Tag(s):
• Kejahatan
• Kriminal
• Pornografi

Rey seorang preman pasar. pada awalnya ia hanya ingin menolong temannya yang kesulitan dalam pengobatan Ibunya dengan cara merampok. Tanpa disengaja ia membunuh Pak Burhan sang tuan rumah serta menyelakai salah satu anak gadisnya. Hati siapa yang tau, ia malah jatuh cinta dengan gadis Pak Burhan yang ternyata kembar. apakah Rey berhasil mendapatkan cintanya?

Last Update

Editor´s Choice

AGAINST ALL ODDS

Eagle Saint

Checkmate | Stalemate Series Book 2 (BL Novel)

Kei Abordo

Her Mysterious Lover

Prachi Singh

Half Faced Alpha

Harmeen

The Billionaire's Wife is an Assassin

Pearl

Are We Still Strangers, Darling?

yer_sha

Recommendation

The lost Heiress

KuyaJ06

The martial lord

supremeking

MY BOSS AND HIS SEVEN YEARS OLD SON ( ENGLISH VERSION)

WonrieWrites

Short Stories

Abhieeeeee

The Alpha King's Spy mate

Zainababdool

When Hearts Betray

Aasey

Liberty Belle

A.L.C.

A Wife's Sacrifice

Kristel Ann Daz

Bewitched

Chhavi Gupta

Million Dollar Baby

Destiny-One

Book Comment (105)Leave your comment on App

• 
  AngeliaDitty

  Terima kasih atas uang nya

  3d

    0
• 
  AlvinhoVino

  oke

  7d

    0
• 
  Kamilah Asyaratun

  belom pernah baca baru mau mulai bac nih gaes

  25d

    0
• 
  AhlyaJihan

  bagusaass

  28d

    0
• 
  Izwan Izwan

  Nice komik

  01/08

    0
• MoyyMek

  yah begitu

  05/07

    0
• 
  Qolbun SalimCuangki

  👍👍👍

  26/06

    0
• 
  Afghan Nabilata

  Bagus menyenangkan

  15/06

    0
• 
  Neng Tyna

  terbaikkk

  01/06

    0
• 
  YuniatiAnik

  bagus

  26/05

    0

• Total: 46

• Chapter 1 Rey sang preman pasar.

  Matahari terbit sebagai tanda berawal nya kehidupan baru, tapi kenyataannya masih banyak orang tengg

• Chapter 2 Rencana perampokan

  Setelah cukup beristirahat dan menjernihkan pikirannya. Jejen mulai berani bercerita pada Rey dan Bu

• Chapter 3 aksi perampokan

  Tiga orang ke lantai dua. Rey mencari di ruang tamu. Di meja tv ada dua buah ponsel yang sedang meng

• Chapter 4 penemuan mayat

  Iya ya, bau nya makin menyengat. Jangan-jangan...?" Sahut yang lain.
  "Hust, jangan ngawur Ibu-ibu. In

• Chapter 5 Penyesalan.

  Selama di dalam penjara Rey dihantui rasa bersalah yang amat mendalam pada sahabat dan perempuan yan

• Chapter 6 kondisi Riana

  Kalo jam segini biasanya Bu Ainun belanja mbak dan kalo anak perempuannya sekolah." jelas Ibu muda i

• Chapter 7 memasuki pondok pesantren.

  "Alhamdulillah, akhirnya sampai juga. Gimana perjalanannya lancar?" tanya Umi Nissa lembut.
  "Agak mac

• Chapter 8 pertemuan Rey dan Claudya

  Kita tidak bisa melawan takdir dan kehendak yang maha kuasa. Tanpa mereka sadari Allah mempertemukan

• Chapter 9 Rasa yang terpendam.

  "Mas, mas Rey! Ada apa kok malah melamun." tegur ustaz Reza yang ternyata mereka seumuran.
  "Eh i-i-iy

• Chapter 10 kecopetan.

  Tadi sebelum turun Rizal memperingatkan kalo pasar ini rawan pencopetan. Jadi harus ekstra hati-hati

• Chapter 11 helm sang pembunuh.

  "Kemana sih mereka, belanjaan ditinggal gitu aja disini. Mana mau hujan lagi. Harus cepet ini bisa b

• Chapter 12 kebenaran yang terungkap.

  "Umi, harus bisa tenang agar ia tidak tersinggung dengan apa yang akan Umi bicarakan, atau Abi saja

• Chapter 13 kedatangan Faruq.

  Bude sangat senang bertemu denganku setelah sekian lama sedangkan Pakde tidak ada di rumah ia sedang

• Chapter 14 Rey kecelakaan.

  "Assalamualaikum Riana," salam Claudya.
  "Waalaikum salam Bu ustazah," ucap Riana diselingi tawa pelan

• Chapter 15 menjenguk dirumah sakit dengan si kembar.

  "Lah, kok bisa disini?" ucap Riana heran.
  "Mbak juga gak tahu, nanti mbak tanyakan sama Umi Nissa."
  'T

• Chapter 16 pertemuan Rey dan Faruq

  "Innalillahi, Ya Allah." ucap nissa dengan menutup mulutnya. Ketika ia mendapat kabar dari Hanah ten

• Chapter 17 perkelahian

  Nissa dan Yusuf mereka saling pandang. Apa yang ada dipikiran mereka sama.
  "Jadi Rey anak Bu Ainun?"

• Chapter 18 Rey pingsan.

  Rey menarik nafas dalam dan menghembuskannya secara perlahan untuk menghilangkan groginya karena dek

• Chapter 19 makan malam bersama

  Mereka makan siang bersama seperti keluarga yang utuh. Faruq terus memperhatikan Claudya dan Riana.
  

• Chapter 20 kemunculan Erick

  'Prok.. Prok.. Prok'
  "Selamat sore nona Claudya Latisya Putri," seorang pria yang berpakaian rapi dat

• Chapter 21 penculikan Claudya

  "Makasih Claudya udah mau repot-repot mengantarkan aku." ucap Rey melihat lawan bicaranya.
  "Dan aku j

• Chapter 22 penyelamatan Claudya

  Riana menjawab dengan menganggukkan kepalanya. Ia segera berlari ke parkiran di mana mobilnya berada

• Chapter 23 ancaman Erick

  Di dalam penjara tak membuat Erick berdiam diri. Ia menyusun sebuah rencana untuk menghancurkan kelu

• Chapter 24 rencana lamaran Furqon.

  Ustaz Yusuf menghentikan makannya. Ia melipat tangan dan menatap sang istri yang berada di hadapanny

• Chapter 25 Nyaris Celaka

  “ya, kalo kamu memang yakin. Tapi, Mas mau tetap rumah kita dijaga oleh beberapa bodygard walaupun b

• Chapter 26 acara lamaran Riana

  Rapat berjalan cukup panas dan alot. Namun, pada akhirnya tender jatuh ke tangan Claudya. Erlangga m

• Chapter 27 ulah Erlangga

  Semua orang terdiam. Mereka merasa bersalah. Dalam hal ini Hanah lah yang paling merasakan itu.
  “Suda

• Chapter 28 penyerangan.

  “Brengsek, kau Erlangga!” hardik Claudya sambil mengepalkan kedua tangannya.
  “Ia salah memilih orang,

• Chapter 29 pingsan

  Suasana begitu riuh di ruang rapat. Mereka saling berbisik-bisik. Sebenarnya ini baru pertama kaliny

• Chapter 30 kaki palsu

  Keadaan Claudya tidak sedang baik-baik saja. Wanita itu pingsan sesaat mereka masuk ke dalam mobil.

• Chapter 31 PENCULIKAN KEDUA

  Mendengar kegaduhan dari dalam kamarnya. Rey berteriak memanggil semua pengawalnya. Tapi, nihil tak

• Chapter 32 TAMU TAK TERDUGA

  “Syukurlah, pasien sudah melewati masa kritisnya. Beruntung ia mendapatkan donor darah dengan cepat.

• Chapter 33 LICIK

  Tepat dugaan Reza selama operasi Rey membutuhkan darah. Beruntung darah Reza cocok dengan darah rey.

• Chapter 34 PETI MATI

  “Mas istirahat dulu, ya! Jangan berpikir yang macam-macam. Yang terpenting sekarang kesehatan mas,”

• Chapter 35 PEMAKAMAN

  Karena masih pagi dan jam berangkat kerja jalanan lumayan padat. Bunyi klakson terus saling bersahut

• Chapter 36 ERICK MURKA

  “Cepat katakan, jangan bertele-tele dan jangan sampai kau ku buat bungkam seumur hidupmu.” ancaman E

• Chapter 37 PERTEMUAN REY DAN REZA

  “Claudya, maaf karena mas tidak bisa mengantarkanmu untuk yang terakhir kalinya.” Rey mengusap kedua

• Chapter 38 SERANGAN AWAL

  Reza hanya menatap Rey dengan santai dengan melipat kedua tangannya di dada.
  Rey pun menjelaskan deng

• Chapter 39 BERDIRI TANPA KURSI RODA

  Akhirnya ia bisa pulang setelah hampir setahun ia meninggalkan rumah yang menjadi kenangannya bersam

• Chapter 41 ALISHA DICULIK

  Riana memutar bola matanya jengah dengan tingkah sang kakak yang sangat menjengkelkan.
  “Riana merasa

• Chapter 42 Gas Beracun

  “Kurung dia di gudang, dan tutup mulutnya. BERISIK!” pekik Erlangga seraya menutup kedua telinganya

• Chapter 43 My home sweet home

  Setelah mengatakan semua yang ingin dia katakan Rey melanjutkan langkahnya meninggalkan Riana yang m

• Chapter 44 Terima kasih Claudya

  Furqon tak menanggapi ucapan Budenya. Ia berlalu begitu saja meninggalkan Budenya di meja makan menu

• Chapter 45 sosok Claudya

  "AYAH! ... AYAH! ... tolong Alisha!"
  Rey dan Riana pun saling melempar pandang lalu bergegas lari ke

• Chapter 46 Rencana Rey

  "Bagaimana?" tanya Rey pada Parjo seraya menghembuskan asap rokoknya ke udara tanpa mengalihkan pand

• Chapter 47 Penyelamatan Alisha yang berakhir bahagia.

  "Kita bagi menjadi tiga tim. Mas Reza dengan para pengawal menyerang dari arah depan. Parjo menyeran