Total : 52Chapter 1
Chapter 1 Perkenalan Ini adalah hari pertamaku menginjakkan kaki di rumah sakit milik Ayah, yang term
readmore Chapter 2
Aku membalikkan badan ke arah suara tersebut, dan benar sesuai dugaanku, Om Mario lah pemilik suara
readmore Chapter 3
"Ibu kamu dirawat di ruangan apa?" entah mengapa pertanyaan itu tiba-tiba meluncur dari mulutku. Seje
readmore Chapter 4
Rekomendasi Ayah?" Tanya Lio memastikan. "Iya benar, Pak." Beberapa waktu lalu Dr.Mahendra menginfoka
readmore Chapter 5
"Ayah ...?" "Lio, Kamu?" Ucap keduanya bersamaan. "Ayah ngapain di sini? "Nanti Ayah jelaskan," jawab dr
readmore Chapter 6
MAHENDRA POV **FLASH BACK** Sore itu aku berjalan melewati komplek ruang rawat "Mawar". Seperti biasa,
readmore Chapter 7
"Oiya? Padahal aku nggak kemana-mana loh, Hen. Buktinya kamu menemukan aku begitu dekat denganmu, ka
readmore Chapter 8
"Dijdohkan?" "Iya, kita jodohkan." "Tapi apa mereka mau? Ini kan sudah bukan zaman kita lagi, Hen." "Ki
readmore Chapter 9
Lia hanya mengangguk pasrah. Di liriknya suami yang sedang duduk di sisi nya. Sedari tadi ia hanya d
readmore Chapter 10
"Siapa gadis itu, Mas?" tanya Arumi pada suaminya dengan tatapan penuh selidik. Sejenak suasana menja
readmore Chapter 11
" Tapi kenapa harus dia,Mas? Kenapa harus anaknya Rani ?Kamu kan tahu, Mas .Rani adalah wanita yang
readmore Chapter 12
Fajar mulai menampakan sinarnya Lio mencoba untuk bangkit dari tempatnya, Ia tak mungkin terus-mener
readmore Chapter 13
Adelio POV Hari ini aku memboyong Lia untuk tinggal di apartment yang baru aku beli semalam. Setelah
readmore Chapter 14
Tok tok tok. Aku terperanjat kaget,"bagaimana mungkin pesanan makanan itu datang secepat ini.?" Batin
readmore Chapter 15
Malam ini akhirnya aku berhasil membawa suamiku pulang ke apartemen kami, meski dengan terpaksa kare
readmore Chapter 16
Pagi yang indah telah menampakkan cahaya sang surya, menyeruak memasuki jendela kamar Lio kemudian m
readmore Chapter 17
"Kamu lupa kamu isteri siapa?" tanya Lio sembari memandang kedua mata Lia, membuat Lia deg-degan tak
readmore Chapter 18
"Astagah, lucu sekali." batin Lia melihat ekspresi suaminya. Masih dengan nafas ngos-ngosan, Ia kemu
readmore Chapter 19
Pemandangan itu membuat otak Lia kembali memutar memory di saat-saat terakhir ibu nya, di mana saat
readmore Chapter 20
Sedang Arumi merasa heran dengan reaksi putranya. "Apa Lio tidak berbahagia dengan pernikahan nya? Se
readmore Chapter 21
Lio melangkah cepat menuju ruangan Pak Sigit, ia bahkan sampai mengabaikan beberapa staff nya yang m
readmore Chapter 22
"Uhuuukk" "Ayah, ayah gak papa? Lia carikan air mineral, ya." tawar Lia khawatir melihat mertuanya ya
readmore Chapter 23
"Lia." Mendengar itu, Lia seketika menghentikan langkahnya. Kemudian berbalik ke arah Bundanya. "Iya,
readmore Chapter 24
Arumi dan Lia kini tengah duduk di Taman depan ruang rawat Mawar. Tepat di bangku tempat Lia dan Ibu
readmore Chapter 25
Setelah masa tiga bulan bunda lalui hanya dengan tangisan, akhirnya Bunda bangkit, Bunda merasa haru
readmore Chapter 26
Ya Ampun, kamu mau ngajak aku dinner, Mas?" tanya Lia dengan binar bahagianya. "Kalau ada orang nanya
readmore Chapter 27
"Saya kan sudah bilang, kita makan di ruang privat aja. Malah ngeyel." ucap Lio penuh penekanan, kem
readmore Chapter 28
"Ya Bunda cerita Mas, kalau dulu Bunda dan Ayah menikah juga karena dijodohkan. Sama seperti kita ya
readmore Chapter 29
"Ibu, selama ini ibu tidak pernah mengecewakan Lia. Ibu selalu membahagiakan Lia. Nasihat-nasihat Ib
readmore Chapter 30
Tak ingin lebih lama menunggu, Lio akhirnya memutuskan untuk menelfon Lia. Dan di dering ketiga, akh
readmore Chapter 31
"Kenapa, Lia?" tanya Lio sesaat setelah waiters itu pergi. "Lia bingunh, Mas. Sepanjang menu yang ter
readmore Chapter 32
"Hey, you're Adelio Mahendra, Right?" ucap seorang wanita dengan paras bule menyapa Lio dengan bahas
readmore Chapter 33
"Ah, miris sekali. Duduk di sisi pantai hanya ditemani sepasang sepatu. Padahal status sudah bersuam
readmore Chapter 34
'Maafin aku, Mas. Seharusnya hari ini memang menjadi hari yang indah untuk kita. Namun suasana hatik
readmore Chapter 35
"Ini Mas, mau beresin bekas kompresan kamu. Kenapa, Mas?" "Nanti aja diberesin. Gak papa taruh di nak
readmore Chapter 36
Lio meraih hp nya di nakas, kemudian mengeceknya. Sedang Lia masih berdiri terpaku di sisi ranjang.
readmore Chapter 37
Suasana di toilet sanga sepi, hanya ada mereka berdua. Mungkin karena kondisi restoran yang lenggang
readmore Chapter 38
Ternyata Lio begitu santai, ia tak bergeming, bahkan pandangannya tak lepas dari hamparan samudera d
readmore Chapter 39
Lio memandang punggung Lia yang berjalan gontai meninggalkannya. "Astaghfirullah, saya salah telah be
readmore Chapter 40
"Dari mana kamu, Lia?" "Makam ibu." jawab Lia singkat tanpa menoleh ke arah suaminya. Ia lalu melanju
readmore Chapter 41
"Vino, teman lamanya Lia." ucap Vino memperkenalkan dirinya. "Lio, suami Lia." balas Lio mantap semba
readmore Chapter 42
Lia berjalan gontai menuju unit apartemennya, rasanya ia masih begitu malas untuk bertemu kembali de
readmore Chapter 43
"Ya, jadi sebenarnya mas Lio tadi mengabari kalau dia sedang berada di sana. Ada acara dengan teman-
readmore Chapter 44
Melihat kopi di cangkir Lio yang hanya tersisa ampasnya, Angel tersenyum penuh makna. Ia juga menawa
readmore Chapter 45
Ciiiiiiiiitttttttt .... Terdengar suara gesekan rem berdecit. Mario mendadak menghentikan mobilnya ya
readmore Chapter 46
Lio semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Lia, mendaratkan sebuah kecupan di bibir ranum milik istri
readmore Chapter 47
Mario segera melajukan kembali mobilnya saat kedua wanita kesayangan keluarga Mahendra itu telah dud
readmore Chapter 48
"Bukan, Yah. Bukan seperti itu maksudnya, Lio dijebak, tapi bukan oleh Lia. Lio dijebak oleh orang l
readmore Chapter 49
Waktu menunjukkan pukul 07.00 pagi, namun Lio tak kunjung datang menjemput Lia. Sedari tadi Lia tamp
readmore Chapter 50 ENDING
Satu bulan berlalu dan Lio masih belum sadar dari komanya. Selama itu pula Lia selalu berada di sisi
readmore EXTRA PART 1
"Udah boleh dibuka belum, Mas?" tanya Lia sembari memegangi kain yang menutupi matanya. "Belum, dikit
readmore EXTRA PART 2
"Ke bawahan lagi, Mas ..." "Ini?" "Dikit lagi, Mas." "Sudah, Pas?" "Terlalu ke bawah itu, Mas." "Jadi yan
readmore
alurnya bagus sangat
18d
0yas
27/07
0sangat menarik
09/07
1best!
30/06
0cerita sangat bagus dan kelimat sangat mudah di pahami untuk para pembaca
30/05
0love
25/05
0400
20/05
0bgus
19/05
0bagus
19/05
0aplikasi ini bagus sekali
19/05
0