Tag(s):
• Kecantikan
• Detail
• Drama

Wanita tegar itu bernama Arinda. Menerima dengan begitu sabar dan lapang dada kondisi suaminya yang mengidap gangguan jiwa Skizofrenia. Sampai suatu prahara mewarnai rumah tangga mereka. Terkuaknya masa lalu sangat suami membuat pertahanannya goyah. Apakah Arinda mampu bertahan ataukah menyerah dan memilih bersama lelaki lain yang menawarkan kebahagiaan untuknya.

Last Update

Editor´s Choice

The Summer We One Had In September

cyrhee

Collection Of Short Story 2

Leah Felix

We're Gifted

secret_lost

Days with My Sergeant

Miss Eryl

Never Knew His Worth

M.O Sapphire

billionaire's baby mama

Unique

Loving a thousand you

Mwomisumi

The Mouse Demon Who Loves You

Areum Min Jee Lee

Bear Hug

TaongWalangForever

Recommendation

Loving a thousand you

Mwomisumi

Alpha Clause

Jannah1559

Twisting Destiny

PickledPlums

A Wife's Sacrifice

Kristel Ann Daz

The Witch and Her Prince (BOOK II)

Thegirlwithevilface

Chrono Mage: Shattered Realms

Gælo

Passport Bro

James and Mei

Death Contract

Im_Vena

Living With The Seven Bad Boys

Gooorgeous02

Book Comment (43)Leave your comment on App

• 
  Edwar Syalom Sangka

  menarik

  23h

    0
• 
  maarifibnu

  bgus

  24d

    0
• 
  HpAtta

  500

  04/08

    0
• YANTIRIRIN ANRIYANI

  bagussss

  21/07

    0
• 
  SaputraElgan

  keren

  29/04

    0
• 
  SoniaGita

  bagus cerita nyaaaaa

  14/04

    0
• 
  officialgeming

  🥹sedih

  13/01

    0
• 
  Yanivalencia

  bagus

  22/07/2023

    0
• 
  Ajay Sanjays

  mantep banget

  17/07/2023

    0
• 
  IrraaaIra

  kerennnn

  26/05/2023

    0

• Total: 45

• Chapter 1 ODS

  "Assalamualaikum, Mas ... aku pulaaang!" seruku lantang dengan senyum terkembang. Meskipun tubuh dan

• Chapter 2 Suami di Luar Biasa

  Pernikahan adalah proses belajar seumur hidup. Menerima apapun kondisi pasangan. Susah senang, salah

• Chapter 3 My Boss

  Aku melangkah pelan memasuki kantor yang hanya berupa ruko dua lantai dengan lahan parkir tak terlal

• Chapter 4 Malam Romantis

  Jam empat sore, aku tiba di rumah ketika Mas Ichsan sedang menyiram bunga di halaman. Beberapa bulan

• Chapter 5 Tugas Luar

  Kondisi kantor cukup sepi saat aku tiba di sana. Hanya ada Pak Ali dan beberapa anak FL yang sedang

• Chapter 6 RSJ

  Suara decit dua lempeng besi yang bergesekan membuat mata terbuka. Sebenarnya diri ini sudah bangun

• Chapter 7 Tak Terduga

  Meskipun hanya letupan-letupan kecil, tapi jika terus kau usik lalu tersulut, suatu saat ia akan ber

• Chapter 8 Bukan Selingkuh

  Jam empat sore, training usai dilakukan. Istirahat sejenak di kursi panjang depan ruangan. Berharap

• Chapter 9 Seseorang dari Dunia Maya

  Perempuan. Siapapun dia, berapapun usianya, bagaimanapun sifat dan apapun status sosialnya. Entah sa

• Chapter 10 Rahasia

  Azan isya' baru saja berkumandang saat aku tiba di terminal. Tak sabar rasanya ingin segera kembali

• Chapter 11 Nama Wanita

  Suara azan subuh berkumandang. Aku duduk terpekur dengan ujung mata yang masih basah. Semalam penuh

• Chapter 12 Penyelidikan

  "Selamat datang kembali, Ibu Arinda," sambut Mayang saat aku memasuki ruangan yang masih lengang.
  Gad

• Chapter 13 Fakta

  Masih terbayang di benak apa yang dikirim oleh Kaff pagi tadi. Ia berhasil meretas blog milik Mas Ic

• Chapter 14 Cerita Masa Lalu

  Menghadapi cahaya, walau menyilaukan, lebih baik daripada berjalan dalam kegelapan. Sebab dalam kesi

• Chapter 15 Mo Li Mo

  'Mlumah, mengkurep, modot, mlebu, metu.'
  Mo Li Mo, Sebuah nasihat yang kudengar dari ceramah penghulu

• Chapter 16 Flashback Back

  "Saya terima nikah dan kawinnya Danastri Pusvarinda Sumiradjaya binti Raden Haryadi Sumiradjaya deng

• Chapter 17 Tentang Masa Itu

  Deru mesin mobil terdengar sedang mendekat. Aku mengintip dari celah jendela untuk memastikan ke man

• Chapter 18 Luka Masa Lalu

  Sebuah kolam dengan aneka jenis ikan berkejaran di sekitar air mancur menjadi pemandangan yang begit

• Chapter 19 Episode Baru

  Ada yang lebih menarik daripada mengingat kemarau musim lalu ketika hujan mulai menghampiri. Ada yan

• Chapter 20 Siang Pertama

  Tiga hari setelah hari pernikahan kami, Mas Ichsan memboyongku ke rumahnya. Sementara acara ater man

• Chapter 21 Dinastra

  Aku merasa menjadi perempuan paling aneh saat berharap suamiku pernah memiliki anak dengan perempuan

• Chapter 22 Karaoke

  Kadang kita menganggap bahwa sesuatu yang terjadi adalah kesialan, padahal itu sebenarnya wujud dari

• Chapter 23 Dua Lelaki Dewasa

  "Rin."
  "Ya?"
  "Kamu bahagia?" tanya Afnan tiba-tiba.
  Hishhh, si duda, ngapain juga tanya-tanya. Tar akun

• Chapter 24 Cerita Tentang Dia

  "Saya mboten usah sayur, trus bawangnya banyakin, Pak," ujarku pada Kang Bakwan yang biasa mangkal d

• Chapter 25 Cerita Tentang Dia II

  Berkali-kali Afnan mengelus dan mencium puncak kepalaku. Rambutnya sedikit basah, sepertinya dia sud

• Chapter 26 Pergi Membawa Luka

  Tetes-tetes embun bergelayut manja pada batang-batang buah naga. Meliuk-liuk turun, melewati duri-du

• Chapter 27 Memendam Luka

  Tanpa berpikir panjang, segera kujawab telepon dari Mama.
  "Assalamualaikum, Mah."
  "Waalaikum salam! Nd

• Chapter 28 Caraku Mencintaimu

  Ada yang perlahan meranggas di sini, tapi bukan daun jati. Harapan akan datangnya bahagia bagi diri.

• Chapter 29 Masih Sayang Dia

  Dingin udara pagi berhasil membangunkan tidur nyenyakku. Mendongak ke arah jam dinding, waktu subuh

• Chapter 30 Kehamilan Tak diinginkan

  Kamu ... hamil?" tanya Mas Ichsan dengan wajah terkejut, sama sekali tak ada raut bahagia di sana.
  Ak

• Chapter 31 Izinkan Aku Pulang

  Beberapa bulan terakhir, kondisi rumah tangga kami benar-benar begitu dingin. Aku tak sudi lagi mene

• Chapter 32 Memilih Kembali

  REDAM
  Oleh: Pesona Senja
  Aku pernah menggenggam api, perlahan membakar diri sendiri
  Aku pernah menggeng

• Chapter 33 Malaikat Kecil

  Kui banyon, uduk ngompol, Nduk, (Itu pecah ketuban, bukan ngompol)" ujar Mak Nini sembari mencari ba

• Chapter 34 Bukan Anakku

  Perlahan menghirup napas dalam-dalam demi menguatkan hati dan mendapat sedikit lagi kesabaran.
  Tenang

• Chapter 35 Lembar Baru Arinda

  HUJAN SENDU
  Oleh: Pesona Senja
  Ada bilur serupa gores kenangan
  Pada tetes-tetes hujan sore
  Lagi dan lagi

• Chapter 36 Rumah Sakit

  "Assalamualaikum," lirihku saat memasuki kamar Mas Ichsan.
  Lelaki kesayanganku masih tertidur pulas d

• Chapter 37 Kembali Pulang

  Perjalanan kali ini terasa begitu melegakan. Ada Mas Ichsan bersama kami. Kami sedang dalam perjalan

• Chapter 38 Aku Cuma Cinta Kamu

  Dering panggilan pada handphone Mas Ichsan mengagetkan Nohan yang hampir saja terlelap. Bayi enam bu

• Chapter 39 Kenang Luka

  Laptop di hadapan menampilkan jejak tindih jemari yang tertuang dari ungkapan rindu di dalam dada. B

• Chapter 40 Dia Pasti Kembali

  Hujan deras yang mengguyur kota Banyuwangi pagi itu seakan menambah pilu yang menguasai seluruh send

• Chapter 41 Hadirnya Lelaki Lain

  Setelah beberapa menit memindai dari atas ke bawah, kembali lagi menelisik wajah yang rasanya tak te

• Chapter 42 Dilema

  Bulan ketiga di ibukota, Nohan sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan baru kami, begitupun aku. Ma

• Chapter 43 Pernikahan

  Aku berdiri seraya merapikan kebaya yang terasa cukup sempit di tubuh ini. Berat badanku masih berta

• Chapter 44 Jalan Hidup

  Tak biasanya wifi portabel milikku ini bermasalah. Aku segera membawa laptop menuju balkon, lalu men

• Chapter 45 Pulang

  "Kamu kurusan, Nduk," ujar Ibu saat menungguiku bersiap-siap.
  Aku hanya tersenyum ke arahnya. Memang