Total : 40Chapter 1 Yessi Ananda
"Huek!" Aku terus memuntahkan isi perutku hingga kerongkonganku terasa perih. Sarapan yang baru saja
readmore Chapter 2 Luka Yessi
"Anak kurang ajar! tak tau malu! beraninya kamu mencoreng nama baik keluarga dengan aib yang kamu la
readmore Chapter 3 Mimpi Buruk
Aku bergegas menoleh ke belakang begitu pintu kamar terbuka. Lalu tersenyum tatkala melihat suamiku
readmore Chapter 4 Rasa Trauma
Siang ini, langit tampak cerah. Semilir angin sepoi-sepoi terasa menyapu ke wajahku. Harusnya aku bi
readmore Chapter 5 Terpaksa Menginap
Setelah dibujuk oleh Mas Wira sedemikian rupa, akhirnya aku pun bersedia ikut masuk ke dalam. Kami b
readmore Chapter 6 Pelukan Sang Suami
Mas Wira kembali menutup pintu ketika karyawan hotel tersebut keluar setelah menata berbagai menu di
readmore Chapter 7 Si Kaku Yang Lembut
Ceezzzzz! Cezzzz! Samar-samar telingaku mendengar sesuatu yang disemprot. Sedetik kemudian, indera pen
readmore Chapter 8 Setitik Harapan
Jantungku semakin berdetak kencang kala Mas Wira membelokkan mobilnya memasuki pelataran rumahnya. Ta
readmore Chapter 9 Yudha?
"Mau makan dulu, atau belanja dulu?" tanya Mas Wira menawarkan pilihan ketika kami berdua memasuki p
readmore Chapter 10 Menutupi Kehamilan
Bibirku terus menyunggingkan senyum sembari berbaring di atas ranjang. Hatiku berbunga-bunga mendapa
readmore Chapter 11 Ke Psikiater
Tepat pada saat jam makan siang tiba, Mas Wira datang menjemputku. Ia langsung masuk ke dalam kamar
readmore Chapter 12 Ngidam Malam-Malam
Namun, di tengah perjalanan, tiba-tiba pandanganku menangkap sosok seperti Bram. Dia terlihat akan
readmore Chapter 13 Bilur Biru
Siang ini, aku tengah berkutat di dapur. Sebab ibu mertua menyuruhku membuat camilan kesukaannya, cu
readmore Chapter 14 Emosi Suamiku
"Yessi ...!" Panggilnya lagi. "Apa perlu aku yang melakukannya?" Mas Wira kemudian berjongkok dan ber
readmore Chapter 15 Priska
"Mas, aku numpang mobilnya ya," pinta Reni begitu kami keluar kamar. "Mas buru-buru, ada meeting di k
readmore Chapter 16 Ada Cerita Dari Sang Mantan
"Oh, mantan pacar, ya?" sahutku setelah sempat termangu beberapa detik. Setelahnya, aku membantu Bik
readmore Chapter 17 Cemburu
Entah kenapa, tungkai kakiku rasanya sangat lemas sekali. Aku kemudian memilih duduk di teras. Semba
readmore Chapter 18 Suamiku Dan Masa Lalu
Akhirnya, rencana kami untuk pergi ke psikiater pun batal. Tanggung juga mengingat waktu praktik dok
readmore Chapter 19 Banyak Hal Yang Mengejutkan
Ketika akan memasuki pekarangan rumah, tak sengaja kami pun berpapasan dengan mobil milik papi yang
readmore Chapter 20 Malam Keramat
"Mas, lepas!" tolakku sembari terus menekan dadanya. Entah kenapa aku merasa tidak suka diperlakukan
readmore Chapter 21 Jatuh Sakit
Malam ini hujan turun sangat deras. Aku segera beranjak menuju ke jendela kamar dan mengintip keluar
readmore Chapter 22 Terbongkar!
"Mas, boleh aku tanya sesuatu?" tanyaku di suatu pagi tatkala Mas Wira sedang mengancingkan kemejany
readmore Chapter 23 Kesakitanku
Dengan tubuh gemetaran, aku pun bergegas masuk ke dalam kamar. Pikiranku kosong, dan kedua telapak t
readmore Chapter 24 Celakalah Dia!
"Hufftt ...!" Aku mendengkus kuat-kuat, begitu membuka mata dan berhasil mengumpulkan kesadaran beber
readmore Chapter 25 Satu Lagi Rahasia
Setelah dua hari diopname, aku pun diperbolehkan pulang ke rumah. Tak ada pesan khusus dari dokter u
readmore Chapter 26 Obat Hati
"Kenapa kau dulu tidak menikahi Priska saja? Bukankah ibumu lebih menyukainya ketimbang aku? Orang t
readmore Chapter 27 Saling Menebak Rasa
Jantungku kian bertalu-talu. Sampai-sampai aku bisa mendengar suara degup jantungku sendiri. Siapa p
readmore Chapter 28 Sebuah Teror
Aku baru saja masuk ke dalam kamar dan tak menemukan keberadaan Mas Wira di sana. Sudah pukul delapa
readmore Chapter 29 Gara-Gara Panci
Pikiranku melayang entah ke mana. Padahal aku sedang menggoreng ikan sekarang. Teror dari orang itu
readmore Chapter 30 Kisah Dari Diary Usang
Iseng, aku lalu membuka lemari khusus yang digunakan untuk menyimpan barang-barang lamaku. Dari mula
readmore Chapter 31 Kemarahan Papi
Aku bergegas berlari ke halaman rumah. "Kak! Berhenti! Ini bukan salah Mas Wira, Kak!" jeritku memoho
readmore Chapter 32 Perjanjian
Tanganku panas dingin sambil duduk menunggu di ruang tengah dengan penuh ketegangan. Kesannya sepert
readmore Chapter 33 Buku Agenda Di Rumah Baru
Hunian baru ini terdiri dari dua lantai. Warnanya didominasi oleh cat putih. Bentuknya simpel namun
readmore Chapter 34 Tentang Dia
POV Wira. Aku mengenalnya sebagai seorang gadis yang ceria dan juga cantik. Pertama kali melihatnya a
readmore Chapter 35 Segala Bentuk Asumsi
"Dengar Wira! Saya titipkan anak saya. Dalam artian, saya tidak ingin kalau anak saya sampai terluka
readmore Chapter 36 Mencari Peneror
"Bram!" Pria itu lantas menoleh ketika aku memanggilnya. Senyum sinis mengembang di salah satu sudut
readmore Chapter 37 Membuatnya Yakin
Malam itu ponselku tiba-tiba berdering. Alisku bertaut menatap sebaris angka yang tertera di layar p
readmore Chapter 38 Yessiku
Kudapati mama yang tengah duduk santai di teras sembari membaca majalah. Ia tampak terkejut melihat
readmore Chapter 39 Seseorang Yang Menyergap
POV Yessi. "Mas, aku boleh nanya sesuatu sama kamu, nggak?" tanyaku hati-hati. "Boleh. Mau nanya apa?"
readmore Chapter 40 Akhir Dari Sebuah Kisah
Perlahan namun pasti, kedua mataku akhirnya terbuka. Aku lantas mengedarkan pandangan ke sekeliling
readmore
novelnya sangat bagus sangat baik untuk dibaca tingkatkan lagi
5d
0bagus
20d
0yah bagus
21d
0bagus banget Lo enak lagi🤗
28/10
0good
08/10
0lnjut
27/09
0good work writter!! I love this story damn much
09/09
0bagus
06/08
0bagus
03/08
0sangat bagus
01/08
0