Tag(s):
• Pernikahan yang diatur
• Kecurangan
• Perceraian
• Tokoh Wanita

Aku Anisa, aku sudah menikah dengan Mas Rama selama 10 bulan, kami menikah hanya memenuhi keinginan terakhir kakeknya saja. Dia lelaki yang baik, dia juga bersikap sangat baik padaku. Tetapi dia hanya menganggap ku orang yang perlu ia jaga saja tidak lebih dan tidak kurang. Rumah tangga kami hanya cangkang kosong yang isi nya entah kemana. Tak pernah ada cinta darinya. Kami bahkan tidur terpisah. Tiba-tiba sahabatnya muncul dan tinggal satu rumah dengan kami. Setelah kedatangannya kini aku hanya menjadi seorang figuran dirumah tanggaku dengan Mas Rama.....

Last Update

Editor´s Choice

Lycan King Trevor:My Hiding Luna

Ri Ri

What Lies Beneath the Sea

ATARAXIA

THE SHEIKH'S UNFORGETTABLE WIFE

SFwrites

Breaking The Guardian's Curse

ChoJoyce

Weird Hearts

Blessing Silver

Recommendation

Renata's Dream

Plaissance

Brother's Keeper

Donaaloy

The Animal Whisperer

bard

Detective Series:Reed Bryst

LunariaCuesta

I'll become a mother in this life

Europian Teller

The Missing Secret Princess

Astraea

My Ex-Boyfriend's Comeback

Destiny-One

HEART'S FIRE

Sonitaolise

Bet!(They all fell for her)

Beekay Writes

22nd Century

DAMIAN KING STANLEY

Book Comment (228)Leave your comment on App

• 
  IryouwRickofhy

  good👍

  3d

    0
• 
  SetiawanTendy

  bagus

  4d

    0
• 
  Riss

  Critanya sangat bagus dan menarik, Tapi sayang nya Udh tamat, next in dong kak critanya

  25d

    0
• 
  ArdiansyahRizky

  baik

  28d

    0
• 
  Tarji Gxc

  redi

  06/08

    0
• 
  DonDoni saputra

  manta

  03/08

    0
• 
  Roseta Rose

  jalan ceritanya bagus..

  23/07

    0
• NabilaSalwa

  cerita ny sangat bagus

  09/07

    0
• 
  FetyFatimah

  baguss

  07/07

    0
• SmartJj

  bgus

  07/07

    0

• Total: 32

• Chapter 1 Pelukan Mas Rama

  Sabtu, 10 Mei 2019
  Entah apa salahku sehingga aku harus menjalani pernikahan seperti ini. Salahkah ak

• Chapter 2 Perjanjian Perceraian

  “Kamu luruskan dulu permasalahanmu sama dia Mas, aku ke kamar dulu.”
  Rama memalingkan wajahnya memand

• Chapter 3 Mencari Fakta

  Dia terlihat sangat santai, sangat berbeda dengan kondisinya sore tadi yang sangat lemah. Mungkin Ma

• Chapter 4 Jawaban Mas Rama

  Pagi-pagi sekali aku berpamitan pada Bapak dan Ibuk untuk pulang ke Jogja kerumah suamiku.
  “Pak, Buk

• Chapter 5 Jawaban Mas Rama 2

  Maksut kamu gimana, Mas gak paham.” Tanya Mas Rama dengan wajah bingung, meminta penjelasan lebih da

• Chapter 6 Darah

  ‘Iya gak apa-apa Nduk, yang penting kamu gak apa-apa dan sudah sampai rumah dengan selamat saja suda

• Chapter 7 Cemburu Membawa Berkah

  Pagi sudah berganti menjadi malam, aku sedang merapikan mukenaku setelah selesai menunaikan sholat I

• Chapter 8 Pria Aneh

  Sudah hampir setengah hari aku berada di antara rak-rak buku tinggi yang berjajar rapi di ruangan ya

• Chapter 9 Kekacauan

  Setelah selesai sholat aku langsung bergegas kembali ke perpustakaan. Baru saja ku masuki pintu utam

• Chapter 10 Pria bernama Dian

  Sudah pukul sembilan malam, aku sudah terbaring di ranjang berbalut piama kesayangan. Hari ini aku l

• Chapter 11 Sudah Ada yang Punya

  Tanganku masih di tarik pria menyebalkan itu, aku sedikit risih dan juga merasa bersalah dengan suam

• Chapter 12 Amarah

  “Yok turun.” Ucap Dian setelah kami sampai di parkiran khusus restauran miliknya.
  “Iya-iya, sabar.” S

• Chapter 13 Ciuman

  Setelah hampir satu jam di taman itu, kuputuskan untuk pulang. Aku ingin mengistirahatkan diri, supa

• Chapter 14 Pergi Dari Rumah

  Aku mematung sesaat, sangat terkejut dengan apa yang sedang terjadi beberapa detik tadi. Pisau itu m

• Chapter 15 Nasehat Untukku

  “Assalamu’alaikum, Buk.” Ujar Dian setelah kami sampai di ruang keluarga. Ibu Dian sedang menonton s

• Chapter 16 Private Room

  Benar kan kata Ibuk, suamimu pasti mengkhawatirkanmu Nduk.” Ujar Ibunya Dian.
  “Iya Buk, aku mau menel

• Chapter 17 Kecupan Manis

  Rasa bahagia membuncah mendengar langsung Mas Rama memanggilku sayang. Aku berharap ini adalah awal

• Chapter 18 Penjelasan Mas Rama

  Kutatap Mas Rama yang terdiam sejenak, mengambil jeda untuk bernafas. Suamiku ini terlihat sangat se

• Chapter 19 Penjelasan Mas Rama 2

  Kalau benar dia mencintaiku, seharusnya dis lebih mengutamakan diriku. Mengutamakan orang yang ia ci

• Chapter 20 Malam Panas

  Dipeluk oleh Mas Rama dalam posisi seperti ini membuat sekujur tubuh seperti tersengat oleh aliran l

• Chapter 21 Kecurigaan

  “Dek maaf ya, Mas tadi kemarin gak bisa makan siang sama kamu, dan maaf juga Mas tidak tidur di sini

• Chapter 22 Tamu Tak Diundang

  Kupandangi hasil foto hasil USG sambil senyam-senyum sendiri, ternyata aku benar-benar akan menjadi

• Chapter 23 Hinaan

  Dengan berat hati Mas Rama ke depan mengambil koper mereka, kini hanya tersisa Jesica dan kedua oran

• Chapter 24 Pura-Pura Baik

  Semalam Mas Rama bercerita kalau dia sudah berbicara dengan papa dan mamanya Jesica. Mas Rama memint

• Chapter 25 Sifat Asli

  ‘Mas makan siang bareng yuk, kuliahku udah selesai kok. Aku pengen makan bareng kamu.’ Kukirim pesan

• Chapter 26 Rok Berdarah

  “Nis kemarin kamu tak beliin vitamin kok, aku lupa ngasih tau. Besok diminum ya, vitaminnya tak kasi

• Chapter 27 Kehilangan

  “Nis tetep dengerin aku ngomong ya, rumah sakitnya sudah keliatan. Tahan, sebentar lagi kita sampai.

• Chapter 28 Dian yang Malang

  “Dari gejala yang Ibu alami dan juga hasil pemeriksaan jelas kalau keguguran Ibu ini terjadi sebab i

• Chapter 29 Jesica Kembali Berulah

  “Iya vitamin yang kamu titipin ke Mbok Minah, sebelum berangkat tadi kan tak ambil di kotak obat.” J

• Chapter 30 Kejahatan Mbok Minah

  “Lebih baik aku mati sekarang!.” Jesica muncul dari dapur membawa dua buah pisau ditangan kanan dan

• Chapter 31 Sifat Asli Mbok Minah

  Sebenarnya aku pun tidak menyangka orang sebaik Mbok Minah ternyata tega berbuat jahat. Sekarang Mas

• Chapter 32 Fakta yang Terungkap

  Ucapan Mas Rama kali ini penuh dengan keyakinan, aku juga berharap ia segera menemukan orang yang me