Total : 90Chapter 1 Prolog Jaksa Cantik
Emily kecil duduk di bangku dekat pintu ruang sidang sambil bermain rubik. Di usia 7 tahun, dia mamp
readmore Chapter 2 Strong Muscles Soft Heart
Maximillian Darren Levine, di usia 35 tahun, dia telah memiliki segala yang didambakan oleh seorang
readmore Chapter 3 Licik dan Tampan
Pagi itu Senator Gordon Crawford menggebrak meja makan dengan kemarahan yang menyala-nyala, dia pun
readmore Chapter 4 Keinginan Gila Sang Putera Senator
Seperti yang dikatakan Henry Crawford tadi siang, orang suruhannya menjemput Emily di apartment wani
readmore Chapter 5 Pria Misterius di Dalam Lift
Selepas tengah malam, Emily melepaskan tubuhnya dari pelukan Henry Crawford. Pria itu memang selalu
readmore Chapter 6 Pria yang Terlalu Dominan
Rayden hanya bergeming menatap wanita cantik yang terbaring di bawah tubuhnya dalam kondisi polos it
readmore Chapter 7 Nyaris Mati Karena Ciuman
Mendengar deheman pria yang ada di dalam lift, mereka berdua pun langsung saling menjauh lalu bergil
readmore Chapter 8 Asisten Jaksa Baru
"TOK TOK TOK." Suara ketukan jamak di pintu kantor jaksa Emily Rose Carter terdengar nyaring. "Masuk
readmore Chapter 9 Bocoran Informasi Berbahaya
Kantor kepolisian Chicago selalu ramai dengan aktivitas para penegak hukum berlencana dan tentunya p
readmore Chapter 10 Senang Bertemu Denganmu Lagi, Cantik!
"Baiklah, Ryan. Kau memberiku cukup banyak PR kali ini, mungkin aku harus pulang ke kantorku sendiri
readmore Chapter 11 Phantom on The Darkness
Aroma tubuh pria itu bercampur parfum mahal yang terhirup hidung Emily bersama air hangat shower seo
readmore Chapter 12 Mayat Wanita di Sungai Chicago
Pukul 09.00 PM, Moira Jackson sedang mengajak Fluffy, Golden Retrievernya untuk jalan-jalan rutin di
readmore Chapter 13 Kasus Pembunuhan yang Janggal
Mobil SUV Ford warna hitam itu melaju dengan kecepatan stabil di jalanan kota Chicago yang sepi, sud
readmore Chapter 14 Kiriman Surat Kaleng
Selepas kepergian pria misterius yang sangat ia benci, Emily segera membukakan pintu untuk petugas r
readmore Chapter 15 Serangan Terdakwa di Pengadilan
"Letnan Benjamin Roosevelt, saya mengirimkan surat kerja sama penyelidikan untuk kasus yang menyeret
readmore Chapter 16 Sebelum Wanita-wanita Itu Menjadi Korban
Sesampainya di ruangan jaksa, Murat mendudukkan Emily di sofa lalu mengambilkan air minum yang ada d
readmore Chapter 17 Menonton Pertandingan Chicago Bulls vs Indiana Pacers
"Letnan, saya menyerahkan bagian memberitahukan kabar duka kepada istri serta keluarga Banning dan S
readmore Chapter 18 Penculikan Emily
"Max, aku sepertinya ingin ke toilet sebentar," pamit Emily seraya bangkit dari bangku penonton stad
readmore Chapter 19 Berselimut Kegelapan di Tengah Badai
Badai petir kembali melanda kota Chicago malam itu. Kilat menyambar-nyambar di langit membuat para p
readmore Chapter 20 Pencuri Data Saksi
"Aku memiliki tugas baru untukmu. Ambil informasi data saksi kasus Henry, kurasa kolegamu yang mengu
readmore Chapter 21 Pleasure in Death
"TING TONG." Bel pintu itu ditekan sekali dan penyewa unit apartment exclusive itu berlari-lari keci
readmore Chapter 22 Segalanya Sesudah Badai
"WAAAAAAAAAA!" Jeritan histeris Melisa Jonah saat ia menemukan mayat wanita di trotoar lintasan jogg
readmore Chapter 23 Aku Bukan Budakmu!
"BRAKK ... BRAKK ... BRAKK!" Gedoran di pintu kamar mandi itu membuat Emily kesal, tetapi dia memilih
readmore Chapter 24 Berpacu Dengan Waktu
Pintu unit apartment milik Emily terbuka setelah kode aksesnya dimasukkan. Namun, Emily lebih memili
readmore Chapter 25 Wanita-wanita Muda yang Menarik
Usai menggertak Henry Crawford di kantornya sendiri, kedua petugas polisi itu melakukan toss kepalan
readmore Chapter 26 Penghormatan Terakhir Perwira
"Saluuut!" "DOORRR! DOORRR! DOORR!" Suara aba-aba penghormatan terakhir untuk perwira militer yang men
readmore Chapter 27 Meretas Situs Dewasa
Sebuah hal biasa bagi seorang marinir melayani pria yang mencari ribut biasanya di bar, tetapi di ca
readmore Chapter 28 Cassandra yang Malang
Sebuah panggilan telepon masuk ke ponsel Emily ketika dia asik mengobrol dengan Russel Banning menge
readmore Chapter 29 Berkembang Biak Bersama Wanitanya
Sebuah lenguhan pelan yang panjang terlepas dari bibir mungil Emily, sejenak ia memejamkan matanya m
readmore Chapter 30 Kejutan Dalam Badai
Wiper kaca depan mobil dinas kepolisian itu menepis air hujan yang deras membasahi kaca dan membuat
readmore Chapter 31 Mengejar Nyawa Saksi
"Rodney, kita harus segera pergi ke rumah karantina perlindungan saksi!" seru Letnan Benjamin Roosev
readmore Chapter 32 Telanjang Hingga Pagi
Seusai menelepon petugas penjaga rumah karantina perlindungan saksi, Emily mengetik beberapa pesan p
readmore Chapter 33 Malam yang Gila
Ian McFaden menghela napas lega setelah melihat kedatangan pasangan letnan-sersan itu tiba di TKP pe
readmore Chapter 34 Ajudan Baru Berbahaya
"Katakan ... kenapa kau menamparku, Emily?!" tuntut Rayden sembari menindih tubuh lembut itu di bawa
readmore Chapter 35 Sebuah Pilihan Sulit
"Bagiku sudah jelas, seorang terdakwa yang bersalah di mata hukum harus mendapat pengadilan yang sep
readmore Chapter 36 Interogasi Berujung Ricuh
"Untuk apakah toleransi yang Anda maksudkan, Tuan Gordon Crawford? Saya rasa Henry sedang menjalani
readmore Chapter 37 Ancaman Bom di Mobil
Pesan yang dikirimkan oleh Murat kepada Letnan Benjamin dan Sersan Rodney mendapat balasan usai pros
readmore Chapter 38 Di Depan Moncong Pistol
"Apa yang kalian inginkan?!" seru Emily kepada kedua ajudan barunya yang menodongkan moncong pistol
readmore Chapter 39 Pangeran dan Wonder Woman
Murat membiarkan Emily mandi terlebih dahulu dan dia menyeduh teh di dapur. Sedikit jengah karena ia
readmore Chapter 40 Wanitaku Menghilang
Ketika Rayden selesai mandi dan mengeringkan rambutnya yang masih setengah basah dengan handuk beruk
readmore Chapter 41 Lemah di Hadapannya
Lutut Emily terasa lunak seperti jely hingga ia terpaksa harus bergelanyut di leher Rayden, sedangka
readmore Chapter 42 Memulai Pagi Sebelum Tragedi
Melewati malam bersama pria Perancis yang terobsesi kepadanya bagi seorang Emily Carter tidaklah bur
readmore Chapter 43 Sepotong Black Forest Bersianida
Pukul 07.00 AM waktu Chicago bel pintu penthouse milik Rayden berbunyi dua kali. Emily telah selesai
readmore Chapter 44 Terlahap Api
Ada sebuah panggilan untuk Murat di lobi balai kota dari petugas resepsionis yang menelepon meja ker
readmore Chapter 45 Rencana Jahat yang Bocor
"Kesaksian palsu? Ahh ... memang benar, Anda yang memberi kami kesaksian palsu, Mister Senator!" Ser
readmore Chapter 46 Dikalahkan oleh Pria Turki
Ketika Emily dan Murat keluar dari lift unit apartement milik pria Turki itu, langkah mereka terhent
readmore Chapter 47 Yang Pertama Bagi Sang Pangeran
Melewati sebuah malam bersama Murat yang terasa begitu romantis bagi Emily. Dia memang hanya berbinc
readmore Chapter 48 Menjebak Sniper Bayaran
Masih dengan posisi di atas tubuh polos Emily, sang pangeran tak dikenal itu berkata, "Aku ingin hub
readmore Chapter 49 3 Peluru Untuk Emily Carter
"SYUUUUU .... SYUUUUU .... DORRRR! DORRR! DORRR!" Suara peluru melesat menembus udara dengan cepat t
readmore Chapter 50 Bebas Dengan Jaminan
Ketika Sersan Rodney Bradford sampai ke markas kepolisian Chicago, ia dibuat kesal dengan berita mel
readmore Chapter 51 Bertarung Seperti Gladiator
"Apa maksudmu dengan mengatakan Emily adalah wanitamu, Pria Turki?" tuntut Rayden dengan nada keras
readmore Chapter 52 Penyergapan di Rosehill Cemetery
Sesuai janjinya kepada Emily, pagi itu Murat mengantarkan wanita kesayangannya membeli bunga tabur d
readmore Chapter 53 Uluran Tangan di Saat yang Tepat
"Halo, Sersan Rodney. Tolong kejar Emily sekarang, aku tertembak di Rosehill Cemetery. Dia dibawa an
readmore Chapter 54 Duri Dalam Daging
"Bos, transaksi nanti malam sudah kami persiapkan barangnya," ujar Pablo Barbossa di sambungan telep
readmore Chapter 55 Dimanja Seorang Pangeran
Malam itu Emily menginap di Hotel Langham Chicago yang berlokasi di Michigan Avenue. Dia sekamar ber
readmore Chapter 56 Wajah Puterinya yang Berseri-seri
Sebuah iPhone keluaran terbaru berada di genggaman tangan Emily saat ia duduk di dalam mobil CRV yan
readmore Chapter 57 Akhir Petualangan Cinta Emily
"LEPASKAN AKU! BERANI-BERANINYA KALIAN MENYERETKU KE KANTOR POLISI!!" Teriakan Senator Gordon Crawfo
readmore Chapter 58 Mawar Perancis dari Pria Perancis
"Maaf Boss, Nona Emily dilempar dari atas tebing ke laut—" Anak buah Rayden yang seharusnya menjaga
readmore Chapter 59 Semalam Menghilang Tanpa Pesan
"Emily—" Murat memanggil nama kekasihnya itu sembari membuka pintu ruang kerja jaksa. Namun, ruangan
readmore Chapter 60 Sidang Perdana Kasus Crawford
Pagi itu Rayden mengantar Emily berangkat kerja ke balai kota Chicago. Wanita itu memaksa Rayden unt
readmore Chapter 61 Pertanyaan Tajam Manipulatif
"Yang Mulia Hakim Malcom, saya ingin memanggil saksi pertama Brent Cunningham untuk menjawab beberap
readmore Chapter 62 Bertahanlah untuk Cinta Kita!
Kilatan kamera wartawan menyerbu sosok Emily yang mendadak populer karena keberaniannya menyeret sen
readmore Chapter 63 Permainan Variasi Bercinta
Mendengar pertanyaan Murat tentang apakah dia mau memperjuangkan cinta mereka? Emily pun menjawab, "
readmore Chapter 64 Perfect Slave for Frenchman
"Pejamkan saja matamu, Emily!" pinta Rayden sembari memasang penutup mata kain warna hitam ke mata w
readmore Chapter 65 Percobaan Pembunuhan Jaksa di Sidang Perdana Henry Crawford
Sidang kedua kasus Crawford pagi itu dimulai dengan sesi pemaparan barang bukti berupa rekaman pembi
readmore Chapter 66 Day And Night Twisted Between Two Men
"Apa kau baik-baik saja, Emily?!" tanya Murat sembari memeriksa kondisi tubuh Emily yang baru saja m
readmore Chapter 67 Night Flight to Paris
Masakan chef restoran Perancis memang lezat seperti yang dikatakan oleh Rayden, sesuai dengan pujian
readmore Chapter 68 Memohon Tapi Percuma
"Bienvenue à Paris!" Sambutan selamat datang di Paris itu terdengar sayup-sayup di telinga Emily yan
readmore Chapter 69 Melacak Keberadaan Emily
Seperti hari-hari biasa, Murat berangkat lebih awal dengan penuh semangat ke balai kota Chicago. Dia
readmore Chapter 70 Menggeledah Kediaman Dabusche
"Ya, Emily memang berada di Paris. Alamat kediaman Dabusche sudah kutemukan juga melalui data lintas
readmore Chapter 71 Kondisi Memprihatinkan Emily
"Buka pintu yang ini atau terpaksa kami dobrak, Mister Dabusche!" seru Murat penuh tekad. Dia amat y
readmore Chapter 72 Dipanggil Pulang Ke Istana
"Emily ... syukurlah kau akhirnya siuman!" ucap Murat dengan sepasang mata merahnya yang kelelahan k
readmore Chapter 73 Kembalinya Dewi Penegak Keadilan Ke Chicago
Lampu blitz kamera wartawan menyerbu tanpa ampun sosok Jaksa Emily Rosalyn Carter yang melangkah men
readmore Chapter 74 Death People Can't Talk
"TOK TOK TOK." Suara berat palu hakim yang diketok ke kayu terdengar dan membuat seisi ruang sidang
readmore Chapter 75 Memberi Pelajaran Setimpal Untuk Senator Busuk
"Damian, kurasa kita tak akan kesulitan untuk meraih vonis tak bersalah di persidangan mendatang!" u
readmore Chapter 76 Saksi yang Tersisa adalah Pembunuh Korban
"Emily, bukti yang dikirim ke alamat emailmu ini sangat penting. Apakah kita bisa menggunakannya den
readmore Chapter 77 Menemui Pembunuh Cecilia Sommerhalder
"Lepaskan aku! Hey, dengar—kalau kau masih ingin melenggang bebas di luar penjara, lebih baik jangan
readmore Chapter 78 Pembajakan Mobil Narapidana Di Jembatan Chicago
"Semua hadirin dimohon berdiri!" seru petugas pengadilan yang mengamankan proses persidangan terakhi
readmore Chapter 79 Membungkam Mata-Mata Polisi
"FREEZE ... FREEZE ... FREEZE!!" Teriakan sekompi petugas kepolisian Chicago mengejutkan para terori
readmore Chapter 80 Kenangan Indah Malam Supermoon
Seusai makan malam di unit apartment milik Emily, pasangan kekasih itu duduk di kursi besi yang ada
readmore Chapter 81 Ancaman Pihak-Pihak yang Ingin Naik Tahta
Saat fajar merekah dan sinar mentari menyusup ke unit apartment Emily, pasangan kekasih di atas ranj
readmore Chapter 82 Lepaskan Aku, Brengsek!
Sementara Murat merunduk di sekelilingnya para prajurit serta petinggi militer melindunginya dari hu
readmore Chapter 83 Perlawanan Keras Emily
Ketika taksi yang ditumpangi oleh Emily berhenti di tepi trotoar, dia pun membayar tarif sesuai argo
readmore Chapter 84 Menyimpan Rahasia Besar
"Ismael Pasha akan tetap menjalankan fungsi sebagai koordinator pemerintahan sesuai yuridiksi kesult
readmore Chapter 85 Hamil Tanpa Suami
Emily menjalani kehamilannya ditemani oleh ayah tercintanya, mantan jaksa Lincoln Carter di Chicago.
readmore Chapter 86 Kerinduan yang Tak Berbalas
Ketika Murat selesai membaca email dari Emily yang mengabarkan bahwa wanita tersebut tengah hamil 6
readmore Chapter 87 Cinta Akan Kembali Kepada Tuannya
"Miss Emily Carter, tolong datang ke poli IGD Rumah Sakit Umum Chicago. Pasien kecelakaan lalu linta
readmore Chapter 88 Membuka Lembaran Hidup Baru
"Dokter, izinkan saya melihat Rayden untuk terakhir kalinya!" Emily meraih tangan Dokter Wilbur Ande
readmore Chapter 89 Seorang Permaisuri Bagaikan Titisan Dewi Themis
Seusai menanda tangani akte pernikahan bersama pria yang telah sah menjadi suaminya baru saja di bal
readmore Chapter 90 Epilog: Pilihan yang Sempurna (THE END)
Langkah-langkah kaki yang cepat itu terdengar di telinga Emily yang sedang membantu putera bungsunya
readmore
bagus
06/05
0bagus
25/04
0Emily n Murat (Sultan) nikah, pny 2 ank cwok: Pangeran Mehmed n Fazil Rayden pura² mati , lumpuh happy ending
13/10
0good
05/10
0ini sangatt menarikkk
26/08
0nice, bisa mengisi waktu luang
15/08
0good
03/08
0👍good
31/07
0pilih
04/07/2023
0mantap
23/05/2023
0