Total : 28Chapter 1 Lucky Finger!
Juni 2014 “Semua ada 30 orang, Pak. Kecuali satu, nggak dianggap!” Perkataannya sukses membuat gelak
readmore Chapter 2 Permen Kapas
Semua orang, termasuk aku, pasti ingin bahagia dalam hidupnya. Bagaimana caranya bahagia aku tak tah
readmore Chapter 3 Fitnah
Ternyata sudah satu tahun Ara bertahan. Sungguh indah bukan? Kenangan dulu yang masih diingatnya sam
readmore Chapter 4 Surat
Setelah tuduhan itu aku merasa benar-benar disudutkan. Mengapa bisa bungkus rokok itu ada di tasku?
readmore Chapter 5 Sarah
Sambil memainkan pulpen, aku membaca kata demi kata buku pelajaran. Hilang rasanya ingin menjadi sis
readmore Chapter 6 Bukan Aku!
Setelah tiga hari masa skorsing, Ara berhasil mengelabui Mira, mamanya. Ia ke rumah Bu Atik dari pag
readmore Chapter 7 Sebuah Mimpi
Aku menghadap kanan, memainkan benang kasur yang mulai terlepas. Sakitku hari ini sangat banyak. Tak
readmore Chapter 8 Penantian
Satu minggu lamanya, aku bergelut dengan pulpen dan kertas jawaban. Ujian tengah semester kali ini b
readmore Chapter 9 Mediumship
Aku berusaha terus memikirkan apa saja asal tidak melamun. Bahuku terasa berat dan seakan-akan ada y
readmore Chapter 10 Awal dari Segalanya
Upacara telah usai, semua anak-anak hendak bubar dari barisan. Namun, Bu Delvy buru-buru mengambil m
readmore Chapter 11 Manado, Aku Datang!
Kau tahu? Adalah inginku untuk mengukir senyum kedua orang tua meski itu tak dihargai. Adalah ingink
readmore Chapter 12 Be Strong!
Seminggu lamanya aku berada di Samarinda. Hari ini kembali bersekolah. Lihatlah ekspresi bangga tema
readmore Chapter 13 Bis Misterius
26 September 2016 Hari keberangkatanku ke Manado, Sulawesi Utara. Kontingen dari daerahku hanya satu,
readmore Chapter 14 Lukisan
Kamar seluas ini hanya untuk dua orang? Televisi dua buah, tiga kasur dan enam sofa. Kurasa ini selu
readmore Chapter 15 Lose
Pukul 8 malam, aku bersiap-siap menuju Ruang Kebudayaan. Celana longgar, kaus pendek, dan jepit ramb
readmore Chapter 16 Fighting!
Dua jam sebelum lomba aku sudah duduk di kursi panjang depan Ruang Kebudayaan. Banyaknya orang lalu
readmore Chapter 17 Honestly
Mungkin saja, Tuhan memberiku jalan yang lain. Tidak di sini tapi suatu saat nanti. Seandainya aku b
readmore Chapter 18 Finish
Mama, aku pulang. Setelah satu minggu berjuang mewakili provinsi, akhirnya aku bangga telah sampai d
readmore Chapter 19 My Life Now
2017 “Sayang, nggak makan dulu?” tanya Mama sambil mengikat rambut Alin. “Nggak, Ma. Ara masih kenyang
readmore Chapter 20 Start
Aku pikir setelah ini akan hidup normal kembali. Seperti dulu, ketika aku masih kecil. Sudahi sakit
readmore Chapter 21 Crystal
Entah dari mana aku harus memulai ini. Mata batinku terbuka sejak dulu ternyata. Aku tidak menyadari
readmore Chapter 22 Helen
Aku duduk di bangku depan kantor. Menunggu Mama menjemput karena motorku dipakai Ayah. Sudah terlalu
readmore Chapter 23 Teman Baru
Malam ini, entah mengapa, aku ingin sendiri. Mengadu pada malam yang sepi. Betapa pun aku merasa hid
readmore Chapter 24 Blue Eyes
Blue eye? Apa yang kau pikirkan tentang itu? Anak bermata biru dan keturunan Portugis, bukan? Tidak,
readmore Chapter 25 Rainbow
Ada satu perbedaan ketika aku menjadi anak pelangi. Mood dan sikapku berubah 180 derajat. Dulu aku m
readmore Chapter 26 Si Pembuat Onar
Aku berdamai dengan mereka yang pernah menyakiti. Sejak kecil aku diajarkan sifat pemaaf dan rendah
readmore Chapter 27 Inside Me
Sebelum memeriksakan diri, aku belum pasti siapa yang ada di raga ini. Mungkin hanya emosi atau peng
readmore Chapter 28 For You
Aku berjalan sendiri menyusuri jalan setapak. Buaian angin dan kicauan burung menjadi harmoni. Awan-
readmore
very best this stories
25/08/2022
5bagus sekali alur ceritax
17/08/2022
1Kern banget
5d
0mantap
22d
0mantap
12/09
0O livro é muito bom pode ler
23/08
0bagus
12/08
0mantap
18/07
0good
28/06
0goodddddd!!!
19/06
0