Total : 70Chapter 1 Putus
"Putus?" Alih-alih bersedih, Fahri terkekeh mendengar kalimat yang baru saja diucapkan kekasihnya—Pr
readmore Chapter 2 Dinda dan Fahri
"Kasih salam dulu sama etek, jangan bikin malu Umi dengan sikap kurang ajar ang¹ itu." Emi berbisik
readmore Chapter 3 Sahabat Kampret
"Oh! Nggak bisa main bawa-bawa aja, calon gue jilbaber. Nggak akan mau diajak gitu aja kalau belum h
readmore Chapter 4 Miss Alakadar
Fahri mengembus napas pelan. Dia harus bisa mengontrol emosi. Bagaimana pun, dia butuh bantuan Dinda
readmore Chapter 5 Kondangan
"Eh, Ri! Tunggu dulu!" Langkah Fahri terhenti ketika mendengar suara iparnya memanggil. "Kenapa lagi,
readmore Chapter 6 Rencana Berantakan
"Dinda! Kamu di mana?" tanya Fahri gusar saat Dinda menjawab teleponnya. "Lho, Uda udah nyimpan nomo
readmore Chapter 7 Gadis Penebus Hutang
Dinda kesulitan menelan ludah saat Emi menyambut kedatangannya bersama Fahri. Masih dengan mulut yan
readmore Chapter 8 Suka Tidak Suka Harus Terima
Entah ke berapa kali Dinda membolak balikkan badan untuk mencari posisi tidur yang nyaman, tetapi ma
readmore Chapter 9 Makhluk Absurd
Tak ada perdebatan sengit yang terjadi di meja makan, pagi ini. Bahkan Fahri turut menimpali ketika
readmore Chapter 10 Sepenggal Kisah
"Eh, A' mau ke mana?" sapa Priska. Fahri sudah tidak bisa mengelak dan pura-pura tak kenal. Padahal
readmore Chapter 11 Lelaki Bernama Gibran
"Kapan pulang?" sapa lelaki bersuara renyah itu dengan senyum manis yang masih terkembang sempurna.
readmore Chapter 12 Tak Lagi Seperti Dulu
"Kita makan dulu ke Situjuh, yuk! Aku kangen sama gulai telur ikan di sana!" ajak Gibran begitu mobi
readmore Chapter 13 Terlalu Cepat
Fahri mengembuskan napas kasar setelah menutup percakapannya dengan Dinda. Entah kenapa emosinya sel
readmore Chapter 14 Dinda di Mata Gibran
Gibran masih tertegun menatap layar ponsel. Berulang kali ia baca pesan dari Dinda. Tadinya Gibran m
readmore Chapter 15 Salah
Dua bulan untuk persiapan pernikahan di dua kota yang berbeda ternyata cukup menguras emosi. Sesuai
readmore Chapter 16 Topeng
Tak lama berselang, suara gumaman diselingi isakan, yang awalnya samar, terdengar makin jelas seirin
readmore Chapter 17 Lelaki yang Membingungkan
Selama acara resepsi berlangsung, Fahri masih memasang wajah datar bahkan saat menerima ucapan selam
readmore Chapter 18 Pengantin Baru
Ketika terbangun, Dinda merasa tubuhnya kaku. Ia tak berani membuka mata. Dinda teringat kejadian ya
readmore Chapter 19 Air dan Api
"Uda, itu SMA Nda!" tunjuk Dinda sambil menepuk punggung Fahri yang sedang mengendarai motor tua pen
readmore Chapter 20 Tak Semudah Membalikkan Telapak Tangan
"Nda, kata umi nanti kita harus keliling silaturahmi ke rumah sepupu-sepupu Umi sebelum balik ke Ban
readmore Chapter 21 Taruhan
Setelah perdebatan kecil yang terjadi saat mereka di perjalanan pulang, baik Dinda maupun Fahri, tak
readmore Chapter 22 Berusaha Berdamai
"Nda," panggil Fahri pelan. Dinda yang tengah menekuri ponsel, mendongak menatap Fahri yang baru saja
readmore Chapter 23 Terbiasa Sendiri
"Nda mau ke mana?" tanya Fahri ketika melihat Dinda yang telah berpakaian rapi, tengah menyiapkan sa
readmore Chapter 24 Cemburu
"Nda!" Dinda berbalik dari menatap pintu lift yang masih tertutup, mendapati Gibran berjalan dengan l
readmore Chapter 25 Kencan
Dinda menoleh ke arah Fahri yang membelokkan mobil ke area sebuah pusat perbelanjaan, dengan tatapan
readmore Chapter 26 Belum Siap
Keesokan harinya Dinda kembali bersikap biasa. Seolah tak pernah terjadi perang dingin di antara mer
readmore Chapter 27 Pria Tak Berperasaan
Fahri mengembuskan napas kasar setelah menutup percakapannya dengan Dinda. Kesal memenuhi rongga dad
readmore Chapter 28 Berdamai
Tak ada yang mengalah untuk saling buka suara setelah perdebatan saat mereka meninggalkan rumah tadi
readmore Chapter 29 Hati Batu
Pagi ini Dinda kembali menyiapkan sarapan dengan pakaian yang sudah rapi. Mengenakan kemeja berwarna
readmore Chapter 30 Takut
Hal ditakutkan Fahri akhirnya terjadi juga saat Dinda pagi ini berkata, "Uda Nda lulus tesnya." Deng
readmore Chapter 31 Bandung dan Sepenggal Cerita Tentangnya
Seperti biasa, kedatangan Dinda dan Fahri selalu disambut hangat oleh Emi. Perempuan akhir baya itu
readmore Chapter 32 Sulit Untuk Mencinta
Priska menatap nanar punggung lelaki yang selama ini selalu menatapnya penuh pemujaan itu. Bahkan me
readmore Chapter 33 Tak Akan Menyerah
Ramadan tahun ini merupakan pengalaman pertama Dinda menjadi seorang istri. Biasanya ketika kuliah d
readmore Chapter 34 Berbukalah Dengan Yang Manis
Fahri begitu suntuk mendengarkan presentasi laporan penjualan bulanan dari staf marketing. Hari pert
readmore Chapter 35 Dunia Selebar Daun Kelor
Fahri berkali-kali berdecak kesal menyalip di antara kendaraan roda empat yang terjebak macet. Kesal
readmore Chapter 36 Selamat Tinggal Masa Lalu
Fahri memijit pelipisnya yang terasa berdenyut. Setelah berusaha menenangkan diri, ia menghubungi Sy
readmore Chapter 37 Salah Paham
Dinda mengulas senyum lebar tatkala melihat hidangan yang telah ia sajikan di meja. Usai menata meja
readmore Chapter 38 Apakah Ini Cinta?
Meski kesal dengan sikap Dinda yang tak mau menunggu penjelasan darinya, tetapi Fahri tetap menyusul
readmore Chapter 39 Goofy dan Masa Lalu
Di penghujung Ramadhan, Dinda mulai disibukkan dengan persiapan mudik. Mudik kali ini adalah pengala
readmore Chapter 40 Mengubur Kenangan
Pukul 12.10, saat mobil Fahri berhenti di depan sebuah rumah mewah berlantai dua dengan gaya Medite
readmore Chapter 41 Katakan Cinta Please
Fahri tak melepas tatap dari Dinda yang tengah asyik bercengkrama dengan keluarga besar uminya yang
readmore Chapter 42 Mengapa Sulit Ungkapkan Cinta
Fahri menatap pasrah tatkala melihat Dinda menyeret kopernya keluar kamar. Dinda menarik benda itu k
readmore Chapter 43 Sepi
Keseruan yang dirasakan Dinda bersama Fahri harus berakhir saat Dinda menyadari jam sudah menunjukka
readmore Chapter 44 Ketika Tak Bersama
Pagi ini Dinda bangun dengan perasaan campur aduk. Semalam Fahri tak mengangkat telepon darinya, ent
readmore Chapter 45 Mantan Terindah
Akhir minggu yang Dinda tunggu pun tiba. Sejak tadi malam tidurnya tak nyenyak. Berharap Fahri benar
readmore Chapter 46 Cuma Sebentar
Tidak jadi makan, bertemu mantan, pikiran Fahri makin terasa kacau. Setelah memenangkan diri sesaat,
readmore Chapter 47 Pengulangan Pola
Setelah pertengkaran kecil mereka, Fahri dan Dinda kini menikmati akhir minggu di sebuah tempat wisa
readmore Chapter 48 Tragedi Kolam Renang
Saat menunggu lift menuju lantai di mana kamarnya berada, Dinda bertemu Nunik yang baru turun. Gadis
readmore Chapter 49 Rasa Apa Ini
Fahri memacu kembali mobilnya menuju daerah Puncak setelah mendapat kabar bahwa Dinda kritis. Berbag
readmore Chapter 50 Tentang Sebuah Perasaan
Lelah menangis, Dinda beranjak ke kamar mandi. Berendam air hangat di bath up, berharap dapat mengur
readmore Chapter 51 Bimbang
Gibran mengusap kasar wajahnya setelah Dinda keluar dari ruangan. Entah setan apa yang menghasut hin
readmore Chapter 52 Biang Kerok
Rasa terkejut dan lelah yang bersatu, membuat Dinda tak beranjak dari duduknya. Bahkan di saat Fahri
readmore Chapter 53 Semua Salah Dinda
Jam di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari ketika Fahri memarkirkan mobiln
readmore Chapter 54 Terlambat
Langit Bandung yang sudah diselimuti gelap seolah turut menangis saat menyambut kedatangan Dinda. Ri
readmore Chapter 55 Menjalankan Rencana
Pagi ini Dinda diantar Rudi ke rumah Emi. Dengan takut-takut Dinda membeberkan masalah rumah tanggan
readmore Chapter 56 Tak Bisa Tanpa Dinda
Fahri buru-buru masuk mobil, ia baru menyadari semenjak tadi menjadi tontonan tamu hotel. Begitu ber
readmore Chapter 57 Saling Membutuhkan
"Nda kemarin ke mana?" tanya Fahri begitu ia selesai makan. Perut yang terisi dan Dinda sudah ada di
readmore Chapter 58 Mission Accomplished
Dinda : [Mission accomplished ] Dinda menuliskan pesan pada grup Mission Impossible—yang baru dibent
readmore Chapter 59 Minggu Yang Membingungkan
Dengan berat hati, akhirnya Fahri meninggalkan hotel setelah dipaksa Dinda untuk berangkat kerja. "N
readmore Chapter 60 Hari Pertama Bekerja
Dengan semangat yang sudah terisi penuh, hari ini Dinda bangun lebih pagi untuk menyiapkan segala ke
readmore Chapter 61 Bad Impression
Dinda berusaha menanggapi kalimat sinis Vanya dengan memperlihatkan sikap santai. Seperti biasa, dia
readmore Chapter 62 Ada Apa Dengan Dinda
"Nda! Nda!" Dinda membuka mata saat mendengar suara panik Fahri memanggil, ia menghambur ke pelukan s
readmore Chapter 63 Halusinasi
Melihat Dinda tak memedulikannya, Fahri berbalik kembali ke dalam rumah, mengambil kunci mobil dan b
readmore Chapter 64 Belahan Jiwa
Dinda berusaha kuat mengingat apa yang terjadi sebelum terbangun di rumah sakit. Ia kemudian mencubi
readmore Chapter 65 Isi Hati Dinda
"Saya tidak mau berhenti bekerja," tukas Dinda di tengah sesi terapinya siang ini. "Kenapa?" tanya Bi
readmore Chapter 66 After The Hurricane
Fahri bangkit dari baring dengan panik ketika tak melihat Dinda berada di sampingnya. Jam masih menu
readmore Chapter 67 Cinta Datang Terlambat
Hari ini Fahri pulang kerja dengan penuh semangat karena mengingat janji Dinda sebelum berangkat ker
readmore Chapter 68 Life Must Go On
"Nanti Snowy sama siapa di rumah kalau kita pulang kampung, Uda?" Pertanyaan tiba-tiba dari Dinda, m
readmore Chapter 69 Kebahagiaan Diri
"Ini apa, Uda?" tanya Dinda saat Fahri menyodorkan sebuah kantong plastik berisi beberapa benda, ada
readmore Chapter 70 Cinta Terus Berlanjut
Dinda bersenandung kecil sambil menunggu Fahri pulang kerja. Ia kembali menata ulang beberapa sendok
readmore
bagus banget ceritanya. 🥰 yg smngat lagi ya kak nulisnya. aku tunggu judul slnjutnya
4d
0aku suka dengan tema dan alur cerita nya
12d
0Perfect story
12/10
0Jalan cerita yang bagus
16/08
0ceritanya bgus, cerita tentang minang, saya jga org minang.jdi tw mksd nya.
07/08
0bagus sekali
06/08
0wah asik membaca
03/08
0bagus
30/07
0saya suka
24/07
0minat sangat ii
22/07
0