Total : 89bab 1
Dahulu sekali aku sempat sangat bahagia saat pulang sekolah. Yah … pada saat itu satu-satunya rumah
readmore bab 2
''A~Allena!'' Mama yang sedang berada di pelukan Papa terlihat terkejut saat melihatku berdiri di da
readmore bab 3
Papa krmbsli melanjutkan ceritanya setelah cukup lama tidak ada jawaban dariku. Dia kembali menekank
readmore bab 4
Aku tidak tahu lagi apa yang harus dikatakan sekarang. Pernyataan tidak masuk akal yang disampaikn
readmore BAB 5
Aku terbangun dengan posisi sedang terbaring di atas sebuah kasur King Size yang terasa sangat nyama
readmore bab 6
Brak! Suara keras setelah beberapa kali dobrakan berhasil membuat daun pintu terbuka lebar, memuncul
readmore bab 7
''Sayang! Bertahanlah …'' Papa berdiri mendekati Mama dengan wajah panik, melihatku sebentar, lalu
readmore bab 8
''Aku juga harus pergi,'' ucap Xavier yang sekarang sudah berdiri di depan pintu balkon membelakangi
readmore bab 9
''Sayang, kamu harus menyentuh Mama sekarang.'' ''Apa?!'' Aku dan Papa terkejut seketika langsung me
readmore bab 10
''Apakah ini karna kutukannya?'' ''Sayang, ini bukan …'' ''Bukankah ide sarung tangan ini sudah berha
readmore bab 11
''Sayang, tunggu sebentar.'' Aku yang sudah bangkit untuk keempat kalinya dari tempat duduk menoleh,
readmore bab 12
Akhirnya aku bisa juga melihat tulisan besar yang berada atas gedung berlanai tujuh di depan sana. B
readmore bab 13
''Allena, apakah semua itu benar?'' Aku hanya diam. Pertanyaan Kak Andrew bagaikan sebuah tombak yang
readmore bab 14
''Lalu kesalahan mana lagi yang kulakukan?'' Awalnya Xavier masih saja bermain terbak-tebakan dengan
readmore bab 15
''Pertanyaan pertama sangat mudah. Kamu anya perlu memberikan jawaban singkat sudah atau belum atas
readmore bab 16
Ketiga kali? Haha … rasanya sekarang aku ingin tertawa lebar mendengar kata itu. Percaya diri sekali
readmore bab 17
''Aku memang tidak bisa membantu menghilangkan simbolnya dari tubuhmu, tapi aku bisa menghilangakany
readmore bab 18
Cklek! Tiba-tiba saja daun pintu putih itu terbuka, memunculkan Bella dengan wajah yang terlihat sang
readmore bab 19
''Tidak, Bel. Aku sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu kali ini, justru aku merasa berterimaka
readmore bab 20
Eh, tapi tunggu dulu! Apakah Bella juga lupa dengan pekikan keras burung itu tadi? Maksudku dia juga
readmore bab 21
''Apa yang sudah Kakak katakan pada Allena sampai membuatnya tersenyum sumringah seperti itu dari t
readmore bab 22
Pintu lift terbuka, aku keluar dari kotak itu, Bella mengikuti. Namun, baru saja pintu tertutup,
readmore bab 23
''Al, terimakasih karna sudah meruntuhkan semua keraguanku selama ini,'' ucap Kak Andrew tiba-tiba
readmore bab 24
Di sini lah aku sekarang. Sedang duduk membaaca buku di atas sebuah kursi di sudut ruangan yang dip
readmore bab 25
Setelah Kak Andrew dan wanita licik itu pergi, beberapa saat kemdian aku juga ikut keluar. Sudah tid
readmore bab 26
''Baiklah, aku akn akan mencobanya.'' Aku menatap Mona berusaha yakin, karna sudah tidak ada piliha
readmore bab 27
''Woy, Bang! Ada apa ini? Ibu yang berdandan menor tadi sedikit berteriak sambil menepuk bahu Aba
readmore bab 28
Setelah cukup lama terdiam, pria itu sekarang mulai berjalan mendekati kami, berdiri di depan ointu
readmore bab 30
''Apa yang sudah kamu lakukan padanya?'' Pria itu diam saja tidak menjawab pertanyaanku. Wajahnya mas
readmore bab 31
Aku hanya diam terpaku saat kami benar-benar sampai di sebuah bangunan besar yang tadi sempat kura
readmore bab 32
''Nona, saya minta maaf jika kami harus menggunakan cara lain untuk membuat anda kembali ke tempat
readmore bab 33
''Nona Alexander, bisakah jelaskan kembali padaku kenapa kamu bisa berada di tempat ini?'' tanya
readmore bab 34
''Sejak kapan kita sudah berada di sini? Bukankah tadi masih berjalan di dalam hu …'' ''Allena!'' Ak
readmore bab 35
Pergi ke mana Xavier? Apakah dia sudah melewati persimpangan itu tadi? Tapi terlihat dari sini sep
readmore bab 36
''Selamat pagi, Allena. Senang bertemu denganmu lagi semanjak tiga hari lalu di ruang musik. Apa kam
readmore bab 37
''Apa, Al?'' Eh? Apa? Apa yang tadi sudah kukatakan? Astaga …. Iisanku ini sepertinya sudah tidak bis
readmore bab 38
''Kak, ini sedikit …'' Pria raven itu melepasakan pelukannya, melihat ke araha lain, lalu menggaruk k
readmore bab 39
''Ya, Nona Alexander adalah teman …'' ''Hentikan!'' Aku berteriak cukup keras, bangkit dari tempat d
readmore bab 40
''Jadi kamu tidak mau membuat satu ikatan itu bersamaku, Nona Alexander?'' 'Tentu saja, '' jawabku ce
readmore bab 41
Aku terduduk di lantai, kedua kaki gemetar, tubuh terasa sangat lemas, pecahan kaca vas yang tadi ku
readmore bab 42
''Menjauh darinya.'' Degh! Suara itu … Xavier? Akhirnya dia datang? Ah, tapi itu tidak mungkin. Dia
readmore bab 43
Aku mengangkat kepala, menatap dalam manik hitam pria raven di depanku yang dengan jelas sedang
readmore bab 44
''Besok?!'' Aku ternganga, mata melebar sempurna metap seorang pria berjubah hitam yang sekarang su
readmore bab 45
''Aku memang kecewa, tapi tidak akan melakukan tindakan konyol seperti yang kamu lakukan. Kamu sen
readmore bab 46
''Aku sama sekali tidak bermaksud untuk … kamu jangan memikirkan hal yang aneh, tadi itu hanya …'' '
readmore bab 47
''Kamu ini kenapa sih, Al? Aneh. Tentu saja aku baik-baik saja. Memangnya apa yang akan terjadi pad
readmore bab 48
''Al! Kamu kenapa sekarang malah jadi aneh lagi? Katakanlah sesuatu sebagai respon bahwa kamu memang
readmore bab 49
''Terimakasih krna kamu sudah membantu, ini pasti sangat merepotkan. Maaf, ya.'' Gadis brkacamata it
readmore bab 50
''Xa~xavier, ba~bagaimana bisa …'' 'Belum sempat aku menyelesaikan kalimat peranyaan tadi, tba-t
readmore bab 51
''PenIlainamu itu salah! Bukan aku yang …'' ''Aku yang tadi sudah menarik tangan Nona Alexander, kali
readmore bab 52
Aku menarik napas dalam, berusaha menenangkan diri agar jangan sampai emosi. Harus ingat, terakhir k
readmore bab 53
''Hm …Bel, ini semua tidak seperti yang terlihat, dugaanmu itu terlampau berlebihan.'' Aku mendeka
readmore bab 54
Aku hanya diam saja, tidak bergerak, juga sangat berusaha untuk tidak menimbulkan ekspresi apapun
readmore bab 55
''Kalian dari mana saja? Kenapa baru kembali?'' Pertanyaan Kak Andrew menjadi sambutan pertama saa
readmore bab 56
''Ma-maaf, maksudmu Allena ini adalah-'' ''Iya, Paman Mike. Halo?!'' Aku sedikit berteriak tiba-ti
readmore bab 57
Beberapa saat aku terdiam, tidak lagi mencoba memberontak melepaskan diri dari dekapan Xavier. Ntah
readmore babb 58
''Baiklah, aku minta maaf. Kamu memang terlihat sedang serius sekarang.'' Kak Andrew yang berhati b
readmore bab 59
Robo Man seketika membuka pintu limo hitam saat melihatku memasuki area parkiran ekslusif ini, se
readmore bab 60
''Maaf, Tuan. Maksudnya anda akan tinggal bersama kami di rumah ini?'' Papa bersuara, setelah cukup
readmore bab 61
Aku duduk di tepian ranjang ukuran king size merah muda, menghela napas berat setelahnya. Ntah ber
readmore bab 62
''Bisa kamu jelaskan padaku apa yang sedang terjadi, Nona Alexander?'' tanya Xavier yang sedang be
readmore bab 63
''Selamat pagi, Ma, Pa! Allena da-'' Ucapan wajib selamat pagi yang tidak pernah lumpang kula
readmore bab 64
Sudah tiga puluh menit berlalu smnjak kami bertiga memulai perjalanan ini. Aku, Robo Man, juga …
readmore bab 65
Aku sungguh tidak percaya apa yang sudah terjadi sekarang. Hm .. . memang semuanya sudah
readmore bab 66
Eh? Pertanyaaan apa itu tadi yang baru saja kudengar? Aku ini siapa? Hahaha … astaga! Apa mereka
readmore bab 67
Cukup lama aku terdiam memperhatikan wajah datar pria berbaju hitam yang sebelumnya ingin kutingg
readmore bab 68
''Hm … Xavier, bolehkan aku meminta tolong satu hal padamu sekarang?'' ucapku berusaha sehati-hati
readmore bab 69
Aku menarik napas dalam, memasang wajah panik tingkat tingkat tinggi agar lebih meyakinkan. ''Ada P
readmore bab 70
Duh, harus bagaimana ini? Ada perasaan aneh di dalam sana yang sudah mendesak ingin meledak sekar
readmore bab 71
''Kamu mau membawa pangeran Xavier ke mana, Al?'' tanya wanita kuncir kuda dengan nada juga ekspr
readmore bab 72
''Apa?!'' Seketika terdengar suara teriakan kompak dari semua orang yang berada di depan pintu gr
readmore bab 73
''Iya, Pangeran. Tolong jelaskan pada kami semua bahwa pangeran ini bukanlah milik siapa-siapa.'' D
readmore bab 74
''Ka-kamu ini kenapa? Kenapa tiba-tiba jadi aneh seperti ini? Kamu marah karna aku sudah memakimu
readmore bab 75
''Kamu sudah tidak marah lagi padaku? Sudah mau memaafkan? Sudah tidak merajuk lagi, kan?'' tanyaku
readmore bab 76
Di sini lah aku sekarang, sedang berdiri dengan tangan kanan memegang kenop pintu berwarna putih r
readmore bab 77
Jantungku berdetak sejuta kali lebih kencang tiba-tiba sekarang, terasa seperti melakukan olahraga
readmore bab 78
Aku terdiam beberapa saat, yang dikatakan Bella ini benar juga. ''Tapi aku tidak pernah melakukan y
readmore bab 79
''Al, aku sudah menyarankan dirimu pada Kak Andrew untuk menemaninya membeli kado nanti sore!'' La
readmore bab 80
''Ta-tapi aku tidak tahu ada di ma-'' ''Di ruang rapat UKM, tapi jika tidak ada kamu bisa memerik
readmore bab 81
''Kenapa kamu melakukan hal itu pada Lucy?'' tanyaku langsung ke inti saat kami sudah berada cukup j
readmore bab 82
Di sini lah aku sekarang, sedang memilih baju yang cocok untuk Robo Man di salah satu pusat perb
readmore bab 83
''Aku sudah mengikuti semua kegiatan merepotkan tadi, juga sudah mengeluarkan energi dua kali leb
readmore bab 84
''Al, berhentilah bercanda. Memangnya kamu tadi ke sini tidak bersama dengan Kak Andrew, hah? Aneh.
readmore bab 85
"Kamu mau kemana, Al?" Suara papa tiba-tiba menghentikan langkah kakiku yang hendak berjalan ke arah
readmore bab 86
Kak Andrew tiba-tiba berdiri dari kursinya, menggenggam salah satu tanganku kemudian. ''Al, ayo
readmore bab 87
Suara sahutan teriakan yang kudengar tadi benar, tiba-tiba saja semua terasa bergoyang, pijakan ka
readmore bab 88
"Akhirnya kita berhasil juga memiliki red stone ini!" Tedengar suara teriakan diringi gelak tawa t
readmore bab 89
Sebenarnya tempat apa ini? Kenapa begitu menakutkan? Pikirku yang melihat-lihat sekeliling ruangan a
readmore bab 89
"Lepaskan aku!" teriakku lagi yang ntah mengapa jadi semakin merinding sekarang. Tiba-tiba saja d
readmore
kak masih ada kelajutan kah? nda sabar tunggu selanjutnya 😻
6d
0boleh tapi jangan sembarangan tidak baik
21/06
0bagus
14/06
0kogitu
12/06
0senang sekali
03/06
0Sanggat menarikkk
28/05
0mantap
01/05
0mantap
01/04
0bagusss ceritanyaaaa dan apa babnya cuman Sampek 89 sajaa
25/01
0good
23/01
0