Total : 42Chapter 1 Liburan
Gelegar jeritan kesenangan, terdengar saling tumpang tindih di sana. Di pinggir area dekat dengan kur
readmore Chapter 2 Teman Lama
"Sayang, mau paman beri tahukan sesuatu?" Davin pun menyambar tubuh Cherry untuk digendong, lalu mem
readmore Chapter 3 Benang Kusut
"Dia tunanganku, Maya." Tunangan? Napas Kirara refleks tertahan. Beruntung dia bisa tetap mempertahan
readmore Chapter 4 Tanyakan Perasaanmu
"Biar aku pikirkan lagi ini nanti. Bagaimanapun, aku harus tahu semua sifat Davin. Aku mau cari ayah
readmore Chapter 5 Bertemu Kembali
“Oh, Mbak Lina? Saya kira room service. Mari masuk,” Mata almond itu melirik pada Kirara. “Em ... da
readmore Chapter 6 Ada Dua Cinta
Kirara mengepalkan seluruh jemari tangannya, berusaha menahan pilu hati yang belum bisa dia redakan
readmore Chapter 7 Hentikan Aktingmu!
Sebuah bangunan mewah dan elegan berdiri. Alvino masuk sambil memikirkan beberapa pertanyaan yang ak
readmore Chapter 8 Nostalgia
Landscape Galery. Tempat Kirara dan Davin bertemu satu tahun yang lalu. Pertemuan yang disatukan kare
readmore Chapter 9 Papah Cherry
Masih berada di galeri. Sepertinya hanya mereka saja yang bermesraan di sana. Kirara pun berdeham ser
readmore Chapter 10 Membuka Hati
Dengan kedua tangan berada di stir kemudi dan mata yang memandang jalan ramai lancar di sana, Davin
readmore Chapter 11 Ancaman
"Susah sekali bertemu denganmu, Ra," ujar Alvino. Kalimat yang justru terdengar seperti sindiran bag
readmore Chapter 12 Wawancara dan Papah!
“Tolak permintaan itu," tegas Davin. Tolak? Tentu saja Santi sudah mencobanya. Namun sayangnya dia ka
readmore Chapter 13 Permainan Alenna
Kirara tidak mau ikut campur atau membantu Davin untuk memberi alasan pada Cherry. Dia lebih suka me
readmore Chapter 14 Takdir yang Menyebalkan
"Makan pelan-pelan, sayang." Dengan cekatan, Kirara mengelap remahan bumbu spageti yang tercecer mene
readmore Chapter 15 Pertengkaran Kita (Part1)
Anak itu segera turun dari kursinya dan berlari menuju Davin yang sedang menuruni anak tangga. Baik K
readmore Chapter 16 Pertengkaran Kita (Part2)
Tangan Kirara pun terulur, mengusap rambut belakang Davin. Masih ada rasa sesenguk meski air mata su
readmore Chapter 17 Tidak ada Kabar
"Nih, ingat jangan minta telepon lagi kalau nggak diangkat, Mamah mau mandi dulu," jelas Kirara deng
readmore Chapter 18 Menunggu Dirinya
Davin yang sudah memakai jasnya, mengambil ponsel dari atas meja. Memeriksa sebentar dan melihat beb
readmore Chapter 19 Memperhatikan dan Menyelidiki
Suara anak perempuan yang baru keluar dari ruangan di sana, membuat Alvino menegakkan kepalanya yang
readmore Chapter 20 Kecurigaan
“Bukannya aku sudah menyuruh Cherry untuk menungguku di sana? Kenapa malah membawanya ke sini?” tany
readmore Chapter 21 Rumah Nenek dan Kakek?
Tampak asing, itulah kesan pertama suasana yang tertangkap oleh mata Cherry. Setelah berjalan-jalan
readmore Chapter 22 Apartemen Davin
Davin menatap datar air panas yang sedang dia kucurkan dari dispenser air ke dalam gelasnya. Kepulan
readmore Chapter 23 Hanya Sebuah Nama
“Mamah! Bangun!” Guncangan yang sedikit kasar, membuat wanita terlelap di sana, mulai mendesis pelan.
readmore Chapter 24 Si Kembar dan Cherry
"Main di lumahku, ya? Bobo di lumahku telus pulangnya besok," bujuk dari gadis kecil bernama Ariella
readmore Chapter 25 Di Mana Cherry!
Berjalan sembari memancarkan pandang ke sekeliling dengan fokus, mencari seseorang yang beberapa men
readmore Chapter 26 Mari Kita Selesaikan!
"Pria itu benar-benar percaya sama kamu atau hanya mau menunjukkan seluas apa kebaikannya?" "Namanya
readmore Chapter 27 Pengakuan
Ramai dan gaduh. Seperti itulah keadaan di mall Gcity. Dua pasang kaki yang berbeda ukuran itu melan
readmore Chapter 28 Dua Persepsi Dari Kecemburuan
"Kenalkan," potong Alenna sembari beranjak dari kursi. Tangannya segera terulur dan di sambut Kirara
readmore Chapter 29 Berita Eksklusif!
Cemburu? Bagaimana bisa begitu menguras energi? Menahan keinginan hati yang ingin mengikatmu dan meng
readmore Chapter 30 Sebuah Pesan
Studio Freya Wedding Organizer. "Sorry Le. Aku kayaknya telat jemput Cherry. Titip dia dua jam lagi,
readmore Chapter 31 Hasil Test
"Maaf, Ra. Maaf ...." Maaf? Kening mulus itu semakin mengerut dalam. Kirara sungguh tidak mengerti in
readmore Chapter 32 Tempat Berlindung
Seolah tercerai berai. Apa yang telah direncanakan dan ditutupi ... dalam sekejap menjadi berantakan
readmore Chapter 33 Lihat Aku
"Dav, sebaiknya kamu pulang dan jelaskan hubunganmu. Mama kamu sampai sakit memikirkan berita itu. K
readmore Chapter 34 Dulu mencintainya?
"Dav?" Si pemilik nama langsung menoleh mendengar namanya dipanggil. Memandang Kirara yang berjalan m
readmore Chapter 35 Mau Berteman Denganku?
Melarikan diri, mungkin terdengar kejam. Namun, Davin memang sedang merasa tidak ingin bertemu denga
readmore Chapter 36 Benci dan Cinta
"Sudah di jemput? Dengan siapa?" tegang Kirara mendengarkan dengan dahi yang mengerut cemas. Dia seda
readmore Chapter 37 Menelaah Perasaan
"D-davin?" "Apa yang kalian lakukan?" tanya Davin, intonasinya memberat seperti hatinya saat ini. Dia
readmore Chapter 38 Kesempatan
"Papah?" cicit Cherry usai mendorong pintu kamar Davin. Mereka sudah sampai ke apartemen Davin sekita
readmore Chapter 39 Untuk Kita
Suara berisik dari televisi mengisi keheningan di sana. Tidak lama, satu cangkir teh hijau dan satu
readmore Chapter 40 Kunjungan
Gugup. Satu kata yang dapat mewakili perasaan Kirara. Tidak seperti Cherry yang terus berceloteh rian
readmore Chapter 41 Kamu Harus Bahagia
Duk! Pintu mobil ditutup oleh Kirara. Dirinya baru saja sampai di rumah setelah menjemput Cherry dari
readmore Chapter 42 Aku Bersedia!
Satu bulan berlalu .... Memulai lembaran baru sepertinya hal yang pantas dikatakan saat ini. Bangkit
readmore
sangat bagus sya suka
12d
0terbaik
27d
0seruuu
25/08
0terbaik
18/08
0well
13/08
0sangat seruu!!
11/08
0seru
11/08
0bgs bgt
10/08
0Terima kasih karena suda memuji saya
01/08
0bagus, aku suka
24/07
0