Tag(s):
• Keluarga
• Cinta segitiga
• Pornografi

Bram, suami Suci membawa seorang perempuan asing di pesta ulang tahun anak mereka, Agha. Perempuan bernama Zulfa itu sedikit aneh, tapi baik hati. Agha sangat menyukainya, begitu juga Suci. Hanya saja dia, Suci, tidak menyadari bahwa perempuan yang menjadi guru les pribadi anaknya itu menyimpan sebuah rahasia.

Last Update

Editor´s Choice

My fate with Rex Angelo

Salem Silver Goodness

Curse of the Moon (Book One)

ssfx3yuchens

Sweet Cold Blooded Miss

Abishaag

Through The Threads of Time

Harmeen

my vampire girl

Mc

The Animal Whisperer

bard

Recommendation

A MATE WITH TWO ALPHAS

Vickenzo writes

Detective Series:Reed Bryst

LunariaCuesta

Unexpected Bond

ASDadore

Way Finders

Chukwu Samuel

Blood in the Heirlooms

Sasha Johnson

The Path To The Right: The Master Of None Saga

W.B. Merlin

Reserved heart: He's head over heel in love with her

LightingWriting

The Conspiracy Of The Elites

Great

Hiding His Unica Hija (English Version)

CoronLass

The Great Black King

Elliot

Book Comment (73)Leave your comment on App

• 
  Qaisha AzzaleaAlexa

  9ouuu

  1d

    0
• 
  LitaDuma

  aku pengen punya diamond

  13d

    0
• 
  SaprudinUdin

  seru

  24d

    0
• 
  AriefudinA

  baik

  24d

    0
• 
  Ndi 12Dan

  mantep

  15/07

    0
• Mohd Hanis

  bagus

  03/07

    0
• 
  KuroyamiLight

  game ini bagus

  29/06

    0
• 
  ParkVina

  bagusss

  27/06

    0
• 
  ChenFlorence

  terbaikk laa

  22/06

    0
• 
  YANLK

  cerita sangan baguss

  12/06

    0

• Total: 34

• Chapter 1 Perempuan Asing di Pesta Ulang Tahun

  Selamat ulang tahun …
  Kami ucapkan ….
  Selamat sejahtera ….
  Kita kan doakan ….
  Suara keramaian orang yang

• Chapter 2 Guru Les itu...

  Malam hari.
  Bram duduk di tepi kasur sambil menghela napas berat. Ia melonggarkan dasi yang sedari ta

• Chapter 3 Bermain di Taman

  Hubungan pertemanan Suci dan Zulfa makin dekat. Keduanya jalan-jalan bersama mengelilingi mal dengan

• Chapter 4 Suatu Kebenaran

  Zulfa terkekeh melihat Agha sangat menikmati es krimnya sampai berlepotan ke mana-mana. Wanita itu t

• Chapter 5 Kebahagiaan Semu yang Diharapkan Perempuan Menyedihkan

  "Tapi bukan sebagai guru lesnya, brengsek!"
  Bram terkekeh sinis. "Masih mending aku mengizinkanmu unt

• Chapter 6 Obrolan Santai

  Pagi hari.
  Bram ke luar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk kecil. Ia hany

• Chapter 7 Hampir Ketahuan

  “Halo, Mbak.” Zulfa dan Suci cipika-cipiki ketika baru tiba di kafe, tempat keduanya pertama kali be

• Chapter 8 Ada yang Berbeda dengan Agha

  Agha dan teman-temannya sedang asyik bermain di dekat pos satpam sembari menunggu orang tua mereka d

• Chapter 9 Kesedihan Seorang Ibu

  Agha duduk di sofa tamu dan melepaskan sepatu.
  “Sayang ….” Suci duduk di samping Agha. “Kamu kenapa?

• Chapter 10 Seperti Itulah Seorang Ibu

  Beberapa hari kemudian.
  Lagi-lagi, setiap hari libur tiba, Suci selalu kebanjiran pesanan kue dalam j

• Chapter 11 Apa Arti Menjadi Orang Tua?

  Setelah selesai bermain-main di taman pada tengah hari, Zulfa kembali mengantar Agha pada Suci di re

• Chapter 12 Pertengkaran Dua Pihak

  Beberapa menit berlalu, Suci dan Zulfa terus asyik mengobrol tentang banyak hal. 
  "Eh, kok tangan kam

• Chapter 13 Kecelakaan

  Mobil Jazz melaju sedang membelah jalan raya yang cukup padat. Suci mengemudikan mobil dengan wajah

• Chapter 14 Siapa Orang Itu?

  Padahal sudah setengah jam Suci dan Zulfa menanti di luar ruang UGD, tetapi tidak ada seorang pun ya

• Chapter 15 Pengorbanan Sejati

  Suara hak tinggi menggema di lorong apartemen yang sepi dan sunyi.
  Zulfa tersenyum kecil sambil memeg

• Chapter 16 Memang Aneh

  Esok hari.
  Suci duduk termenung sambil memandang wajah Agha yang pucat. Sudah beberapa hari, Agha mas

• Chapter 17 Nasib Ibu Tiri

  “Lalu?”
  Suci ragu mengatakannya. “Dia seperti ingin merebut Agha dariku.”
  ***
  Suci menggenggam tangan A

• Chapter 18 Terbongkar Sudah Kebohongan Itu

  Dua jam berlalu. Sekarang jam menunjukkan pukul sembilan malam.
  Akhirnya, Agha tertidur pulas setelah

• Chapter 19 Tangisan Suci

  Suci menangis tanpa suara dan mematung tak percaya. Kalimat yang barusan dilontarkan Zulfa bagaikan

• Chapter 20 Anak Kecil Itu Tetaplah Buah Hatiku Tercinta

  "Nggak, nggak! Aku nggak boleh menangis terlalu lama di sini! Agha masih sangat membutuhkanku." Suci

• Chapter 21 Dia Sudah Tahu

  Suci terus menjaga agar kelopak matanya tetap terbuka. Jangan sampai dia tertidur dan membuat Agha k

• Chapter 22 Meski Sakit Harus Bangkit

  "Begitu, Bu. Tapi Tante Zulfa bilang sama aku, jangan kasih tahu siapa-siapa kalau aku tahu dari Tan

• Chapter 23 Tak Ada Hasil

  Taksi tumpangan Suci berhenti tepat di lobi kantor Bram. Setelah membayar ongkos, Suci turun dari mo

• Chapter 24 Meminta Penjelasan

  Suci berjalan lunglai melewati koridor apartemen menuju unit kamar Zulfa seperti orang yang sedang t

• Chapter 25 Kenangan Dari Masa Lalu

  Zulfa mengerang keras sambil mencengkeram gagang ranjang rumah sakit ketika mengejan sekuat tenaga.
  “

• Chapter 26 Pria Mengerikan

  Zulfa menatap Bram murka. "Aku tak peduli apa pun yang terjadi terhadap kalian berdua nanti jika sea

• Chapter 27 Merebutkan Agha

  Bram menghentikan mobilnya tepat di depan teras rumah. Dia bergegas turun dan masuk sambil mengacak-

• Chapter 28 Aura Pembunuh

  Sontak Bram mengambil vas bunga yang dipajang di nakas meja dan melemparkannya pada Suci.
  Suci menjer

• Chapter 29 Bram Meninggal

  Selama beberapa jam, Suci terus berjuang menyelamatkan diri dari serangan beringas Bram, akhirnya di

• Chapter 30 Ditangkap oleh Polisi

  Esok harinya.
  Agha sudah diperbolehkan pulang, sedangkan Suci masih sibuk mengurus data-data penerima

• Chapter 31 Tinggal Bersama

  Zulfa berdiri di depan pintu. Sejak kematian Bram, rumah mewah mereka disegel polisi untuk diselidik

• Chapter 32 Mengunjungi Ibu di Penjara

  Esok harinya Zulfa menggandeng tangan Agha memasuki kantor polisi. Keduanya mendekati seorang polisi

• Chapter 33 Bebas...

  Dua bulan kemudian.
  Akhirnya sidang pemutusan atas kasus Suci akan segera digelar. Suci dengan rompi

• Chapter 34 Akhir yang Bahagia

  Setelah selesai makan di restoran, ketiganya memutuskan untuk pergi ke taman. Bocah itu sangat giran