Tag(s):
• Tidak setia
• Pernikahan yang diatur
• CEO
• Persahabatan
• Pornografi
• Kehamilan

Menjadi seorang wanita sempurna yang diidamkan dan selalu diagung-agungkan ternyata tak menjamin wanita itu tidak diselingkuhi. Ya, hal itu dialami oleh seorang Karina. Hubungan tujuh tahun yang dibina dengan sepenuh hati malah berakhir dengan pengkhiatan. Sakitnya lagi, dalang penghancur hubungannya adalah sepupu kandungnya sendiri. Tak sampai disitu saja. Karina malah tiba-tiba harus dijodohkan dengan seorang pria yang sama sekali tidak ia kenal. Sebagai anak yang berbakti dia menerima perjodohan itu. Entahlah akan seperti apa rumah tangga yang akan ia jalani nantinya.

Last Update

Editor´s Choice

It's Always Been You

Cassandra Rosales

Strings Of Love

Zamsii

Hope's adventure.

Pete greg

Behind The Cloud

Emmanuel Okpor

Pandemonium

Moody Moody

What Fate Brings Forth

Black Knight Radiant

Recommendation

Unless I die

Daniel Chijioke

The lost Heiress

KuyaJ06

Absinthium Forest

kurogane

Mr. Raven's Prey

Laedenx

Murderers around me

JocelynMDM

Trace of Ink

zale_valrez

The Mistress Surrogate

Synonym

Never Knew His Worth

M.O Sapphire

Ruin The Billionaire

Syrena Clayton

Untold Story Of Blair

Kristel Ann Daz

Book Comment (187)Leave your comment on App

• 
  12zacky

  mntpp

  6d

    0
• 
  TianiTira Rosa

  baguss

  7d

    0
• 
  silfafausiaa

  bgus banget

  7d

    0
• HazimFakhrul

  besttttt

  12d

    0
• 
  CllMilda

  good

  18d

    0
• 
  Yefi Apriani

  bagus

  21d

    0
• 
  Saep

  kern bnget

  25/10

    0
• 
  Libaria Koyo

  wou best

  20/10

    0
• 
  irwanasep

  alur ceritanya seru

  09/10

    0
• 
  WokalYati

  bagus banget ☺️

  06/10

    0

• Total: 59

• Chapter 1 Benalu

  BRAKK!!!
  "KALIAN!!!" Melotot tak percaya dan langsung pergi.
  Dua orang yang sedang melakukan perbuatan

• Chapter 2 Tidak Boleh Egois

  Karina kini kembali ke rumahnya dengan diantarkan oleh Indry. Sahabatnya itu menawarkan diri untuk m

• Chapter 3 Terserah!

  Karina saat ini berada di ruangannya. Seperti biasa ia mengecek semua laporan yang ada.
  "Tok,tok."
  "Ma

• Chapter 4 Pakaian Laknat

  Sampailah mereka di depan sebuah rumah yang begitu mewah. Louis turun terlebih dahulu membukakan pin

• Chapter 5 Terancam

  Terlihat seorang wanita yang tengah cemberut. Wanita itu terus menatap pria yang tengah menyuapinya

• Chapter 6 Puas

  Karina tidak bisa fokus. Pikirannya terus tertuju kepada pria yang sebentar lagi akan menjadi suamin

• Chapter 7 Malah Ditinggal

  "Lelahnya." Karina menghempaskan tubuhnya yang sudah segar di sofa kamar.
  Ia tadi sempat tertidur seh

• Chapter 8 Ayo, Lebih Dekat Lagi

  Hari pernikahan telah tiba. Pernikahan diadakan secara sederhana atas permintaan Karina.
  Hanya keluar

• Chapter 9 Tidak Bisa Berpikiran Jernih

  Ken tersenyum samar. Cepat-cepat Karina menjauhkan diri.
  "Tuan. Anda mencari kesempatan dalam kesempi

• Chapter 10 Tersenyum Manja

  Karina mengerjapkan matanya perlahan. Ia pun langsung menoleh ke samping. Kosong.
  "Huh!" Menghembuska

• Chapter 11 Sangat Ahli

  Karina dan Indry kini tengah berada di sebuah Cafe. Keduanya baru bisa bertemu di sore hari begini k

• Chapter 12 Langsung Mengatupkan Bibirnya

  Ken meletakkan tubuh Karina dengan hati-hati di kasur empuk tersebut. Karina sama sekali tak terusik

• Chapter 13 Senyum Jahat

  Di pagi hari yang cerah. Terlihat sepasang manusia yang tengah meringkuk di balik selimut. Sambil me

• Chapter 14 Mas, Kamu Kayak Biasa Kan?

  Karina berusaha menampilkan senyum terbaiknya kepada wanita paruh baya tersebut. Terlihat sekali jik

• Chapter 15 Mendadak Kesal

  Hari sudah hapir sore. Tapi, Ibunya Adam rencananya akan menginap di sini. Katanya, dia begitu merin

• Chapter 16 Debaran Jantung yang Kian Menggila

  Malam hari yang dingin. Ken sudah berada di rumah dimana katanya istrinya itu berada. Ken yang benar

• Chapter 17 Menjadi Murung

  Karina mengernyit heran memperhatikan sang sahabat yang terus tersenyum seperti orang yang tidak war

• Chapter 18 Terbakar Api Cemburu

  Karina terus memperhatikan sosok orang yang begitu dikenalnya.
  Ternyata, doanya tak terkabul. Pria it

• Chapter 19 Mendadak Merona

  Karina menormalkan detak jantungnya yang tak karuan. Wajah Ken terlalu dekat saat ini. Ia menelan sa

• Chapter 20 Kelelahan

  Karina hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah sang sahabat yang tengah tertidur begitu pula

• Chapter 21 Tidak Tahu Malu

  "Cklek." Pintu pun terbuka lebar.
  Tanpa pikir panjang, Ken langsung memasuki kamarnya itu.
  Hening. Tid

• Chapter 22 Senjata Makan Teman

  Acara makan malam telah usai. Kedua pasangan itu memutuskan untuk tidur di tempatnya masing-masing.

• Chapter 23 Semakin Kuat Menggigit Bibirnya

  "Aww …." rintih Karina tertahan.
  Matanya mengerjap pelan. Tubuhnya terasa begitu remuk redam. Ia tida

• Chapter 24 Aku Benar-benar Membencimu

  Tak terasa hari sudah malam saja. Karina merasa hari ini berjalan begitu cepat tidak seperti biasa.
  S

• Chapter 25 Penuh Bisikan Halus

  Sungguh pemikiran yang ironis, tapi mau bagaimana lagi, sifatnya yang sudah terbentuk selama bertahu

• Chapter 26 Pergi Ke Kantor

  Mengabaikan pekerjaannya hanya untuk pergi ke kantor Ken mungkin sebuah hal yang perlu Karina pikirk

• Chapter 27 Tengah Marah

  Apa yang Karina lihat seakan membuat waktu membeku padanya. Pun Karina dapat melihat gambaran kejadi

• Chapter 28 Sedang Bingung

  Karina pikir dirinya akan pulang. Namun, dia masih setia duduk di dalam ruangan Ken, wajahnya super

• Chapter 29 Merasa Dikhianati

  Meski mengetahui bahwa Ken tidak mengetahui kepergiannya, tapi ada harap yang telah Karina hadirkan

• Chapter 30 Jual Mahal

  Instruksi yang diberikan oleh Ken melalui Louis, yang lekas Louis perintahkan kepada anak buah Ken m

• Chapter 31 Minuman Beralkohol

  "Sudah?" tanya Ken, setelah jeda yang cukup panjang di antara keduanya.
  Karina pun sudah mengatur nap

• Chapter 32 Rayuan Berbisa

  Ada banyak sekali waktu yang Adam gunakan dalam lima jam terakhir untuk bertanya-tanya di manakah Li

• Chapter 33 Menjadi Saksi

  "Menyesal katanya?" tanya Adam.
  Sejak ia melajukan mobilnya, Adam benar-benar tidak bisa melupakan pe

• Chapter 34 Pasti Sudah Gila

  Masih sunyi setelah pengakuan dari Indry tadi. Membuat Indry yang menunduk perlahan-lahan mendongak

• Chapter 35 Keputusan Besar

  Mencoba untuk tidak mengusik Karina dan Indry yang sedang menghabiskan waktu bersama, Louis dan Ken

• Chapter 36 Menonton Film

  Terlalu sunyi yang menanggapi pertanyaan Louis, alih-alih Ken menjawab dengan segera. Bahkan detak j

• Chapter 37 Tersipu Malu

  "Kenapa buru-buru?" tanya Karina setelah Indry dan Louis berpamitan dengannya untuk pulang.
  "Buru-bur

• Chapter 38 Sebenarnya aku tidak buta

  Kembali di pagi hari yang persis seperti biasanya. Karina bergegas bangkit dari tidurnya tanpa repot

• Chapter 39 Hal Konyol

  Karina berhenti, sebelum dia menyelesaikan ikatan dasi Ken. Tangannya terkulai lemah, Ken dapati mul

• Chapter 40 Dia Bingung

  Waktu berikutnya, Karina sudah tidak lagi mendengar suara Ken. Suasana mendadak hening, tapi bukan b

• Chapter 41 Merasa Tidak Yakin

  "Aku minta maaf."
  Satu hingga tiga detik tidak ada tanggapan. Ken sesegera mungkin mengecek layar pon

• Chapter 42 Sebuah Surat

  Louis tidak menghiraukan delikan Ken, dia masih sibuk bercakap-cakap dengan Karina melalui telefon.

• Chapter 43 Perasaan Khawatir

  Embusan angin berdesir kembali. Hadirnya menyadarkan lamunan Karina yang membekukan. Namun, masih be

• Chapter 44 Benar-benar Menyesal

  "Ini semua Tuan yang menyiapkannya?" tanya Karina.
  Kini Karina dan Ken sudah kembali ke mode semula.

• Chapter 45 Tidak Ada Kemarahan

  Siang. Namun, akan lebih tepat jika itu disebut makan siang lebih cepat dari yang biasanya mereka la

• Chapter 46 Ke Rumah Sakit

  "Stadium berapa?" tanya Indry.
  Sebenarnya Karina tahu itu pertanyaan tak serius yang disampaikan oleh

• Chapter 47 Kabar Kehamilannya

  Ada kehidupan baru dalam hidupnya, bahkan dalam diri Karina. Yang mana membuat Karina tak hanya memb

• Chapter 48 Aku belum nikah

  Begitu sampai di depan rumah Karina, Indry mematikan mesin mobilnya itu. Dia siap turun dari mobil.
  "

• Chapter 49 Pengaruh Obat

  Tiba di malam hari, setelah Louis bertemu dengan Indry, dia harus bergegas pergi ke kantor Ken lagi,

• Chapter 50 Berpikir Positif

  Ken sedang duduk di meja makan dan menjadikan meja makan tersebut tempat berserakannya berkas-berkas

• Chapter 51 Hatinya Memberontak

  Seperti yang Lisa katakan, kafe yang menjadi tujuan mereka lokasinya tidak jauh dari rumah Karina. N

• Chapter 52 Kembali Menangis

  Nalurinya telah membawa kaki Karina melangkah sangat jauh. Banyak jalanan yang telah Karina lalui, t

• Chapter 53 Dibuat Kecewa

  Secara perlahan, Indry mencoba menarik tubuh Karina yang tertidur dalam pelukannya. Sekejap Indry me

• Chapter 54 Hujan Deras

  Hujan deras yang masih mengguyur tak lantas menyamarkan betapa menekannya tatapan Ken. Tatapan tidak

• Chapter 55 Kehabisan Kata-kata

  "Katakan saja bahwa aku hanya akan melihat keadaannya. Tidak apa jika dia hanya memberiku setengah m

• Chapter 56 Berpura-pura Waras

  Ken menggeram frustrasi. Tampak di sisi dahinya telah tercetak bentuk kukunya sendiri. Ken marah, ma

• Chapter 57 Aku Mencintaimu

  Saran dari Indry telah Karina turuti. Dia diantar oleh Indry pulang ke rumahnya. Karina sudah mantap

• Chapter 58 Saling Mencintai

  Hubungan Ken dan Karina telah jelas bagaimana adanya. Mereka menganku saling mencintai di malam tadi

• Chapter 59 Pernikahan Louis dan Indry (END)

  Kepergian Lisa membawa kedamaian dalam kehidupan Ken dan Karina. Mereka sekarang bisa hidup tanpa ko