Tag(s):
• Kriminal
• Drama
• Thriller

Dua gadis yatim piatu yang aku besarkan, menukar kebaikanku bukan hanya dengan sebuah pengkhianatan. Namun dengan berkali-kali kecurangan, bahkan nama besar keluarga kami ikut di pertaruhkan. Setelah melakukan semua itu, mereka berdua minggat dari rumahku, dan menyisakan malu serta hutang di mana-mana. Bahkan ketika aku meminta mereka kembali baik-baik. Mereka mengataiku dengan umpatan dan cacian. Haruskah aku kasihan kepada keduanya? Atau atas nama cinta dan harga diri, aku harus mencoret nama mereka dari daftar keluargaku?

Last Update

Editor´s Choice

Renata's Dream

Plaissance

Lycan King Trevor:My Hiding Luna

Ri Ri

Zombie Apocalypse: The vaccination of the Undead

majesty_n

UNDERGROUND: Deck of Cards

CieLbiTch

the scar

bard

Recommendation

The Mouse Demon Who Loves You

Areum Min Jee Lee

Anonymous

Dona

Through The Threads of Time

Harmeen

Signs Of The Past

Kuchi_G

When love bell rings

Arora ufedo

A Mate Not For Sale

Debbiewrites

Hidden Pain

Ukinebo Glory

Loving a thousand you

Mwomisumi

BLOODY FRIENDSHIP

Anlhpermy

Bottomless Pit

UnoBelo

Book Comment (79)Leave your comment on App

• 
  BagusSatria

  bagus benget...

  7d

    0
• 
  FadilahFadilah1933

  sangat tidak mungkin

  9d

    0
• 
  Rindi Yani

  baguss KA ceritanya

  14d

    0
• 
  MaharaniNafisa

  ENAK DIBACA

  01/08

    0
• 
  V.HAIKAL

  bagus

  19/07

    0
• Hanifah Ahmad Bin Mohammad

  nice

  10/07

    0
• 
  Amelia PutriDinda

  baguss aku suka sekaliii

  03/07

    0
• 
  WatiErna

  bagus dan menarik 😁

  02/07

    0
• 
  EndangKus

  jalan ceritanya bgs kak

  29/06

    0
• 
  SaaSabilla

  novel ini sangat bagus

  27/06

    0

• Total: 58

• Chapter 1 KABAR KEMATIAN BANG HENDRO

  Terdengar suara ring tone kedua kalinya dari hpku, aku pun menerima dengan tergesanya. Tertera sebar

• Chapter 2 PENGHUNI BARU

  "Jenazah, banjir darah lagi kafannya, Neng." Seorang Ibu berbisik tergopoh-gopoh menghampiri Mbak Ba

• Chapter 3 PERTANYAAN VIAN

  * Jangan lupa subcribe dan bintang limanya ya. Tekan emot love dan juga krisannya di tunggu ya...🙏*

• Chapter 4 YANTI ATAU SARI?

  Segala keperluan sekolah baru Yanti, telah aku selesaikan. Semua biaya pun sudah kubayarkan tunai. T

• Chapter 5 KEJADIAN ANEH

  Esoknya aku bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Selesai mereka sarapan masing-masing berang sekol

• Chapter 6 PENUTURAN MBAK ROMLAH

  "Sudah dipanasin semua, Mbak?" tanyaku pada Mbak Romlah yang sedang berada di dapur.
  "Sudah Buk ... a

• Chapter 7 MUNGKINKAH MEREKA SALAH ASUH?

  Sebelum baca, jangan lupa buat tap love dan kasih bintang limanya ya. Buat penyemangat Author yang l

• Chapter 8 YANTI MULAI BIKIN MASALAH

  [Mama, apa boleh Mbak Yanti ikut berjualan online sepertiku?] Firda
  Sebuah notifikasi masuk ke layar

• Chapter 9 MULAI TERUNGKAP

  Ketika aku masuk, kulihat Yanti sedang asyik berbalas pesan sambil menonton tivi. Firda dan Sari nam

• Chapter 10 TEKA-TEKI

  Author ingatin ya ... jangan lupa subcribe tap bintang limanya dan follow. Agar kalian tidak ketingg

• Chapter 11 RENCANA BUSUK YANTI (1)

  Pagi ini aku berencana menemui Bu Diah di YP. Islamic Modern tempatku dulu menimba ilmu. Sekaligus m

• Chapter 12 POV YANTI (1)

  Aku masih berusia dua tahun kala itu, Bunda meninggal karena seringnya mengkonsumsi obat pengurus ba

• Chapter 13 POV YANTI (2)

  'Kamu dimana Yu?'
  Aku masih celingukan mencari Yu Sari. Barangkali saja dia repot di dalam, hingga ti

• Chapter 14 YANTI MINGGAT

  "Kok lemes gitu? Ada apa?" tanya Mas Alif begitu aku datang.
  Aku mencoba mengulas senyum mencoba meng

• Chapter 15 ADU MULUT

  Ternyata sampai di sana pun, tidak ada Yanti. Bahkan Bibinya Sari juga heran, bagaimana Yanti bisa a

• Chapter 16 POV ALIF (SIDANG 1)

  Aira bagiku adalah wanita istimewah. Dia tidak hanya Ibu bagi anak-anakku. Tetapi dia juga Ibu dan k

• Chapter 17 POV ALIF (SIDANG PUTUSAN 2)

  "Arrgghh benar-benar tidak tahu diri kamu! Maumu apa sebenarnya?!" tantangku kecewa pada Yanti.
  Dia m

• Chapter 18 ADA APA LAGI?

  Sampai di toko sudah hampir jam sepuluhan, dengan cekatan aku membuka dibantu oleh kedua anak buahku

• Chapter 19 APA ADA MALING?

  "Ibu sudah sarapan?"
  "Sudah tadi, Nak. Kok tumben belum berangkat?"
  Pagi ini sengaja aku tidak berang

• Chapter 20 ADA TUYUL?

  [Kayanya, rumahmu ada hantunya, Mbak. Baru aku tinggal sebentar ke bawah, uangku yang tinggal selemb

• Chapter 21 PERBUATAN SIAPA LAGI INI?

  Ponselku seketika berdering, ketika aku hendak mengangkatnya, Sari turut masuk ke dalam kamar. Aku b

• Chapter 22 GAK BALIK, JUGA GAK PA PA?

  "Tumpukan apa Dek, yang ada di selipan baju? Potongan ikan ayam? Siapa yang menaruhnya?" tanya Mas A

• Chapter 23 SEBELUM SARI PERGI

  "Ijinkan saja Dek! Gak balik ke rumah kita juga gak pa pa! Malah enak."
  Sontak aku pun kaget mendeng

• Chapter 24 TAWA DI TENGAH LUKA

  "Diam kamu! Kamu cuma pembantu di sini! Aku ini ponakan Om alif!"
  'Plaaakk ...!!!'
  Tangan Uswatun men

• Chapter 25 POV SARI

  "Perhiasanmu sudah dibawa?" tanya Sella sepupuku dari almarhummah Bunda, sebelum kami berlalu dari r

• Chapter 26 POV SARI ( BI MURNI MENGUSIR SARI? )

  Perlahan aku pun menyobek pinggiran amplop warna hijau tua itu.
  "Sreet ...."
  Bayangan indah berkelebat

• Chapter 27 APA YANG DISEMBUNYIKAN BIBI TIKA?

  "Kamu balik sana ke rumah Alif!" usir Bi Murni marah.
  'Ya Allah, aku harus bagaimana ini?'
  Setelah ber

• Chapter 28 TAMU DI HARI IDUL FITRI

  Lebaran sudah semakin dekat sekali, segala pernak pernik sudah siap semua. Malam nanti Uswatun juga

• Chapter 29 NIKAH LAGI TANPA KABAR

  "Ayah kan sudah meninggal, Ibu sekarang gak ada yang belikan baju. Apa Tante juga belikan buat Ibu?"

• Chapter 30 BARIYAH ADA DI MANA?

  "Maksud Ibu ... Bariyah sudah nikah lagi 'kah?" tanyaku meyakinkan pendengaran ini. Takut salah deng

• Chapter 31 GOSIP TETANGGA

  Setelah Lebaran Ketupat, adik-adik iparku mulai kembali pulang ke tempat masing-masing. Mereka semua

• Chapter 32 YANG HUTANG SIAPA? YANG BAYAR SIAPA?

  'Siapa mereka? Datang-datang sudah memancing keributan di rumahku?'
  "Siapa Us?" tanya Mas Alif mengik

• Chapter 33 SEBUAH KEJUTAN

  Setelah beberapa waktu melewati kejadian-kejadian yang membuat otot tegang, kami pun bersiap menyong

• Chapter 34 AKHIRNYA KUBERI PELAJARAN

  Hinga pada detik berikutnya dia pun berbalik, kini kami saling berhadapan. Sejenak mataku menatap ga

• Chapter 35 35. TAMU TAK DIUNDANG

  [Te ini Sari]
  Aku hanya menyipitkan mata membacanya. Tanpa salam, bocah itu mengirimiku sebuah pesan.

• Chapter 36 36. PENGAKUAN BANG HARUN

  Sebelum baca, jangan lupa sub, koment dan bintang limanya ya. Buat Author semangat yang lanjutin cer

• Chapter 37 37. POV BIBI TIKA

  Lebaran hari ketiga. Waktu itu aku masih berada di kampung, di mana orang tuaku tinggal. Berkumpul b

• Chapter 38 AIRA KENAPA?

  "Wah tumben Mbak Aira belanja sendiri? Biasanya juga nyuruh Mbak Rom?" tanya Bu Wiji tetangga dekat

• Chapter 39 ALIF BERAKSI

  "Alhamdulillah, Mbak Aira sudah bangun. Gimana, apa masih sakit?" tanya Aba tua yang baru kuketahui

• Chapter 40 POV AUTHOR

  "Aduh sakit, Mak! Siapa yang main dukun? Mak lebih percaya pada kedua orang itu dari pada anak Mak s

• Chapter 41 POV AUTHOR

  Berita kematian Bu Sumarmi pun terdengar telinga Alif dan Aira. Sebenarnya mereka ingin bertakziah j

• Chapter 42 TAMU DARI DINAS SOSIAL

  "Jadi, bagaimana Pak Alif? Apa benar saudari Sari keponakan Bapak?"
  Kembali kedua orang tamuku tadi m

• Chapter 43 POV YANTI

  Kupikir, setelah aku ikut Ibu Kumala. Hidupku akan berubah, lebih santai tanpa ada aturan ini dan it

• Chapter 44 POV KUMALA

  Namaku Kumala, ibu muda dengan lima orang anak yang masih kecil-kecil. Anak pertama duduk di kelas e

• Chapter 45 PERMINTAAN TIKA

  Waktu terus berjalan, Alif dan Aira benar-benar fokus pada anak-anak mereka dan pekerjaan keduanya.

• Chapter 46 YANTI vs MURNI

  Pintu kuhempas dengan kasar, sebagai bentuk pemberontakanku pada kedua Bibiku. Terbaring di kasur re

• Chapter 47 YANTI ( MAS ANWAR KENAPA? )

  Malas sekali aku menemui mereka, yang ada pasti mereka menyuruhku mendatangi rumah kedua orang yang

• Chapter 48 DIPERMALUKAN HABIS-HABISAN

  "Duduk! Saya mau bicara sama kamu!"
  Aku tak berani menjawab ataupun menatap wajah Ibu Mas Anwar. Pela

• Chapter 49 POV ANWAR ( POLOS WAJAHNYA? )

  Pagi itu, sebelum aku pergi menjemput tunanganku.
  "Eh Mas Anwar, duh yang mau jadi pengantin rajin am

• Chapter 50 DIUSIR KETIKA BERTAMU

  Akhirnya aku telah sampai di rumah Bi Murni, meski pengap aku berusaha menahannya. Rasanya hari ini

• Chapter 51 MEMA'AFKAN BUKAN BERARTI MELUPAKAN

  Di rumah Aira.
  "Jadi gimana, Mas? Beneran Mas gak kasihan pada?" tanyaku pada Mas Alif.
  "Buat apa haru

• Chapter 52 TAMBAH HARI TAMBAH BURUK KELAKUANNYA

  Sampai di rumah, mata ini tak dapat terpejam hingga larut malam. Bayangan Yanti terus saja menghantu

• Chapter 53 TONTONAN GRATIS

  Aira tampak keluar dari kediamnanya. Menghampiri gerobak belanja milik Bang Ujo. Nampak di sana bebe

• Chapter 54 KEDATANGAN ANWAR

  Bibir Yanti tertawa mencibir. Gadis itu seakan tak memiliki rasa gentar sedikit pun menghadapi kemar

• Chapter 55 KECEPLOSAN

  "Tapi, Bi, kedatangan saya ini, untuk mem-batalkan rencana pernikahan ka-mi," tutur Anwar dengan ter

• Chapter 56 MINTA GANTI RUGI

  Namun, Murni dan Tika dapat mendengar ucapan Rena dengan seksama.
  "Jangan mengancam kami! Sebaiknya p

• Chapter 57 KUMALA BERAKSI

  "Jadi kamu sudah memanfaatkan anak saya?!"
  Rena menatap tajam gadis di depannya itu dengan murka.
  Sem

• Chapter 58 HUKUM TABUR TUAI

  Tika dan Yanti telah kembali ke kampung. Begitu tiba di rumah kediaman mendiang Ibunya, Tika segera