Tag(s):
• Kampus
• Kejahatan
• Kriminal
• Fantasi
• Persahabatan
• Thriller

Seorang mahasiswa ditemukan tergeletak tewas di dekat kaprodi. Awalnya, semua menganggap kematiannya karena bunuh diri. Lambat laun ada sesuatu yang mencurigakan. Apa yang sebenernya terjadi dengan mahasiswa bernama Beno?

Last Update

Editor´s Choice

Mo Family's Daughter-in-law

fangfei

Lycan King Trevor:My Hiding Luna

Ri Ri

THE MOUNTAIN

JB

my vampire girl

Mc

Unwanted Wife (English)

Reynang Elena

Memories In The Rain

Zaina Rain

Recommendation

His Mere Bestfriend

humbert

The Rescue of Her

Nicole Marcina

The martial lord

supremeking

The Mouse Demon Who Loves You

Areum Min Jee Lee

Murderers around me

JocelynMDM

Gardener's Flower

Luis Gonzales

Sweet Cold Blooded Miss

Abishaag

Who's Afraid of Big Bad

Jo Black

Don't Silence My Voice

Moody Moody

FALLING FOR BAD BOY GREY.

Victoria Clement

Book Comment (360)Leave your comment on App

• 
  MoeSITI NUR SARAH BATRISYIA BINTI RIDHWAN TONG

  thankyou author , alur cerita menarik , plot twist dia memang power lah 😭💗

  11/08/2022

    0
• 
  tianroni

  seru baca vovel nya kisahnya juga seru

  3d

    0
• 
  nurulaenisiti

  good

  16d

    0
• 
  SyaqilaFatin

  very good

  13/10

    0
• 
  Pradana Jr.

  semoga lebih banyak lagi

  11/10

    0
• AulyaSafa

  Seru abiez

  09/10

    0
• 
  zainudinhumairah

  baguss cerita

  09/10

    0
• 
  Izah

  Asik baca nya

  06/10

    0
• NugrahaWindi

  bgs

  15/09

    0
• 
  Nayaka Etet

  sedih

  22/07

    0

• Total: 45

• Chapter 1 Keanehan

  Sari merasa ada yang aneh semenjak kematian Thoriq,  pacarnya.  Tak ada lagi teror aneh yang menyera

• Chapter 2 Flashback

  "Bro, " ucap Jamet diiringi rasa takut.
  "Apaan, sih? " tanya Irwan.
  "Lihat, tuh, " tunjuk Jamet sembar

• Chapter 3 Ke rumah Beno

  Sesuai perjanjian,  Irwan, Jamet dan Sari berkunjung ke rumah Beno.  Sekarang,  ketiga remaja itu su

• Chapter 4 Cerita penjual bubur

  Irwan meregangkan ototnya seusai sholat shubuh berjamaah di masjid dekat kampus. Cowok itu berjalan

• Chapter 5 Duka di pemakaman

  Siti, ibu Beno benar-benar terpukul atas kematian anak sulungnya. Perempuan berusia lima puluh tahu

• Chapter 6 Penampakan di Lobi

  Irwan dan Jamet menuruni anak tangga menuju lantai dasar. Ya, kali ini tugas PKL sangatlah banyak. M

• Chapter 7 Sebuah pertemuan

  Irwan, Nuno, Jamet, Hamdan, Sarwan, dan Vina sedang makan bersama-sama di kantin. Ya, kali ini Vina

• Chapter 8 Dia seram

  Jamet menceritakan kejadian menyeramkan yang dialaminya tadi malam. Seusai melihat penampakan itu,

• Chapter 9 Pengakuan Vina

  Pagi-pagi sebelum kuliah dimulai, Vina sudah menceritakan kejadian menyeramkan yang dialaminya sema

• Chapter 10 Interogasi

  Irwan memasuki kelas. Suasana kelas sudah ramai. Jamet tadi dia tinggal ke kelas terlebih dahulu

• Chapter 11 Rasa bersalah Thoriq

  Thoriq mengetuk-ngetukan jari tengah pada meja belajarnya. Rasa bersalah masih menghantuinya sampa

• Chapter 12 Rasa bersalah Sari

  Sari mengigit bibir bawahnya. Dia menatap langit-langit kamarnya. Rasa bersalah itu muncul kembali

• Chapter 13 Pertengkaran kecil

  " Sini lo! " Sari menarik tangan paksa Thoriq menuju belakang kampus.
  Thoriq menatap Sari dengan

• Chapter 14 Cerita Pak Ujang

  Pak Ujang menghampiri beberapa dosen yang kebetulan sedang lewat. Satpam itu ingin menceritakan ke

• Chapter 15 Komputer yang menyala sendiri

  Mahasiswa Teknik Informatika 2 memasuki ruang praktikum. Kali ini mereka praktikum mata kuliah Peng

• Chapter 16 Rumit

  Pak Eko menceritakan apa yang dialaminya semalam. Beberapa petugas lab yang mendengar cerita Pak E

• Chapter 17 Perubahan sikap Sarwan

  Irwan melirik Sarwan yang sedang duduk merenung di depan pohon yang ada di taman kampus. Cowok itu

• Chapter 18 Penjelasan Vina

  Waktu menunjukkan pukul sembilan malam, praktikum selesai. Mahasiswa dan mahasiswi berhamburan dar

• Chapter 19 Meminta maaf

  Nuno mengetuk kamar kos Hamdan. Sungguh, dia merasa bersalah atas celetukannya terhadap Hamdan.

• Chapter 20 Makan bersama Vina

  Sesuai perjanjian, Irwan dan Vina akhirnya makan bersama. Pesanan mereka sudah berada di meja. Seg

• Chapter 21 Ke makam Beno

  Perkuliahan sore ditutup dengan kuis. Ya, sengaja dosen memberikan kuis untuk menambah nilao agar

• Chapter 22 Mencekam

  Suasana di kos Irwan mendadak mencekam dan sangat menyeramkan. Jamet juga turut merasakan hal yang

• Chapter 23 Tugas misterius

  Malam hari pukul tujuh malam, Irwan mengetikkan jawaban yang ada di kertas disalin melalui ms. word

• Chapter 24 Tragedi Thoriq

  Thoriq menjelajahi malam, dia melihat bintang-bintang yang bertaburan di atas langit dari lantai dua

• Chapter 25 Kematian Thoriq

  Dokter sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi takdir berkata lain. Thoriq dinyatakan meninggal se

• Chapter 26 Pemakaman Thoriq

  Waktu menunjukkan pukul dua siang, pemakaman Thoriq sedang dilaksanakan. Tangis Jamilah pecah saat

• Chapter 27 Tuduhan

  Irwan, Nuno dan Jamet duduk di depan teras masjid. Ya, mereka usai melaksanakan sholat asar berja

• Chapter 28 Rencana acara kampus

  Vina berdiri di atas podium. Dia mengumumkan bahwa bakal ada acara kampus dari HMJ TI, yang berker

• Chapter 29 Tragedi

  Malam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Acara yang diadakan oleh HMJ TI sudah dimulai. Acara pert

• Chapter 30 Bahan pembicaraan

  Kejadian mahasiswa yang kesurupan menjadi buah bibir di kampus. Semua dosen, mahasiswa dan semua p

• Chapter 31 Hati yang menjerit

  Rasa bersalah itu kembali muncul di dalam dirinya. Setiap malam Beno selalu datang menghampirinya,

• Chapter 32 Dugaan

  Irwan menceritakan kejadian tadi malam saat mereka makan di warung warmindo depan kampus. Dia mence

• Chapter 33 Ketakutan

  Irwan, Nuno, Jamet dan Hamdan menunggu di depan kelas. Ya, seperti biasa mahasiswa TI satu ada per

• Chapter 34 Bertemu Safira

  Irwan, Nuno, Jamet, Hamdan, Sarwan, dan Vina sedang makan bersama-sama di kantin. Ya, kali in

• Chapter 35 Jeratan di leher Safira

  Irwan menuju ke kantin bersama Jamet. Vina, Hamdan, dan Nuno pulang terlebih dahulu karena mereka

• Chapter 36 Safira dengan seseorang

  Vina melangkahkan kaki menuju kelas yang berada di lantai dua. Ya, kali ini ada jadwal kuliah yang

• Chapter 37 Tragedi

  Irwan jadi teringat seperti sebuah jeratan yang ada di leher Safira. Seusai pulang kuliah Irwan hen

• Chapter 38 Tuduhan untuk Sarwan

  Irwan dan Nuno sedang meringkas catatan untuk UAS nanti. Entah apa yang merasuki kedua remaja itu.

• Chapter 39 Penyelidikan

  Vina mengacak rambut frustrasi. Dia mulai geram dan bingung bagaimana caranya menguak semua misteri

• Chapter 40 Dilema

  Irwan menompang dagunya di atas kasur. Ada rasa gelisah di dalam relung hatinya yang paling dalam.

• Chapter 41 Menemui Saksi

  Irwan menatap keempat orang temannya dan menginstruksikan sesuai yang sudah disepakati. Sesuai perj

• Chapter 42 Masih curiga

  Irwan mengeryitkan dahi. Dia benar-benar merasa memang ada yang disembunyikan oleh Vina. Jamet yan

• Chapter 43 Konflik

  "Lo ngapain ngobrol sama Sari? Atau dia mulai cari perhatian sama lo?" Sarwan memandang Irwan denga

• Chapter 44 Rahasia tersembunyi

  Vina meraih sebuah foto yang ada di laci meja. Sekali lagi, gadis itu melihat foto tersebut. Di da

• Chapter 45 Terbongkar

  Tak ada pilihan lagi bagi Irwan, dia harus lebih dekat dengan Safira. Seusai kuliah berakhir hari in