're just too good to be true
  (Kau terlalu indah tuk jadi kenyataan)
  Can't take my eyes off of you
  (T

• Chapter 53 Stefany Masuk Rumah Sakit

  “Jenny, Mom ingin dia menjadi menantuku” Ucap Rosa menggebu-gebu.
  “Dia memang calon menantu idaman” A

• Chapter 54 Brian Terkena Flu!

  “Kak Gerrald apa Profesor Brian atau Profesor Adrius tidak mengatakan apapun padamu?” Aku malah bert

• Chapter 55 Kau Tidak Melakukan Kesalahan Apapun!

  Gerrald menjawab panggilan teleponnya, ternyata Jenny yang menghubunginya.
  Gerrald : “Baiklah Jenny,

• Chapter 56 Kau Mau Apa?

  Jenny melemparkan ponselnya saat Stefany meminta pertolongannya, dia menyambar cardigan berwarna pin

• Chapter 57 Kapan Kau Akan Jadi Kekasihku?

  “Kau mau apa?” Tanya Adrius gugup.
  Aku menarik tubuhku menjauh dari Adrius.
  “Aku belum siap dihajar ol

• Chapter 58 Kau Saja Yang Tidak Peka

  “Sudah aku usulkan kepada ayahku, namun pemegang saham yang lain tidak menyetujuinya, karena hanya a

• Chapter 59 Berkencan Sambil Berkonsultasi

  “Sedang datang bulan” Jawabku asal.
  Varro melirikku dengan tatapan sinis, aku hanya terkekeh melihat

• Chapter 60 Kalian Perampok?

  “Benarkah?” Anastasia memelankan suaraku.
  Ibu Stefany mengangguk dengan kuat.
  “Bagaimana bisa? Sejak k

• Chapter 61 Menghajar Perampok

  “Kalian perampok?” Desis Stefany.
  “Ucapanmu sangat tajam nona cantik” Kekeh seorang pria botak.
  Brian

• Chapter 62 Jika aku bukan Jenny, lalu dimana Jenny yang asli?

  Kediaman keluarga Alex
  Aku terkejut saat Ibu Stefany menelpon, dia memberi kabar bahwa pabrik yang di

• Chapter 63 Apa benar kau merasa terluka saat melihatku?

  Kediaman keluarga Alex
  Setibanya di rumah, aku langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku

• Chapter 64 Ingatan Masa Lalu

  Restoran Royal Star Bistro
  Malam ini Stefany mengajak kami semua untuk makan malam di Restoran Royal

• Chapter 65 Terkuaknya Masa Lalu

  Rumah sakit Hospital Center
  Jenny POV
  Kepalaku masih sedikit sakit saat membuka kedua mata, Aku menged

• Chapter 66 Apakah Alcie Mengunjungi Kita?

  Aku tersenyum dan menggenggam tangan Mom, lalu kembali ke ranjangku, merebahkan tubuhku di atas kasu

• Chapter 67 Berani beraninya kau selingkuh dibelakangku

  Adrius mengulum senyumannya, dia tidak bisa membayangkan seandainya Alcie masih hidup lalu dia berte

• Chapter 68 Kisah Brian

  Apartemen tim Obsidian
  Brian menutup layar ponselnya sambil tersenyum setelah membalas pesan dari Ste

• Chapter 69 Menghadiri Pesta Pernikahan Cassandra

  Kediaman keluarga Alex
  Aku sedang berbaring santai di Kasur empukku saat Stefany menelponku.
  Jenny : “

• Chapter 70 Ungkapan Cinta Brian

  Marcelo, Carlos dan Cassandra membeku saat melihat tuan Dimitri memanggil Stefany dengan sebutan say

• Chapter 71 Menemui Psikiater

  Grup Chat Jenny
  Stefany : Girls, Profesor Brian sudah resmi menjadi kekasihku
  Anastasia : Benarkah? Se

• Chapter 72 Dokter Vincent

  Aku menganggukkan kepalaku, tidak menolak tawaran Mom.
  “Ngomong ngomong, kalian jahat sekali. Umurku

• Chapter 73 Alcie, bisakah kita melupakan semuanya?

   “Vincent” aku langsung memeluknya dengan erat.
  Aku mengingat pria ini, dia adalah patnerku saat meng

• Chapter 74 Bisakah kau menemaniku ke taman hiburan?

  Aku membalas genggaman tangan Vincent, mungkin ini memang yang terbaik. Kulihat Vincent bahagia deng

• Chapter 75 Jika dia menyukaiku, giliran dia yang mengejarku

  Universitas Valley Of Art
  “Aku merindukanmu” ucapku sambil memeluk Stefany dari belakang.
  Stefany ters

• Chapter 76 Aku tidak akan kemana mana Mom

  Aku membantu Anastasia mendesain sepatu dan tas, namun sia sia. Beberapa kali aku merobek kertas has

• Chapter 77 Apa kepala Jenny terbentur sesuatu?

  Kantin kampus Valler of Art
  Saat ini aku tengah mendengarkan Stefany yang bercerita tentang kencannya

• Chapter 78 Menggali Informasi

   “Kau bosan hidup?” bisikku.
  Vincent langsung melepaskan pelukannya.
  “Jenny, siapa dia?” tanya Stefany

• Chapter 79 Pengakuan Cinta Adrius

  “Salam kenal pak Presiden, saya Jenny” aku mengulurkan tangan kananku untuk berjabat tangan dengan P

• Chapter 80 Tugas Liburan Berakhir

  Keesokan harinya Aku terkejut saat akan pergi ke kampus, Adrius menungguku di ruang tamu sambil berb

• Chapter 81 Penyanderaan Civitas Kampus

  Prang! Varro menjatuhkan gelas yang sedang ia pegang, sedangkan yang lainnya membuka mulut mereka de

• Chapter 82 Melumpuhkan Teroris

   “Ada apa?” tanya Adrius mendengar percakapan kami.
  “Tidak ada apa apa” ucapku.
  “Brian, apa kau bisa m

• Chapter 83 Aku sangat tampan bukan?

  Adrius sedang diobati oleh Veronika di klinik kampus, beberapa sandera yang mengalami luka ringan ju

• Chapter 84 Bagaimana jika memang benar aku adalah Alcie?

  “Pagi” ucap Adrius saat aku terbangun keesokan harinya.
  Aku hanya tersenyum melihat wajah tampan Adri

• Chapter 85 Apa kau tidak merindukanku?

  “Jenny hebat sekali, dia sangat mahir bela diri dan menggunakan senjata” ucap Anastasia.
  “Jenny meman

• Chapter 86 Maukah kau menikah denganku

  “Mereka harus mengetahui resiko memiliki kekasih anggota pasukan khusus jika memutuskan terus menjal

• Chapter 87 Bernegosiasi

  “Entahlah, sepertinya dia memiliki sesuatu hingga Odsen tidak berani melenyapkannya” ucap Vincent.
  “A

• Chapter 88 Bertemu dengan Alcie

  “Jangan terlihat lemah saat kalian bernegosiasi” ucapku pada Adrius dan Brian sambil mengembalikan 3

• Chapter 89 Kencan

  “Adrius, apa kita akan bertemu lagi dengan Alcie?” tanya Brian.
  “Entahlah, ayo kita tidur. Besok hari

• Chapter 90 Bekerja Sama Dengan Alcie

  Jenny POV.
  Liburan musim panas kali ini aku gunakan untuk memantau pergerakan Odsen, aku menolak tawa

• Chapter 91 Menjaga Hati

  “Aku sangat penasaran” lirih Varro.
  “Adrius, mengapa kau terlihat tegang sekali? tenang saja, aku tid

• Chapter 92 Pegadaian Jupiter

  Adrius memasuki pegadaian Jupiter dengan langkah mantap, salah satu kancing bajunya di pasangi oleh

• Chapter 93 Misi Spektakuler

  “Apa apaan ini?” teriak Brian.
  “Ada apa?” tanyaku pada Adrius.
  Adrius mengangkat bahunya. Brian meneka

• Chapter 94 Alcie Hamil

  “Odsen memiliki sebuah pabrik obat di daerah Paralay, diatas kertas, pabrik tersebut menjual ibuprof

• Chapter 95 Hormon Ibu Hamil

  “Aku tahu kau memiliki dendam yang besar untuk Christian, tapi jangan seperti ini, jika kau pergi ke

• Chapter 96 Terbongkarnya Rahasia

  “Apa jadinya jika Jenny bertemu Alcie” batin Adrius.
  “Kau sedang apa di luar sendirian malam malam?”

• Chapter 97 Aku Merinding

  Suasana di ruang meeting menjadi canggung, selain menyampaikan hasil investigasi, semua orang bungka

• Chapter 98 D-Day

  Tok Tok! pintu kamar diketuk oleh Gerrald.
  “Kapten ada dokter Vincent, dia bilang ada yang harus dia

• Chapter 99 Menghabisi Chrisoper

  Adrius dan teman temannya pasti mencariku, jika Odsen tahu aku tidak datang sendirian, aku takut Chr

• Chapter 100 Happy Ending

  “Kita akan segera punya cucu!” tambah Moms, lalu mereka berpelukan.
  “Anak mereka akan memiliki gen ya

• Chapter 101 Extra Part

  Satu minggu setelah resepsi pernikahan, aku mengajak Adrius untuk mengunjungi pemakaman Jenny, tidak