Total : 43BAB 1
Besok mertuaku akan datang dari kampung. Ini sangat meresahkan. Jangan sampai dia menginap. Karena,
readmore BAB 2
Usai dipanasi, Aira membawa opor itu ke meja. Tampilannya semakin nikmat ketika ditempatkan pada man
readmore BAB 3
POV MERTUA Aku heran, padahal menantuku adalah orang kaya. Rumahnya besar dan luas. Bahkan meja makan
readmore BAB 4
Hari ini istriku telah sukses memerasku. Mana mungkin periksa perut habis enam juta. Lagi pula dia d
readmore BAB 5
"Maaf, Pak Kevin! Orderan yang dipesan tidak dapat dibatalkan. Terima kasih!" "Heh, tunggu!" Aira ...!
readmore BAB 6
Aira berjalan menuju nakas. Kemudian mengambil buku dan pulpen. Lalu duduk di ranjang memunggungiku.
readmore BAB 7
"Aku tidak percaya lagi padamu. Kamu cuma mementingkan uangmu itu. Tak pernah peduli dengan perasaan
readmore BAB 8
POV MERTUA Meski cuma sebentar, aku merasa senang karena bisa bertemu dengan putri semata wayangku. A
readmore BAB 9
POV KEVIN "Gil@ kamu, Vin! Mau nge-prank ya! Asin banget." Dadaku langsung sesak. Kurang ajar Aira. D
readmore BAB 10
Pasca acara selesai. Meja makan seperti kapal pecah. Piring kotor dengan berbagai sisa-sisa tulang,
readmore BAB 11
"Mas, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu mendorongku?!" teriak Aira. Bahkan aku tidak sadar jika tel
readmore BAB 12
"Cepat, Mas!" Mata Aira membelalak. Antara kasihan pada Mbak Ummi dan ragu membiarkan istriku mengha
readmore BAB 13
13 "1kg satu minggu, Vin? Ya Allah Ya Rabbi. Itu sih takaran makan kucing anakku. Kerja sebulan bisa
readmore BAB 14
"Awas ya, Mas! Jika sampai kamu ketahuan selingkuh dengan Selena dan dia terbukti kamu hamili, sesua
readmore BAB 15
Aku dan istriku kembali ke hotel dan check out saat itu juga dan melakukan perjalanan pulang dengan
readmore BAB 16
Bab 16 Pov Aira Setelah musibah yang menimpa hunianku dengan suami, kupikir Mas Kevin akan berubah. Ny
readmore BAB 17
"Kamu terlahir dari keluarga yang utuh. Bisa merasakan kasih sayang seorang ibu. Punya tempat untuk
readmore BAB 18
POV Kevin "Radit ..., Diamlah! Kamu paham adab berbicara kan?" sanggah Pak RT. Pemuda di ruang keluar
readmore BAB 19
Pulang dari masjid, seperti biasa banyak warga yang berada di pelataran rumahnya. Apa lagi yang mere
readmore BAB 20
"Bu Aminah mau cari apa? Sini, sini. Mampir dulu." Seorang perempuan dengan lipstik cetar melambai. K
readmore BAB 21
"Mau apa kamu ke sini? Terus, dari mana kalau kamu tahu aku ada di sini?" Kunaikkan alis menantang pr
readmore BAB 22
"Kalau bukan karena cinta, males aku membersihakan kandang. Andai saja aku tega, pasti Aira sudah ku
readmore BAB 23
"Lho, kok sudah kembali?" Mbak Ummi memapah ibu ketika turun dari mobil. "Iya, Mbak. Ibu nggak apa-ap
readmore BAB 24
Detik kemudian pesan terhapus. Untung aku sudah membacanya. Tapi aku masih belum paham dengan isi ch
readmore BAB 25
Setelah hampir satu jam perjalanan kami sampai disebuah rumah ber-cat putih. Rumah itu masih terliha
readmore BAB 26
Pov AIRA "Hai!" seorang laki-laki di pesta ulang tahun menyapa dan menyalamiku. "Aku nggak menyangka
readmore BAB 27
Pov Kevin "Ada apa, Vin? Tumben kamu mengajak aku ketemuan di sini." Aku menunduk lesu tanpa menjawab
readmore BAB 28
"Maaf ya, Sayang ...! Tante nggak bisa bobok di rumah Amira. Tapi, besok Amira boleh main ke sini la
readmore BAB 29
"Amira sudah sembuh. Kamu nggak berhak menahan istriku lebih lama lagi di sini." "Tenang. Aku tahu. U
readmore BAB 30
POV AIRA Mas Kevin sungguh keterlaluan. Dia selalu saja menilai sesuatu dari nominal uang. Padahal is
readmore BAB 31
POV BU AMINAH Tubuhku yang semakin tua ini sudah menjadi langganan kesemutan, pegal linu, dan asam ur
readmore BAB 32
POV KEVIN Na'as banget diriku. Uang di rekening amblas dibobol oleh sahabatku sendiri. Untung saja ti
readmore BAB 33
Tanganku mengepal dengan rahang mengeras. Dada berdetum berderu. Hanya itu yang bisa kulakukan disaa
readmore BAB 34
"Kamu bicara dengan siapa?" tanyaku. Perlahan tangan Aira turun dari telinga. Dia menatapku dengan bi
readmore BAB 35
POV AIRA "Zaki, Zaki ...!" Mas Kevin mencoba membuat mata sahabatnya terbuka dengan menggoyangkan bad
readmore BAB 36
POV Kevin "Ajak Aska jika kamu mau pergi!" Aira bersedekap menatap Melisa yang sudah berdandan sepert
readmore BAB 37
POV KEVIN "Kasih nggak apa-apa. Dari pada ngedumel. Sana Mbak Ummi!" "Jangan aku, Ra. Males banget men
readmore BAB 38
Bu Marni pulang dengan wajah muram setelah puas memakiku akibat tak kuberikan pinjaman. Biar saja di
readmore Eps: 2 (BAB:39)
Kupikir setelah punya anak hidupku akan lebih tenang dan bahagia. Ternyata, ketika putriku berusia l
readmore BAB: 40
Pukul enam pagi Kevin sudah mandi , berpakaian rapi dan tak lupa menyemprotkan parfum maskulin andal
readmore Ekstra bab 41
"Papa, kata Alina malam ini ada pasar malam. Kita ke sana ya, Pa!" "Males. Ngapain ke sana? Di rumah
readmore Ekstra bab 42
"Kita tidak bisa diam-diaman selamanya seperti ini. Kita harus bicara. Apa kamu sadar kalau kamu su
readmore ekstra bab 43
"Aira, kita menikah, menjalani hari sudah lebih dari sepuluh tahun. Apa itu masih kurang untuk memb
readmore
keren
25/07
0BAGUSSS BANGETT
16/06
0sangat seru sekali dan bagus dan sempurna
27/05
0dan aku juga menginginkan SG meteor putih
12/05
0bagus
29/04
0mantap bos
22/04
0keren sekali
05/03
0puas sekali novel nya bagus dan enak di baca
13/02
0scene terharu campur aduk rasanya 🥺 kak ini ceritanya sampe bab 43 aja yah? gimana cara perbarui crtnya kak? soalnya ceritanya seru bgt penasaran kak 😭
14/01
0baguss ceritanya
10/01
0