Tag(s):
• Kecantikan
• Detail
• Drama

"Aku mau hadiah bunda, Ayah! Aku mau bunda." Permintaan spontan yang anaknya ucapkan justru membuat Gyan kebingungan. Qira－anaknya－sebentar lagi akan berulangtahun. Dia meminta hadiah "bunda" untuk menemaninya meniup lilin di pesta bahagianya nanti. Bukan hanya itu, ternyata sosok "bunda" yang diinginkan anaknya punya kliteria tersendiri. Seperti, harus cantik, punya rambut sebahu, berlesung pipi dan juga－ini kliteria terakhir yang membuat Gyan ingin mati saja rasanya. Harus punya tanda lahir di bagian paha! Di mana dia harus mencarinya? Jika Qira meminta hadiah lain, Gyan pasti bisa langsung memberikan apa pun yang dia mau. Tapi, untuk hadiah yang satu ini ... mampukah Gyan mengabulkannya? *** "Saya pesan satu kue tart untuk ulang tahun, sekalian sama pemilik toko kuenya. Bisa?" pinta Gyan, datang ke salah satu toko kue ternama.

Last Update

Editor´s Choice

In Her Shoes

Alex Dane Lee

Shattered Castle

bright

Married to the arrogant king

Ag Hope

️ Perfect Beauty ️

Authoress Moxie

Mystic Princess (English Version)

grey.cinnamon

Half Faced Alpha

Harmeen

Recommendation

The Alpha's Triple Lunas

Princess Treasure Chuks

Blood in the Heirlooms

Sasha Johnson

AMEIRA

Anna

The Path To The Right: The Master Of None Saga

W.B. Merlin

The Miscreants

Author Augustine C

A Mate Not For Sale

Debbiewrites

Tales A Moment in Time Chronicles Eternal Darkness Desire Crimson Multiverse Part 5

SasinaZariel

His Unexpected Goodbye

roseewithnothorns

Zombie Apocalypse: The vaccination of the Undead

majesty_n

Love Song

Tiên Nhi

Book Comment (239)Leave your comment on App

• 
  Anisa Galeri

  makin penasaran, qira semangat cari bundanya,jangan lupa cariin ke ayah yang cantik dan pintar juga baik... seruu ceritanya

  30/12/2021

    0
• 
  Sadewa 07Kukuh

  mantap

  18d

    0
• 
  AlfiyahSalmaAlfiyah

  jelek

  20d

    0
• 
  SukaEskrimRama

  baik bisa buat top up game👍

  20d

    0
• 
  Nabellah Nurjannah

  nice♥️♥️

  06/08

    0
• 
  AttohirohSarah

  baik sekali

  14/07

    0
• 
  Renata Kusnul Kotimah

  baguss ceritanya, menarik

  10/07

    0
• 
  Anggi kartika sari d.Anggi kartika

  baguss bnget

  10/07

    0
• 
  PeliTuan

  sangat bagus

  22/06

    0
• 
  FfGogle

  500

  09/06

    0

• Total: 29

• Chapter 1 Permintaan Hadiah

  Seorang gadis kecil berusia lima tahun－sebentar lagi－berdiri gelisah di samping pos satpam sekolahny

• Chapter 2 Kerja Sama

  "Iya-iya, Mbak Dinar. Tahan sebentar, aku lagi di jalan. Satu kilometer lagi sampai. Tunggu, oke!"
  De

• Chapter 3 Wanita Rambut Sebahu

  "Ayah, kenapa aku gak punya bunda? Aku mau punya bunda kayak mereka. Aku mau di hari ulang tahun nan

• Chapter 4 Anak yang ditabraknya

  Dia kira Raharja menyuruhnya pulang hanya untuk mengomel panjang tidak berguna, karena sudah pergi m

• Chapter 5 Nanti Ayah Carikan

  "Terima kasih, Sandra. Kamu udah mau luangin waktu buat nemenin saya." Gyan mengambil alih tubuh Qir

• Chapter 6 Sandra

  Sesampainya di toko kue yang dituju, Gyan menghampiri pegawai wanita yang menjaga di depan kasir. Di

• Chapter 7 Mencari Alasan

  "Ke mana aja, sih, Mbak? Diteleponin dari tadi juga."
  "Maaf, Ed. Hape aku mati, nih. Kebetulan juga a

• Chapter 8 Rumah Bu Mayang

  Mungkin memang terdengar aneh, karena Gyan mengatakan hal tidak terduga pada Sandra. Dia mengatakan

• Chapter 9 Menyesal Telah Menolak Tawaran

  "Kenal, sih, enggak, Ma. Cuma pernah ketemu waktu di acara rekan kerja."
  "Oh." Mayang mengangguk-angg

• Chapter 10 Sandra Menyetujuinya?

  "Ayah, sini, aku bisa sendiri."
  "O-oh, iya." Gyan memberikan sisir pada anaknya, karena dia yang tida

• Chapter 11 Dua Minggu Lagi?

  Langkah Nesha tergesa, menuruni tangga. Ponsel diapit dengan kepala dan pundak, sedangkan tangannya

• Chapter 12 Setujunya Sandra

  Sampai saat ini, Gyan masih tidak habis pikir, Kenapa Sandra bisa menyetujuinya? Meskipun itu adalah

• Chapter 13 Salah

  Salah. Ternyata Gyan salah mengira bagaimana ending dari rencananya. Kini ia dilema. Di satu sisi me

• Chapter 14 Kaneish Torta

  "Kamu kenapa diam aja, Sayang? Kita mau ketemu sama oma, lho."
  Qira tidak bersuara malah mencebikkan

• Chapter 15 Keinginan Qira

  "Kebetulan, Edgar lagi keluar, Bu. Saya juga lupa nyimpan di mana majalah kita yang baru. Tapi, ini

• Chapter 16 Lesung Pipi

  "Rotinya enak, Ayah!" Qira menyuap lagi roti yang baru saja dia keluarkan dari dalam bungkusannya. A

• Chapter 17 Roti Tante Nesha

  Ini bukan kali pertama Gyan bekerja tanpa kehadiran Sandra sebagai sekretaris andalannya. Sudah seri

• Chapter 18 Pertengkaran

  Dengan langkah cepat, Nesha keluar dari toko, mencoba untuk tidak menghiraukan orang-orang di sekita

• Chapter 19 Kasus Kehilangan

  Saat tiba di rumah Mayang, Gyan dikagetkan dengan kehadiran dua orang polisi di sana. Mayang terliha

• Chapter 20 Nesha Meminta Bantuan Kepada Gyan

  Wanita itu memilih untuk segera menghindar. Langkahnya cepat setengah berlari menjauhi Gyan yang ter

• Chapter 21 Numpang di Hotel Gyan

  Selesai urusannya dengan Amirda, Gyan langsung pamit duluan untuk segera menemui perempuan yang tadi

• Chapter 22 Menemani Nesha

  Tawa Gyan mengudara, terlampau geli melihat reaksi Nesha barusan. "Mbak pikir, saya akan serius deng

• Chapter 23 Siapa Wanita Itu?

  Gyan terkekeh pelan. "Boleh," jawabnya, "kebetulan saya juga tidak hanya mengurus pekerjaan, tapi ju

• Chapter 24 Ditemukan

  "Ini aku Amora, kakaknya Morgan. Masa kamu lupa?"
  Sejak saat wanita itu memperkenalkan identitasnya,

• Chapter 25 Cowok Siapa?

  "Pulang!"
  Nesha sebenarnya belum mau pulang, dia masih ingin liburan di Bali. Namun, mengingat uangny

• Chapter 26 Pembicaraan Serius

  "Yeay, Ayah pulang!"
  Qira berjingkrak girang mendengar suara deruman mobil di halaman rumah Mayang. I

• Chapter 27 Rahasia

  Gyan mengikuti ke mana Nesha membawanya melangkah. Qira nampak tidak masalah dan malah terlihat ...

• Chapter 28 Dapat Pacar, Sekalian Dapat Anaknya

  "Ah, iya!" Nesha memutus kecanggungan lebih dulu. Dia tersenyum lebar, memandang Qira yang tidak per

• Chapter 29 Meminta Bantuan Lain

  "Terima kasih sekali lagi, Mbak Nesha."
  "Iya, Mas, sama-sama." Nesha tersenyum dengan masih merasakan