Total : 35Chapter 1 SELAMAT JALAN, ADIKKU
Dulu, delapan tahun lalu, Mentari memandang sepasang pengantin yang berbahagia itu dengan sen
readmore Chapter 2 AWAL PERKENALAN
Pukul empat sore merupakan waktu pulang kerja bagi sebagian besar pekerja kantoran di kota Ja
readmore Chapter 3 MENJADI AKRAB
Perdebatan yang cukup alot terjadi di meja sarapan. Papa belum bisa merelakan gadis sulungnya
readmore Chapter 4 PERKENALAN BIMA DAN WULAN
“Kakak....” Wulan melongok dari balik pintu kamar Mentari setelah sebelumnya mengetuk pintu d
readmore Chapter 5 PERASAAN-PERASAAN YANG TUMBUH
Kesokan harinya, di hari Minggu yang cerah, Wulan mengajak Mentari jalan-jalan ke mal. Hari i
readmore Chapter 6 INIKAH YANG DINAMAKAN CINTA?
Pertemuan tak sengaja di pusat perbelanjaan itu meninggalkan kesan tertentu di benak masing-m
readmore Chapter 7 HUBUNGAN SEGITIGA
Mentari keluar dari kamarnya dengan terburu-buru. Dia bangun terlambat. Jam besar di dinding
readmore Chapter 8 APAKAH KAMU MENYUKAI ADIKKU?
Bima menurunkan Mentari di dapan kantornya dan melambaikan tangan. “Kabari aku kalau keluar k
readmore Chapter 9 MEMILIH MENGHINDAR
Mentari sengaja menyetel jam alarm di handphone-nya lebih cepat dari biasanya. Hari ini, ia a
readmore Chapter 10 PERLAHAN MENJAUH
Di hari ke dua Mentari berangkat kerja sendiri, ia masih merasakan kesendirian yang mendera hatinya.
readmore Chapter 11 KEHILANGAN
Bima termenung memandangi telepon selulernya. Berkali-kali ia membaca ulang percakapan dengan
readmore Chapter 12 TAK INGIN KEHILANGAN LAGI
Bunyi alarm berdengung halus dari jam digital di meja sisi tempat tidur Bima, membuatnya membu
readmore Chapter 13 DIA TAK SEPERTI DULU LAGI
“Wulan, kamu baru pulang?” Mentari menyapa adiknya yang baru datang dan melintasi ruang tamu
readmore Chapter 14 DILEMA MENTARI
Wulan merasakan sensasi tak nyaman di perutnya. Sesuatu yang panas bergerak naik ke ulu hatin
readmore Chapter 15 DIMAS MENDEKATI
Selama dua hari berikutnya Wulan dirawat di rumah. Sesekali ia masih merasakan kolik di area
readmore Chapter 16 AKU TAK SUKA MELIHATMU BERSAMA PRIA LAIN
Bima menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas lagi kepada seorang gadis berambut lurus s
readmore Chapter 17 AKU HARUS PERGI DENGAN SIAPA?
Mentari bermimpi aneh. Dalam mimpi itu, ia melihat dirinya diajak oleh Bima untuk minum kopi
readmore Chapter 18 LEBIH BAIK KITA BERTEMAN
Mentari berdiri di antara kedua pria itu, berharap ada yang mau mengalah. Ia tak bisa memilih
readmore Chapter 19 UNGKAPAN PERASAAN KEDUA DALAM SEMINGGU
Pagi ini Mentari menunggu Bima di halte dekat rumahnya, seperti biasanya. Sorot matanya menja
readmore Chapter 20 SALING MENCURAHKAN ISI HATI
“Jadi... begitulah! Aku pulang dalam keadaan galau, sehabis ditolak.” Gilang memandang
readmore Chapter 21 DI ANTARA ADIK DAN KAKAK
Bima mengemudikan mobilnya dari Bogor menuju Depok sambil berdendang ringan, mengikuti irama
readmore Chapter 22 ADA PRIA LAIN DI HATINYA
Mentari turun untuk sarapan keesokan paginya dengan lesu, lingkaran hitam menaungi bawah mata
readmore Chapter 23 PENYESALAN YANG DATANG TERLAMBAT
Beberapa hari kemudian, Bima termenung memandangi ponselnya. Bimbang untuk mengirim sebuah pe
readmore Chapter 24 PERMULAAN KONFLIK
“Dimas, kamu ada acara hari ini?” Dimas mendengar suara Mentari di ujung telepon dengan seten
readmore Chapter 25 SEANDAINYA AKU TAK PERNAH MENGENALNYA
Berkali-kali Wulan melirik ke arah Bima yang sedang asyik sendiri dengan kemudinya. Ia hendak
readmore Chapter 26 KEPUTUSAN TERBAIK
Wulan menutup pintu di belakangnya dengan perasaan bersalah. Penyesalan menyesakkan dadanya,
readmore Chapter 27 AKU LELAH MENJADI TEMANMU
Mentari menemui Pak Danu keesokan harinya untuk menyatakan kesediaannya mengisi posisi yang d
readmore Chapter 28 AKU INGIN KAMU BAHAGIA, ADIKKU
Dengan langkah lebar Wulan meninggalkan kafe itu. Beberapa orang melihatnya dengan heran. Beb
readmore Chapter 29 APAKAH KAMU TIDAK INGIN BAHAGIA?
Bima tiba lebih cepat dari perjanjian. Ia tak keberatan menunggu, bahkan jika Mentari datang
readmore Chapter 30 TOLONG CINTAI DIA
Mentari pulang ke rumah dengan tangan hampa, tak berhasil membujuk Bima. Ia sendiri pun tak b
readmore Chapter 31 APA LAGI YANG KAMU TUNGGU?
Delapan bulan kemudian, Bima dan Wulan menikah. Tak pernah ada yang menyangka, prosesnya akan
readmore Chapter 32 SETELAH PERNIKAHAN WULAN
Rumah terasa sepi. Setiap kali Mentari pulang dari bekerja, ia selalu menyempatkan diri melon
readmore Chapter 33 SETELAH KEMATIAN WULAN
Mentari mengambil cuti kerja dua minggu penuh. Anak-anak Wulan dibawanya ke rumah. Kamar Wula
readmore Chapter 34 ROMANSA
Arkana baru menyadari mereka berhenti di depan rumahnya, bukan di rumah kakek-neneknya.
readmore Chapter 35 MATA YANG MEMANDANG PENUH DENGKI
“Ayah, Arkana mau lihat jerapah.” Arkana mengaduk-aduk susu dalam mug bergambar gajah di hadapannya m
readmore
ceritanya bagus ditunggu update guys
5h
0makin cepat
6d
0bagus,aku suka ceritanya
17d
0ada lanjutannya nggak?
24d
0Ayy ito ayy tuo pala
24/10
0inlove
16/10
0keren
14/10
0bagus
14/10
0bagus ceritanya
13/10
0what
12/10
0