Total : 581. Ruang Bawah Tanah
Malam menjelma bagaikan Rahwana yang membawa gulungan hitam di angkasa. Menutupi pendar sang Rembula
readmore 2. Rawa
Kehidupan terasa begitu berat bagi Namida. Selain terusir dari rumah, lelaki yang dia cintai pun men
readmore 3. Sup Ayam
Namida terjaga ketika telinganya menangkap suara tangisan bayi. Tubuhnya yang sejatinya masih lemas,
readmore 4. Buah Terlarang
Saat ini dia tidak akan membantah apa pun perkataan Guntur. Dia sedang butuh lelaki ini. Dia masih b
readmore 5. Ikatan
Mentari menyapa malu-malu melalui celah dinding papan. Kicauan burung terdengar begitu riang. Tidak
readmore 6. Kedatangan
Pesawat yang membawa Namida ke kota Padang mendarat di bandara Tabing ketika matahari sedang meningg
readmore 7. Kampung Halaman
Kendaraan yang Namida tumpangi membawanya ke daerah yang sudah puluhan tahun tidak pernah dia samban
readmore 8. Awal Rasa
Sekarang Namida seakan-akan memiliki perasaan baru yang aneh, tetapi mendebarkan. Setiap kali membay
readmore 9. Ruang Genset
Di dalam rimba yang berhawa sejuk, Namida mengeloni Rawa yang tertidur pulas di dekapannya. Matanya
readmore 10. Kembar
Tidak ada yang bisa menebak bagaimana perjalanan takdir. Tak pernah terlintas di pikiran Namida kala
readmore 11. Mayat di Kamar Sebelah
"Kamu tahu, Guntur sudah enam bulan ditinggalkan anak dan isterinya. Cantika wafat ketika hendak mel
readmore 12. Titah Tiga Datuak
Langit telah menutup lembaran gelap kisah Namida. Tak ada yang tahu bagaimana nasib perempuan malang
readmore 13. Kemarahan Nilam Suri
"Kau yang lancang, Nilam Suri!" Sebuah suara menimpali, "Berani-beraninya kau menampar anakku!" Seor
readmore 14. Malam Jahanam
Namida menerima kain tersebut. Mengelumuni tubuhnya yang mulai terasa menggigil. Pikirannya benar-be
readmore 15. Menyerah
Bumi mendengar senandung yang didendangkan Guntur dengan bergidik. Kejahatan, kalau diri sendiri yan
readmore 16. Bumi
Kedua manusia yang sepatutnya akur itu, tak lebih seperti anak-anak yang merebutkan mainan. Mereka s
readmore 17. Kejahatan Tersembunyi.
Guntur menatap ruangan kamar yang dipenuhi jejak darah. Bau amis yang tidak sedap, menggelitik luban
readmore 18. Jiwa Iblis
"Kalian bukan anak kandung kami. Bersyukur seharusnya, kami angkat kalian dari tumpukan sampah!" Kata
readmore 19. Ratapan Jiwa
"Hentikan Bumi! Kau menyakiti Mami!" Lelaki kurus dengan kulit pucat itu berusaha melindungi dirinya
readmore 20. Takdir
Bangunan 20 lantai yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman, Jakarta itu berdiri angkuh. Di bawah terik
readmore 21. Ujian
"Sudahkah kamu pernah menggunakan ujung pisau ini untuk menusuk sesuatu? Hmmm, orang misalnya?" Pegan
readmore 22. Lolos
Suryana menengadah ke langit. Berteriak, tanpa peduli dengan tatapan manusia yang bersileweran di se
readmore 23. Benih Dendam
Guntur menatap punggung Suryana yang kian menjauh menuju pintu keluar. Bertemu pemuda itu mengingatk
readmore 24. Michi
Setiap waktu dia sering menangis di dalam keheningan malam, berusaha menghapus semua jejak-jejak kot
readmore 25. Tandau
Suryana merebahkan diri di kasur. Kejadian bersama Jeni masih membekas di ingatannya. Jujur, perasaa
readmore 26. Sutan Paduko Alam
"Kau laki-laki. Hapus air matamu itu. Jika ayahmu tahu, bisa digantung lehermu." Puti Jauhari mendek
readmore 27. Tumbal
Begitu langkah Puti Jauhari sudah tidak terdengar lagi, Sutan Paduko Alam dengan cepat meniup lampu
readmore 28. Suara Tanpa Wujud
Suara tanpa wujud membuat nyali Sutan Paduko Alam menciut. Walau demikian di bawah rerimbunan pohon
readmore 29. Perjanjian Puti Jauhari
Suryana benar-benar tidak mampu menahan kesedihan. Apakah ini sejenis kutukan? Sehingga dia tidak bi
readmore 30. Perjanjian Dengan Setan
Mendengar ucapan Puti jauhari, ada keheranan yang menyapa Suryana. Hari ke tiga? Kapan dia melewati h
readmore 31. Mayat di Rumah Gadang
"Kau sudah aman, Nak. Jangan pernah menampakkan diri sebelum keadaan membaik. Sudah tiga hari ini, B
readmore 32. Malin Maleloa
Gelapnya langit pertanda alam dirundung duka. Gemintang yang biasa menyampuli angkasa, lindap ditela
readmore 33. Pembalik Waktu
"Kalian sepasang kekasih?" Pertanyaan Malin Maleloa semakin menyakiti perasaan Suryana. Dia menggigit
readmore 34. Hukuman Untuk Badar
Ruangan dengan dinding berjelaga hitam itu terlihat suram. Hanya diterangi cahaya rembulan yang mene
readmore 35. Penglihatan
"Aku suka jeritanmu! Mengingatkanku ketika dulu Mami memperkosaku. Menusukkan kelamin kotornya ke tu
readmore 36. Membunuh Perasaan
"Kamu tentu tahu, bekerja di perusahaan sebesar ini, harus siap ditempatkan di mana saja." Guntur me
readmore 37. Sebuah Mimpi
Suryana sedikit banyaknya sudah mencari tahu jabatan yang ditawarkan oleh Guntur. Sales Supervisor m
readmore 38. Kemarahan Suryana
Di depan sana, Suryana terlihat ragu-ragu hendak menghabisi Malin Maleloa. Semua ucapan yang dilonta
readmore 39. Derita Jeni
"Brengsek! Semua lelaki sama saja! Anjing!" Suryana tersentak dari tidurnya ketika mendengar teriakan
readmore 40. Uang 10 Juta
Jeni menggeleng cepat, "Ketika Babe menemukanmu, kamu tertimbun sampah." Dia mengernyitkan dahinya ke
readmore 41. Wanita Panggilan
Suryana tidak menyangka kalau Jeni akan semarah itu mendengar ucapannya. Dia memaki dirinya sendiri
readmore 42. Kebencian Khairul
Suryana tidak membalas sedikit pun tamparan yang dilayangkan ke wajahnya. Tidak puas menampar, tinju
readmore 43. Serangan Jantung
Beberapa orang lelaki yang dia lihat pagi tadi masih berkumpul di halaman rumah Khairul. Mendengar t
readmore 44. Kesedihan Suryana
"Kau kenapa?" Jeni berdiri heran di depan pintu, begitu melihat Suryana datang. Lelaki itu diam, men
readmore 45. Kontrak Kerja
Inilah yang dicari para lelaki kesepian, lelaki banyak masalah dan lelaki yang tidak bisa mengendali
readmore 46. Muslihat Guntur
"Kau kaget?" Suryana tidak bisa melukiskan bagaimana perasaanya sekarang. Perempuan yang selama ini d
readmore 47. Turbulensi
Suryana tidak menyangka kalau Guntur sebegitu kayanya. Pesawat pribadi yang mereka tumpangi, hanya m
readmore 48. Perempuan Buruk Rupa
Suryana dengan cepat memejamkan mata ketika Guntur reflek menoleh. Bukannya tidak tahu, Guntur terse
readmore 49. Selamat
Ledakan keras mengguncang kawasan Lubuk Minturun. Api berkobar di rumah yang terbakar. Menghapus sem
readmore 50. Villa Gunung Padang
Supir taksi menggeleng cepat. Dia menahan diri untuk tidak menjawab. Tidak dia sangka kalau penumpan
readmore 51. Sirap Setan
Darah di dalam tubuh Namida seakan mendidih. Tubuhnya terasa melayang melewati pohon demi pohon. Gig
readmore 52. Kehilangan Kekuatan
Walau sudah sekian purnama dia bersama perempuan iblis itu, hati kecil Namida tetap menyatakan kalau
readmore 53. Orang Baik
Namida tersentak bangun ketika dia rasakan wajahnya dijilat sesuatu. Jeritan keluar dari mulutnya be
readmore 54. Rumah Baru
Rahang Namida kembali turun. Dia tidak menyangka akan dilayani sebaik ini oleh lelaki di depannya it
readmore 55. Curahan Hati
Suryana kesetanan. Dia berteriak-teriak memanggil Namida. Namun, sampai suaranya parau, sosok Namida
readmore 56. Papa
Rawa berlari kecil di atas rerumputan. Suryana menatapnya dengan kekaguman yang tidak dia mengerti.
readmore 57. Kejut Guntur
57. Kebahagiaan Guntur Dian terkejut mendengar ucapan Guntur yang ketus ke Suryana yang sedang memand
readmore 58. Kebencian Guntur Pada Orang Tua
Suryana keluar dari kamar Rawa dan bergegas menuju tempat Guntur yang duduk menunggu dengan ekspresi
readmore
bagus
1d
0shit tkutnya
22d
0bagus
29/09
0best sangat
09/09
0cerita nya bgs
11/08
0baguss banget novel nya
10/08
0bagus jg
09/08
0ceritan yg menarik sambil rebahan
17/07
0aku sayang kamu
22/06
0bagus cikkk
19/06
0