Total : 84Chapter 1 Direndahkan, Sekali Dandan Mertua Pingsan
“Seragam Mas untuk nikahan Dewi sudah digosok. Hana simpan di situ kalo Mas nyari.” Perempuan manis m
readmore Chapter 2 Karena Cinta
“Eh, cantika manisa ke sini lagi. Cuss, masuk, Cantiiik!” Pria bergaya layu menyambut Hana di salonn
readmore Chapter 3 Kekuasaan Miranda
“Mana dia?!” “Ada di depan, Ma … baru nyampe.” “Suruh cepat ke sini!” “B-baik, Ma.” Sebenarnya Dewi ini
readmore Chapter 4 HP Sarasatya
“Halo, kamu di mana, sayangku?” Radit menelepon kembali. Rasa penasaran mengusiknya. “Di rumah, Mas.
readmore Chapter 5 Rahasia
“Aku bener ‘kan, Han?” Hana meringis. “Gimana kamu nebak kalau itu aku, Ta?” “Sebentar.” Meta menghent
readmore Chapter 6 Tekanan Hati
“Sudah turun panasnya.” Selain menempelkan punggung tangan Hana juga mengecup kening pria itu. “Sudah
readmore Chapter 7 Ceraikan Hana!
“Mas sudah bangun? Maaf, Hana nggak tau.” Hana yang mencari suaminya tak ada di kamar, menemukan pri
readmore Chapter 8 Keputusan Hana
“Mas masih sakit?” “Ugh … belum terlalu sehat, Sayang. Boleh ya mas baring-baring dulu.” Radit kembal
readmore Chapter 9 Misi Rahasia
Radit berdiri dengan bahu lunglai, tanpa menatap tiga orang yang pasti sudah puas sekarang ia berkat
readmore Chapter 10 Berpisah Sementara
“Setelah beberapa hari ini, bagaimana yang kamu lihat masmu itu?” Miranda menyuap sepotong apel sele
readmore Chapter 11 Ibu?
“Mas naik apa ke sini?” Hana tak melihat mobil di luar. Ia dan suami usai mandi malam bersama, sekar
readmore Chapter 12 Kabar Bahagia
Hingga sampai di rumah, Sara, ibunya Hana, tak berucap sepatah kata pun. Sepertinya wanita sederhana
readmore Chapter 13 Tak Ingin Terpisah Lagi
“Begitu dengar ada baby tercinta, papa langsung semangat bereskan semua kerjaan supaya bisa cepat ke
readmore Chapter 14 Tekanan Untk Radit
Radit cepat meraih jaket dari gantungan di lemari. “Sayang, mas harus pulang sebentar, Mama sakit.”
readmore Chapter 15 Keras Hati Miranda
Melihat suami tampak tengah tertekan, Hana perlahan duduk di depannya. “Ada apa, Mas …?” tanyanya be
readmore Chapter 16 Awal Perjuangan Radit
“Mas Radit ini benar-benar, ya! Sudah bikin Mama sakit, sekarang malah mau pergi juga!” omel Dewi be
readmore Chapter 17 Hangat Cinta
Meski tenaga perempuan, jika diayunkan dengan sepenuh tenaga karena emosi maka hasilnya pasti memati
readmore Chapter 18 Rencana Miranda
“Pagi amat datangnya, Bos, Bos!” sindir Bimo setengah bercanda. Ketika Radit datang pukul tujuh kura
readmore Chapter 19 Luka Hati Miranda
Hana yang duduk di depan laptopnya melongo tak percaya. Ia tengah membaca email. Berkali-kali ucapan
readmore Chapter 20 Karier Tak Terduga
Miranda tak bisa tinggal diam dengan keadaan dan pikirannya, wanita itu dibantu sang adik menemui te
readmore Chapter 21 Sky Mendamba Duplikat Hana
“Assalamualaikum … any body home?” “Waalaikumussalam … eh, Sky? Masuk, masuk!” Hana merapikan ujung k
readmore Chapter 22 Miranda Drop!
Tangis Dewi masih kuat saat diturunkan paksa di depan rumah mamanya. Tama kelewat marah dengan sikap
readmore Chapter 23 Berharap Hubungan Membaik
“Itu yang sudah kuwanti-wanti padamu, Mbak … aku kalau mau pusing ya lebih pusing juga dari kamu, Sk
readmore Chapter 24 Apa Aku Salah Menilainya?
“Tolong, ya, ini peringatan terakhir! Kalau sikapmu gak mencerminkan istri yang baik, kita selesai!
readmore Chapter 25 Ingin Diurus Menantu
“Sudah, Sayang? Sini mas buang sampahnya.” Radit masuk, mengambil sampah pampers kotor yang Hana gul
readmore Chapter 26 Hadir Fitnah
Hana masih belum begitu sadar dari tidurnya membaca pesan dari Purwana itu, tapi terus diulang baca
readmore Chapter 27 Pohon Duit Baru
“Mbak Rani kayaknya benar, deh! Kok Dewi nggak kepikiran, ya? Bisa jadi aja si Anu itu nyuruh orang
readmore Chapter 28 Tak Ingin Gegabah
Radit melangkah tergesa masuk rumah, ia ingin segera menjumpai sang istri. Melihat ke ruang tengah t
readmore Chapter 29 Beban Pikiran
“Kenapa? “Ada Apa?” “Itu yang nyetir perempuan! Kejebak di dalam!” “Cepat Tarik keluar! Mobilnya berasa
readmore Chapter 30 Suasana Rumit
Awan dan istri tergopoh menuju rumah sakit. Keduanya baru tahu kalau yang menabrak mereka sore tadi
readmore Chapter 31 Tanggung Jawab Bersama
“Kam-mu boh-hongi mam-ma!” Miranda dengan terbata mengatakan, kalau tidak ada yang tahu tempat perhi
readmore Chapter 32 Dewi Bersama Hana
“Maaf nggak akan membawamu turut campur. Semoga kamu paham.” Pagi ini Radit baru bisa membahas apa y
readmore Chapter 33 Kejadian Tak Terduga
Bekerja dengan tim yang hanya menunggu diperintah baru bergerak amatlah repot. Radit sesali telah me
readmore Chapter 34 Bahagia yang Terusik
“Lihat apa yang kubilang, Bim! Terbukti ‘kan?!” Radit yang mencari di mana keberadaan ponselnya mend
readmore Chapter 35 Luka yang Sama
“Sorry, ya, Dit dengan kejadian Si Botong itu. Aku sudah pecat tu anak gak guna! Kita buka lagi deh
readmore Chapter 36 Kabar Bahagia Versi Radit
Tahu ada besannya datang, Sara dengan tergopoh masuk dari pintu belakang. Sebelum ke kamar bayi ia b
readmore Chapter 37 Saatnya Lebih Tegas
“Semua orang pernah salah, Sayang. Mama sungguh-sungguh mau perbaiki kesalahannya dulu.” “Mas juga ha
readmore Chapter 38 Masalah Tak Berujung
“Mas pagi-pagi ngelamun? Semangat, yuk, kasian lho Fakhri liat papanya gini.” Sepulang dari rumah ma
readmore Chapter 39 Bahagia Hana Adalah Pusat Bahagia Fakhri dan Radit
Hana ada janji wawancara hari ini, media ingin meliput tentang novelnya yang tengah digarap untuk di
readmore Chapter 40 Reaksi Mereka Tentang Hana
“Non? Kenapa di luar?” Seorang wanita paruh baya, berseragam khas pekerja rumah menegur Dewi yang ma
readmore Chapter 41 Rasa Rendah Menghantui
“Mama becanda?! Siapa juga ih yang mau jilat sampe jadi babunya? Ogah!” Dewi menarik wajahnya cepat.
readmore Chapter 42 Niat Berpisah
Entah karena alasan apa hati Miranda merasa lega dengan kehadiran Hana dan cucu kemari. Senyumnya le
readmore Chapter 43 Larangan Radit
Hari ini, setelah kegiatan bersama team Wardiah di mall, Hana baru bisa pulang sebelum ashar. Saat s
readmore Chapter 44 Permintaan Radit Pada Sky
Radit merasa jatuh hati pada tempat yang baru ini. Tidak ada gedung-gedung tinggi, ataupun rumah yan
readmore Chapter 45 Gelisah
“Satu itu nama istri, Pak. Satunya lagi nama mama saya. Siap. Terima kasih Pak Maki sudah mau memban
readmore Chapter 46 Usaha Hingga Titik Akhir
Mobil gagah putih masuk ke halaman rumah Hana. Pria berambut nanas, pemilik kaki panjang itu turun d
readmore Chapter 47 Belum Janda sudah Banyak yang Menggoda
“Aku tau kamu mampu mencintai Radit lebih, tapi harap jangan abai cintai dirimu sendiri.” Tanpa senga
readmore Chapter 48 Titipan Radit Pada Sky
Pria berkemeja abu itu terpaku, menatap kosong pada lantai. Jemari kokohnya terkepal kuat, hingga bu
readmore Chapter 49 Isyarat Perpisahan
Hana segera meminta Pak Amin mengantarkan ke rumah sakit. Sementara Rani dan Dika mendadak bingung,
readmore Chapter 50 Mengembalikan Pada Mamanya
Tiga minggu berlalu, Hana masih berperang sengit dengan perasaan sendiri. Setelah beberapa kali menj
readmore Chapter 51 Kedatangan Sky
Setelah keributan dengan Radit hari itu, Miranda agak tak peduli pada kesehatan sang putra. Ia mendi
readmore Chapter 52 Pergi
“Gimana tanggapanmu jika Radit datang dan minta maaf? Ingat, ada Dek Fakhri di antara kalian. Aku sa
readmore Chapter 53 Serangan Kedua
Para asisten panik berusaha menyadarkan majikan mereka yang pingsan. Tetap dalam posisi tergeletak d
readmore Chapter 54 Apa Aku Jatuh Cinta?
“Bu, tadi ada dua surat. Sudah saya taruh di depan pintu kamar.” “Iya, Mbok, makasih.” Hana baru pulan
readmore Chapter 55 Masa Lalu yang Pernah Terkubur
Usaha baru Radit sempat sepi di minggu pertama, sekarang mulai ada satu dua pesanan. Ia sosok yang s
readmore Chapter 56 Melahirkan di Mobil
Wanita itu terbaring kaku, tanpa bisa menggerakkan anggota tubuh sama sekali. Hanya gerak mata yang
readmore Chapter 57 Dua Lamaran
Jantung Sky berdebar tak henti, isi kepalanya menghafal kata yang sudah disiapkan sejak semingu lalu
readmore Chapter 58 Naluri
“Jangan seperti ini. Kasian Nia, Wi. Tolong beri dia ASI-mu ….” Wanita yang tengah menangis itu tetap
readmore Chapter 59 Tuduhan
Tiba di klinik Medical Centre bernuansa biru dan putih, dua perawat langsung siaga keluar melihat ke
readmore Chapter 60 Mencari Pengganti Hana
“Ada apa ini?” tanya salah satu anggota berseragam coklat pada Tama. Sesaat kehadiran dua polisi itu
readmore Chapter 61 Hana Masuk Rumah Itu Lagi
“Kamu kenapa, Wi?” tanya Dika melihat Dewi datang ke rumah mamanya dengan wajah tak karuan. “Mas Dika
readmore Chapter 62 Penyesalan Tanpa Kesempatan
“H—hh … Ha … Ha--!” “Ya, Ma ...? Mama mau ngomong?” Hana gegas bergerak mendekat arah kepala Miranda.
readmore Chapter 63 Panggilan Hati
Menjelang isya Hana baru bisa pulang dari rumah duka. Keluarga Virana dan keluarga Pradipta lainnya
readmore Chapter 64 Pertimbangan Untuk Hafiz
“Melangkahlah lihat ke depan, Nak … jangan kaki tertanam di masa lalu …." "Selama ini, Abah belum pe
readmore Chapter 65 Beri Aku Kesempatan
Cepat Radit berbalik sebelum Hana menyadari tengah ditatap. Jantungnya berpacu kuat memukul dada, in
readmore Chapter 66 Tanpa Terduga
Selama dua hari pertama di Jakarta kesibukan Hana super padat. Jika diikuti seperti yang dimau pihak
readmore Chapter 67 Habibi dan Cintaku
Kamar di lantai dua biasa Hana pakai tempat; shalat, santai membaca, atau mengikuti mata kuliah, ter
readmore Chapter 68 Kekasih Halal
Mata pria itu mengernyit, lalu perlahan membuka. Alarm bawah sadar, memanggil ia bangun shalat malam
readmore Chapter 69 Sakitnya Didustai
“Mak-maksudnya, Miranda Novia Wibisana itu … anak Ustaz …?” Ustaz Maulana tak langsung melanjutkan,
readmore Chapter 70 Serangan
"Jika dari sekarang kita berusaha lebih baik, porsi sesal kalau kita mati nanti atau besok akan berk
readmore Chapter 71 Dilema
“Nak!” “Mbak Hana gak apa-apa?” Ibun dan dua karyawan lain melihat keadaan Hana yang tertunduk di me
readmore Chapter 72 Syarat Keinginan Dewi
Jika tadi, saat bersama anak dan suami Hana bisa tersenyum lepas, saat semua tengah lelap begini hat
readmore Chapter 73 Ujian
“Alhamdulillah, anak Ummi lahap makannya.” Tatapan mata Hana tertuju pada putranya yang belajar meny
readmore Chapter 74 Perjuangan Dewi
“Insyaallah, Ai termasuk amanat Allah untuk saya, Pak Radit tidak perlu khawatir. Apa yang Allah tit
readmore Chapter 75 Pencarian Jodoh
Kejadian di restoran, akibat ulah Dewi jadi ramai dibincangkan akhir-akhir ini di media sosial. Ada
readmore Chapter 76 Perempuan Kedua
Sejak bertanya tentang status Yesi, dan merasa ada kesempatan, Radit jadi rutin menghubungi nomor pe
readmore Chapter 77 Kissmark
Alhamdulillah .... Napas lega bisa lebih panjang Hana embuskan lepas. Sebab ia sudah menyelesaikan be
readmore Chapter 78 Ketakutan Yesi
“Mbak Yesi izin pulang kemarin karena menikah?” selidik Hana pada Yesi yang meraih selimut dan menga
readmore Chapter 79 Jebakan
“Ma-maaf, Bu ...." "Saya yang salah, langsung masuk karena Mbak nggak dengar dipanggil." "Ummi!" Fakh
readmore Chapter 80 Penculikan Hana
Matahari terus merangkak turun ke barat, sebentar lagi gelap. Hafiz yang tak bisa menghubungi istri
readmore Chapter 81 Gara-Gara Perasaan
Tubuh perempuan muda itu basah bermandi peluh, duduk memeluk lutut di sudut kamar sempit ini. Ketaku
readmore Chapter 82 Eksperimen Rasa
Mata cekung itu perlahan membuka. Beberapa saat hanya terlihat kabut menutupi pandangannya, hingga s
readmore Chapter 83 Lega
“Ini masih sakit?” Hafiz mengecup puncak kepala, bertanya di sana tanpa lepas menghidu wangi rambut
readmore Chapter 84 Semua Bahagia (Tamat)
Masa-masa emosi panas, dan rasa tak terima kembali lagi terlewat. Sangat normal jika seorang insan m
readmore
good
12d
0Bagus ceritanya semangat ya semoga sukses
01/11
0good
28/10
0cerita nya bagus dan mudah di pahami semangat utk penulis nya semoga sehat selalu
27/10
0bagus ceritanya
27/10
0Terbaik
26/10
0Novel terbaik
15/09
0suka bget cerita nya, suka sedih ngeliat hana tapi bahagia juga dapet suami yang pengertian sama hana 🤗
09/09
0Best and love
23/08
0bagus
14/08
0