Total : 34Chapter 1 Semua Akan Berubah Pada Waktunya
Malamku yang indah telah direnggut. Tidak ada lagi hari-hari tanpa senyuman. Aku kembali ke dalam hi
readmore Chapter 2 Tawaran Darinya
Sejak malam sial itu, insomniaku semakin menggila. Aku tidak bisa tidur nyenyak, setelah ayah berten
readmore Chapter 3 Mengambil Keputusan
Nomor WhatsAppku telah diblokir oleh Kak Irene. Entah apa alasannya. Pesan terakhirnya begitu menyay
readmore Chapter 4 Mana Yang Harus Dipercaya?
Gaun putih berkilau yang sangat indah, kukenakan dengan wajah murung. Desainnya terlihat rapi, tidak
readmore Chapter 5 Siapa Liora?
Aku tidak diperbolehkan naik ojek lagi oleh Ganta. Si Posesif itu melarang banyak hal, dan membatasi
readmore Chapter 6 Kenangan Kita
Beberapa hari belakangan, Ganta semakin disibukkan dengan urusan internal perusahaannya. Aku merasa
readmore Chapter 7 Kenyataan Pahit
"A aku di mana?" tanyaku sambil memijat dahi, yang masih terasa sedikit nyeri. Pandangan kuarahkan k
readmore Chapter 8 Prewedding
"Aku udah bilang, aku nggak mau foto pegangan tangan sama kamu, Ganta!" bentakku dengan tatapan taja
readmore Chapter 9 Kembali Padanya
Perjalanan pulang ke kampung memakan waktu sekitar kurang lebih enam jam. Itu pun jika tidak ditamb
readmore Chapter 10 Jangan Gila
Rembulan di atas sana bulat seperti bola. Suasana malam di perkotaan terdengar ramai, dengan suara b
readmore Chapter 11 Terima Kasih Banyak, Ganta
Kami berada di Bandara Udara Sultan Mahmud Badaruddin II. Ruang waiting room tampak ramai oleh turis
readmore Chapter 12 Pertolongan Satria
Pusat kota yang ramai. Keindahan alam yang bersatu dengan kehidupan masyarakat, sangat indah sekali.
readmore Chapter 13 Dara
Aku tidak mungkin salah dengar. Entahlah, aku sedikit tidak yakin juga. "Ra, kamu yakin ini tempatnya
readmore Chapter 14 Perselingkuhanmu
Di dalam hubungan mana pun, mungkin akan ada banyak masalah yang dihadapi. Kerja sama, dan dukungan
readmore Chapter 15 Keluarga Cemara
Kami menyusuri jalan berliku, serta terjal. Karena hujan panas yang turun, kami berempat pun bertedu
readmore Chapter 16 Pekerjaan Baru
Deg! Deg! Deg! Jantungku berpacu kencang, seakan ikut lomba lari. Aku tidak mampu berkutik, berbicara
readmore Chapter 17 Undangan Pernikahan
Aku berdagang sempol di pusat Kota Kalteng. Bu Aisya adalah bos, sekaligus pemilik usaha sempol terb
readmore Chapter 18 Tanpa Restu
Aku duduk sambil terus menundukkan kepala, tak mau menatap sosok bengis di depanku. Lantai di bawah
readmore Chapter 19 Kita Bertemu
Sebuah panggung yang didirikan dengan riasan mewah, sedikit menaruh rasa untuk tak singgah. Tamu und
readmore Chapter 20 Pertengkaran Berdarah
"Aku nggak kenal kamu," kamu berkata dengan entengnya, seakan tak punya beban. "Udah, Ra, kita mendin
readmore Chapter 21 Pernyataan Ayahmu
Aku dikerumuni oleh rasa bersalah, ketakutan, dan ke-ngerian yang memenuhi urat-urat nadi. Hidup itu
readmore Chapter 22 Akhirnya Ketahuan
Beberapa Minggu setelahnya, aku sering mengobrol via Instagram dengan Ganta. Sedikit membagi cerita,
readmore Chapter 23 Agresia
"Is there anything I can help?" Aku berbisik, "Sat, dia ngomong apa, sih?" Mulut Satria hampir setenga
readmore Chapter 24 Video Call
Aku berderaian air mata. Lembaran tisu sudah banyak kuhabiskan. Entah kain pel ataupun sobekan kerta
readmore Chapter 25 Ingatan Yang Kembali
Aku masih belum ikhlas, jika kamu tidak memberikan sebuah pernyataan, yang lebih pahit dari hari-har
readmore Chapter 26 Cincin Semanggi Empat
Kain penutup mataku dilepaskan olehmu. Aku mengedarkan pandangan ke sekitar. Ada banyak lilin yang m
readmore Chapter 27 Menjauhimu
Cincin Semanggi Empat yang pernah kita bicarakan, sebelum bertemu. Sebelumnya, aku begitu mengingink
readmore Chapter 28 Permintaan Ayahmu
Kita mampir ke sebuah rumah yang dihuni oleh keluargamu. Tempat tinggal yang tergolong minimalis, te
readmore Chapter 29 Alasan Rossa
Tri Muryani adalah adik angkat Rossa. Dia adalah gadis berusia dua puluh tahunan. Kami pernah tak se
readmore Chapter 30 Nikah Sirih
Kamu meminum banyak air putih. Itu merupakan ke-lima belas kali kamu menuangkan air di dalam teko. W
readmore Chapter 31 Lukamu
Satria membuatkan mie celor yang sangat lezat. Kurasa dia lebih cocok jadi chef. Pria itu memberikan
readmore Chapter 32 Kita Gagal Menikah
"Aku punya kabar baik untukmu, Ra." Kamu berjingkrak-jingkrak, seperti orang yang menang undian sera
readmore Chapter 33 Surat Wasiat
"Kau pikir ini bukan kesalahanmu? Kau lihat sendiri surat ini baik-baik!" Kak Lintang meletakkan ker
readmore Chapter 34 Menyusul
Sudah terjatuh tertimpa tangga pula. Mungkin peribahasa itu cocok disandangkan padamu, Elgin. Setela
readmore
gila seru abis
12h
0sangat suka
2d
0ɢᴏᴏᴅ
10/09
0😊😊😊👍👍
25/08
0terima kasih
25/07
0💗💗💗💗
08/07
0👍👍
23/06
0☺️☺️☺️☺️☺️
14/06
1bagus
25/04
0bagus bangt
11/04
0