Total : 95Chapter 1 Ayah Yang Menakutkan
Hector Rodriguez adalah seorang anak yang dibesarkan di sebuah kota kecil di perbatasan Meksico-Amer
readmore Chapter 2 Pria Pemabuk
Maia yang tau putranya sedang dalam bahaya kemudian bergegas berlari menghampiri Sebastian. Dia berus
readmore Chapter 3 Hector Ketakutan
Langkah kaki pelan dan sedikit mengendap Maia, Helena dan Hector memasuki rumah mereka. Sesekali mere
readmore Chapter 4 Kau Bukan Ayahku
Helena segera mengambil kotak P3K letaknya ada di sebuah rak gantung di atas dinding dengan cat warn
readmore Chapter 5 Terror Sebastian Yang Menakutkan
Hector yang ketakutan kemudian berdiri badannya sedikit membungkuk dengan maksud menghindari Sebasti
readmore Chapter 6 Akhirnya Sebastian Menyerah
Tak... Tok... Tak... Tok... Suara sepasang kaki menuruni tangga. Suara Langkah kaki pria itu terdenga
readmore Chapter 7 Anak Haram
Hector melangkah jinjit pelan menghampiri pintu ruang tamu kemudian mnempelkan telingganya di daun p
readmore Chapter 8 Terbangun Di Malam Gelap
Malam itu masih terasa sunyi. Dingiiin… Rasanya masih menusuk sampai ke tulang rusuk. Kriiik... Kriiii.
readmore Chapter 9 Lupa Hari
Maia dan Helena sama sekali tidak terbangun dari tidurnya meski Hector sangat berisik malam itu, Hec
readmore Chapter 10 Ikut Ke Kota
“Hahahahahahaha!” Helena menertawakan kebodohan adiknya. Maia berjalan menuju ke ruang keluarga mende
readmore Chapter 11 Maia Yang Tak Kalah Malang
Maia terlihat sangat cantik sekali. Meskipun wajahnya penuh luka dan perban tapi ia masih terlihat c
readmore Chapter 12 Ibu Datang
Hector ingin makan ayam crispy dan Helena ingin makan burger. Mereka sudah sangat kelaparan karena p
readmore Chapter 13 Dua Potong Ayam Untuk Hector
Selesai mencuci tangan mereka segera berdoa dan menyantap makanan mereka. Hector makan dua potong ay
readmore Chapter 14 Berfoto Di Mall
Selesai memarkir mobilnya, Maia, Hector dan Helena segera melepaskan sabuk pengaman itu. Serasa tida
readmore Chapter 15 Menginap Di Hotel
Tidak terasa keranjang belanjaan mereka sudah mulai penuh, hampir tidak cukup lagi. Padahal belum se
readmore Chapter 16 Perasaan Maia Pada Sebastian
Petugas kasir itu telah selesai menjumlah semua belanjaannya. Kemudian memasukkan semua barang belan
readmore Chapter 17 Hotel Lantai Lima
“Sudah selesai pesan sayang, jadinya pesan apa kalian?” tanya ibunya. “Maaf lama ya bu, kami pesan St
readmore Chapter 18 Kunci Pintu Kamar Hotel
Jari telunjuk tangan kanan Maia menekan tombol tanda panah naik, dua menit kemudian lift terbuka san
readmore Chapter 19 Kunci Yang Hilang
Maia mendengar suara langkah kaki datang mendekatinya, dan benar saja ternyata resepsionis itu menga
readmore Chapter 20 Segera Membersihkan Diri
Bermaksud membantu ibunya, Helena segera mempersiapkan baju yang akan digunakan ibu, dirinya dan adi
readmore Chapter 21 Hari Baru Untuk Maia
“Ibu menungguku ya, maaf aku lama mandinya ya bu?” tanyanya kepada ibunya karena merasa tidak enak s
readmore Chapter 22 Yang Tampak Di Balkon
“Hector ,… Helena,.. bangun nak sudah pagi!” panggil Maia sambil menggerakkan perlahan badan kedua a
readmore Chapter 23 Pesanan Hari Itu
“Hallo selamat pagi ada yang bisa kami bantu ibu?” tanya pelayan dengan ramah. “Ehm iya pak saya mau
readmore Chapter 24 Rasa Hati Helena
Sambil mengangguk dan menjawab,… Maia pun membalas dengan ucapan terima kasih pada pelayan itu. “Oh o
readmore Chapter 25 Diam
Kedua matanya serasa ingin menangis tidak tahan melihat kejadian yang baru saja ia lihat di depan ka
readmore Chapter 26 Yang Dirasakan Helena
Kedua matanya tertuju pada cermin di hadapannya, ia mulai bercermin melihat wajahnya dengan detail.
readmore Chapter 27 Tertidur Pulas
Dalam keheningan sore itu mereka bertiga tertidur dengan pulas seakan tidak ada beban. Menikmati tidu
readmore Chapter 28 Alun-Alun Kota
“Maaf Nak, kau bilang apa tadi aku tidak mendengarnya?” tanya Maia kepada Hector untuk mengulangi pe
readmore Chapter 29 Pasar Malam
Hector segera membuka lemari pakaian, ia memilih baju untuk digunakannya pergi ke alun – alun malam
readmore Chapter 30 Hampir Celaka
Ternyata dari tadi Maia memperhatikan gerak gerik anak perempuannya itu menyadari bahwa Helena aneh,
readmore Chapter 31 Ibu Yang Sempurna
Dalam pikiran Helena Maia adalah sosok wanita yang sempurna, ia cantik, pintar merawat keluarga, ahl
readmore Chapter 32 Makan Di Pasar Malam
“Helena tolong kamu catat pesanan kita di secarik kertas itu ya, setelah selesai memesan nanti serah
readmore Chapter 33 Makan Dengan Lahap
“Anak – anakku ayo kita mulai makan, pasti perut kalian sudah lapar sekali!” Seru ibunya sambil meny
readmore Chapter 34 Kamera Antik
Orang – orangnya penuh semangat dalam memberikan hiburan karena memang Tijuana adalah salah satu kot
readmore Chapter 35 Demi Kamera
“Gimana pak, apa bisa saya memiliki kamera ini?” tanya Hector pada penjual sambil memegang kamera an
readmore Chapter 36 Kekecewaan Hector
Ia menjadi sosok yang berani dan mampu mengatasi masalah yang ia hadapi saat itu. BahkanHector bisa p
readmore Chapter 37 Memiliki Yang Dia Mau
“Ayolah dik ini pakailah uang ini, aku tidak apa – apa!” seru Helena menawarkannya sekali lagi pada
readmore Chapter 38 Lobang Kunci Yang Mungil
Hector mulai tidak sadarkan diri, dia sudah merasa sangat mengantuk dan tadi hampir saja jatuh saat
readmore Chapter 39 Kotak Brankas
Saat ini Helena sedang mandi, kesempatan bagi Maia untuk menyembunyikan bungkusan berisi kamera itu
readmore Chapter 40 Bersiap Untuk Tidur
Melihat ibunya duduk di kursi sambil menanti giliran antrian kamar mandi, Helena mempunyai ide untuk
readmore Chapter 41 Ada Hantu Di Kamar Hotel
Sekitar tiga puluh detik Maia mengamati Hector, tapi pandangan mata Hector masih saja tertuju pada T
readmore Chapter 42 Kisah Horor Di Dalam Hotel
Maia berjalan ke arah tempat tidur dan kedua kakinya pun dinaikan ke atas tempat tidur yang terlihat
readmore Chapter 43 Sebastian Yang Jahat
Maia sesekali menghitung setiap gerakan badannya agar pola dan jumlah hitungan gerakan menjadi benar
readmore Chapter 44 Terbukti Selingkuh
Wanita penggoda itu berusaha mengangkat tubuhnya yang terjatuh di lantai luar balkon kamar yang mere
readmore Chapter 45 Kemarahan Maia
Pandangan bengis dari wajah dan mata Maia saat itu membuat kedua anaknya merasa kawatir dan bingung.
readmore Chapter 46 Perih Sekali
“Kau sengaja bermabuk-mabukan untuk mengelabuhi kami kan?” Tanyanya sambil menunjuk muka Sebastian. “
readmore Chapter 47 Maia Belum Kembali
“Dua puluh menit sudah berlalu tapi Ibu masih belum kembali ke kamar!” Seru Helena berbicara dengan
readmore Chapter 48 Maia Yang Malang
Mereka hanya punya waktu kurang lebih sekitar dua jam saja menuju ke angka dua belas untuk keluar da
readmore Chapter 49 Kisah Maia Yang Malang
Dirinya masih terdiam dan duduk di sebuah kursi antik berwarna coklat muda yang ada di meja makan. B
readmore Chapter 50 Menyewa Lagi Kamar Hotel
Tapi tidak dengan Hector, ia sungguh pandai menyimpan uang miliknya, ia pandai menyisihkan uangnya u
readmore Chapter 51 Tersadar Dari Lamunan
“Tentu saja ibu sangat menyayangi kalian.” Ucap Maia sambil bibirnya tersenyum tipis menggoda kedua
readmore Chapter 52 Penyesalan Sebastian
Waktu siang itu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas siang sudah waktunya untuk makan siang. Pa
readmore Chapter 53 Bertemu Mantan Kekasih
“Tulit,…tuliiit,…tuliiit,..” Suara dering telepon genggam tiba-tiba berbunyi dari dalam tas Maia, ter
readmore Chapter 54 Perceraian
Maia pun langsung memesan makanan yang ditawarkan oleh Marco. Beberapa saat kemudian pesanan mereka p
readmore Chapter 55 Buntuti Marco
Marco berpamitan pulang, ia berniat untuk pergi ke kantor dan mengurus surat-surat perceraian Maia s
readmore Chapter 56 Kemarahan Maia
Sebastian Melongo mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Maia. “Apa kau mau bercerai dari aku?” T
readmore Chapter 57 Rumah Marco Yang Mewah
Maia tersenyum mendengar gurauan Marco, ia kemudian turun dari mobil. Marco menggandeng tangan Maia
readmore Chapter 58 Mari Bercinta
“Aku mau pamit pulang saja Marco!” Seru Maia sambil memasang muka serius menjawab gurauan Marco tadi
readmore Chapter 59 Kejutan Pernikahan
Hari berganti hari Maia dan Marco semakin dekat, mereka berencana tinggal bersama sampai proses perc
readmore Chapter 60 Setelah Hari Pernikahan
Para tamu undangan sudah pulang dan waktunya mereka semua untuk makan malam bersama keluarga kedua m
readmore Chapter 61 Menjadi Mafia
Lima belas tahun kemudian Hector tumbuh menjadi pria dewasa, sosoknya yang tinggi besar kekar dan par
readmore Chapter 62 Mendapat Yang Di Inginkan Bos Mafia
Rico aliasa Hector berhasil menghabisi semua anggota mafia lawan yang telah berencana kotor dengan t
readmore Chapter 63 Pesta Yang Meriah
Tangan kiri Rico menerima obat itu kemudian dimasukkannya ke dalam saku celana. Sambil membalikkan b
readmore Chapter 64 Malam Rico Alias Hector
Anak buah lainnya memukul kepala temannya yang sudah terlalu lama menempelkan daun telinganya di pin
readmore Chapter 65 Carlos Yang Tertembak
Salah seorang perampok itu menodongkan pistol di kepala Bos Bruno, dan ketiga lainnya mengambil setu
readmore Chapter 66 Kembali Ke Kota Masa Kecil
Tanpa menunggu lama Rico langsung meminta ijin pada Bos Bruno untuk kembali ke tempat kejadian perka
readmore Chapter 67 Rico Bertemu Helena
Perjalanan panjang itu memakan waktu sekitar empat jam dari Kota Meksiko menuju ke Kota Tijuana. Dal
readmore Chapter 68 Luka Yang Infeksi
Ketiganya telah selesai menyantap makanan mereka malam itu, hari semakin larut dan mereka masih mene
readmore Chapter 69 Informasi Penting Untuk Rico alias Hector sang Mafia
Kasian sekali Rico, sepertinya lukanya mengalami infeksi. Ia segera meminum obat pereda nyeri dan an
readmore Chapter 70 Harus Pergi
Semalaman tinggal di rumah kakak perempuannya bersama Miguel membuat Rico merasa waktu berjalan begi
readmore Chapter 71 Tempat Tinggal Yose
Dirinya masih berdiri di samping rumah berwarna merah muda, mata Rico berkeliling mengamati keadaaan
readmore Chapter 72 Bertemu Olivia
Rumah milik Tuan Lionel yang disewa oleh Rico saat ini lumayan besar untuk ditinggali satu orang saj
readmore Chapter 73 Yose Kembali
Ayam telah berkokok pagi itu dan Rico masih tertidur di rumah yang ia sewa. Rico masih tidur dengan
readmore Chapter 74 Pelaku Kedua
Rico menginterogasinya lagi, siapa saja yang ikut dalam kelompoknya kemarin pada saat perampokan itu
readmore Chapter 75 Otak Perampokan
Rico merasa bingung, penuh sekali pikiran di dalam kepalanya. Rico pun berandai-andai menentukan keb
readmore Chapter 76 Pasar Malam Dengan Olivia
Tangan kanan Rico menerima papan menu kecil yang terbuat dari kayu triplex itu, semua isinya penuh d
readmore Chapter 77 Semangan Olivia
“Tapi karena malam ini tadi gerai saya agak sepi jadi saya terpaksa membuka gerai sampai malam, kali
readmore Chapter 78 Makanan Olivia
“Maaf menunggu lama aku memasak makanan ini, tadi kompor gasku sempat habis dan aku harus menggantin
readmore Chapter 79 Perasaan Rico Pada Olivia
Rico sempat melamun sambil memandangi wajah cantik Olivia dari luar gerai, sampai pada waktu Olivia
readmore Chapter 80 Istirahat Sejenak
Rico merasa bersalah atas hidup Olivia sekarang, karena pendapatannya menjadi berkurang atas kematia
readmore Chapter 81 Berbohong Pada Olivia
“Apakah kau mau masuk sebentar Oliv, kita mengobrol di dalam!” seru Rico menawarkan Olivia untuk mas
readmore Chapter 82 Siapa Adam?
Pagi itu sudah pukul sebelas, ia berjalan agak jauh untuk mencapai semak belukar yang menyerupai hut
readmore Chapter 83 Rico Alias Hector Sang Mafia Pingsan
Tubuh Rico mendorong sebuah pintu di rumah pavilion itu dengan kuat-kuat sampai akhirnya Adam jatuh
readmore Chapter 84 Berhasil Membekuk Pelaku
Rico mengendarai mobilnya dengan kencang, ia tidak mau kehilangan orang yang sedang ia incar. Bebera
readmore Chapter 85 Bunga Untuk Olive
Sepulangnya dari menghabisi pelaku ketiga yang berlari ke pondok di tepi danau Rico segera membersih
readmore Chapter 86 Menjadi Kekasih
Kedua Tangannya meraih bucket bunga yang saat itu ada di atas salah satu kursi makan di gerai makana
readmore Chapter 87 Malam Yang Indah
Mendengar pernyataan cinta dari Rico, Olivia lansung bersedia untuk menjadi kekasihnya. Olivia terny
readmore Chapter 88 Menjadi Cinta Sejati
Mengetahui ada yang tidak beres dengan adik Olivia, Rico langsung meninggalkan rumah Olivia tanpa be
readmore Chapter 89 Ceritakan Padaku
Rico akhirnya mulai bercerita pada Olive, kekasihnya tentang awal mula semua terjadi. Awalnya Olive
readmore Chapter 90 Rico Mulai Menjadi Mafia Italy
"Tentu saja!" tutur Owen dengan bersemangat, "Ayo kita rayakan kedatanganmu dengan membuat acara kec
readmore Chapter 91 Mata-Mata?
Saat Owen berbincang dengan Rico tiba-tiba seorang pria nampak bersembunyi di balik pohon di halaman
readmore Chapter 92 Tetap Harus Hati-Hati
Pelayan itu lalu bergegas kembali ke mobil dimana Owen dan Rico menunggu. "Sudah beres, Tuan!" seru
readmore Chapter 93 Fokus Bekerja
Rico mengintip di antara sela pintu gudang untuk melihat apakah mata-mata yang dikatakan anak itu be
readmore Chapter 94 Akhir Kisah Rico
Rico menunduk lalu menatap sesaat lalu meninggikan pandangannya ke arah Owen. "Owen, ayo kita makan.
readmore Chapter 95 Pernikahan Rico
Setelah tinggal cukup lama di Italy akhirnya Rico memutuskan untuk menikah secara agama dengan Olive
readmore
123
28d
0Bagus crita nya
26/07
0I love it so much I hope there is a season 2
20/07
0sangat bagus
10/07
0bagus banget
23/05
0keren
02/05
0bagus alur ceritanya
05/04
0mantap lagi
03/03
0terlalu ke inti dlm bab 1 ini jadi gk seruu
28/02
0crtanya mnarik
24/01
0