Tag(s):
• Keluarga
• Fantasi
• Cinta pertama
• Heteroseksual

Boneka pemberian Pria Tua itu, menjadi pria tampan? Sabilla, gadis yang baru saja patah hati karena pengkhianatan dari kekasihnya memilih untuk menikah dengan benda tak bernyawa.

Last Update

Editor´s Choice

CHAINED

CieLbiTch

Muted Love

Babidi

A Mate Not For Sale

Debbiewrites

The Oath of Love

MsQuaintrelleee

A MATE WITH TWO ALPHAS

Vickenzo writes

THE GIRL IN PROPHECY

Ecrivaindereve

Recommendation

Renata's Dream

Plaissance

Purple-haired Princess (English Ver)

Moonlightavery

Strings Of Love

Zamsii

His Mere Bestfriend

humbert

Weird Hearts

Blessing Silver

Unexpected Bond

ASDadore

DEEPEST DESIRE

Swt Neetarh

Hidden Connections: Love's Secret Bonds

Bambiniz

The Dawn Falls

M.H Evite

SOUL SNATCHERS

angelodc035

Book Comment (373)Leave your comment on App

• Jio_xz

  aaaa bikin baperr😭😭👉🏽👈🏽

  13h

    0
• zaarohim

  wow

  19h

    0
• 
  Muh Nurhidayat Isro

  500

  1d

    0
• azzahrahmedina

  good

  8d

    0
• MaduraSakera

  Bagus sekali

  12d

    0
• Ria Anto

  bagus

  16d

    0
• Putri Zaskya Holil

  bagus

  19d

    0
• 
  cholis12fariqulnur

  bagus

  24d

    0
• 
  YanzYanzjb

  makasih

  25d

    0
• 
  Astuti

  terimakasih cerita nya menarik

  26d

    0

• Total: 62

• Chapter 1 Dikhianati?

  Seorang gadis berambut sebahu berdiri di depan sebuah gedung bertingkat tiga. Ia sedang menunggu pem

• Chapter 2 Bear

  Sabilla meremas lembaran uang itu sampai kusut, ia sangat kesal sekali pada sikap Leo yang seolah te

• Chapter 3 Bear yang menggemaskan

  “Kamu gila, ya! Mana mungkin kita tidur bareng! Kamu tidur di lantai, awas jangan dekat-dekat!” tega

• Chapter 4 Persiapan pertama

  Sabilla kembali memainkan ponselnya, ia melihat pesan balasan dari Leo. Bear yang penasaran dengan b

• Chapter 5 Istri, katanya?

  Sabilla bangkit, lalu menepis tangan Bear yang melingkar di perutnya. Ia mengusap wajahnya dengan ka

• Chapter 6 Ayo menikah!

  “Sakit, nggak?” tanya Sabilla penasaran.
  “Tidak.”
  Sabilla menghela napas. “Baguslah. Ayo, kamu harus s

• Chapter 7 Yang Tersembunyi

  Sabilla sangat terkejut, semudah itu mengajak Bear menikah? Namun, tunggu, bagaimana caranya menikah

• Chapter 8 Pernikahan dan Kejutan yang memalukan

  Esok harinya, Sabilla bangun lebih dulu. Ia melihat Bear yang masih tidur terlentang tanpa memakai s

• Chapter 9 Persiapan Bertemu Mertua

  “Tapi, Bear. Ingat, aku tuh, terpaksa menikah.”
  “Tapi kamu mencintaiku, kan?” bisik Malvin membuat Sa

• Chapter 10 Perjalanan Pulang

  Malvin bergegas pergi menuju lemari pakaian, ia juga mengambil handuk dari kawat jemuran. “Aku pakai

• Chapter 11 Posessif?

  “Pelan-pelan, Bear. Aku nggak ninggalin kamu, kok.” Sabilla menghentikan langkah sambil menoleh ke a

• Chapter 12 Menggemaskan?

  “Kenapa kamu menatapnya?” gerutu Sabilla. Entah kenapa, rasa kesal tanpa beralasan itu membuatnya te

• Chapter 13 Jalan-jalan

  Sesampainya di rumah, Lora segera berjalan menuju lantai dua dan membukakan pintu kamar Sabilla. “Na

• Chapter 14 Makan siang?

  Sesampainya di kedai seafood, Sabilla duduk di bangku yang memanjang. Lalu, Malvin duduk di sampingn

• Chapter 15 permintaan Mertua

  “Kamu nggak mikir macam-macam, kan?”
  “Enggak.” Malvin masih terbatuk, lalu meneguk kembali minumannya

• Chapter 16 Taktik untuk Sabilla

  Sabilla yang jengkel atas sikap kedua orang tuanya itu segera mendekat. Terlebih ia sangat penasaran

• Chapter 17 Kue untuk Sabilla

  "Sa, kamu duduk saja!" ucap Lora saat mendapati anaknya yang datang ke dapur. Malvin yang tahu istri

• Chapter 18 Keputusan Tinggal

  "Lebih baik memang jangan sembarangan nyium!" gerutu Sabilla sambil menepis tangan Malvin dari pingg

• Chapter 19 Yang disembunyikan Bear

  Esok harinya, Sabilla terbangun dan mendapati dirinya dalam pelukan Malvin. Gadis itu menghirup napa

• Chapter 20 pertimbangan

  "Ada apa?" tanya Malvin saat mendapati Sabilla masih diam menatap surat undangan.
  Sabilla menoleh ke

• Chapter 21 gagal move on?

  Esok harinya, Sabilla sudah berkutat di dapur. Sementara Malvin sedang pergi ke atap untuk menjemur

• Chapter 22 Jangan lakukan

  Malvin bergeming saat Sabilla bergegas mengambil handuk dan memasuki kamar mandi dengan wajah kesaln

• Chapter 23 Mulai Cemburu?

  Esok harinya, Malvin bangun lebih awal dan memulai aktivitas lebih dulu. Mulai dari menyiapkan sarap

• Chapter 24 Masih Cemburu dan Curiga

  Malvin yang berada di depan itu mengendus bau gosong, ia segera bergegas menuju dapur dan meninggalk

• Chapter 25 Mulai Move On

  Mendengar jawaban dari Malvin, Sabilla mendengus kesal. Di tokonya saja, Malvin sudah banyak dikerum

• Chapter 26 Pertemuan Rahasia

  “Bear, ini kunci duplikat untuk kamu. Takutnya, saat kamu pulang nanti, aku sudah tidur nyenyak. Ter

• Chapter 27 Pernikahan Leo dan Eli

  Malvin mengakhiri cumbuannya, napasnya tersengal, matanya menatap sayu ke arah Sabilla. “Sayang, tid

• Chapter 28 Pulang Dari Pesta

  Pesta pernikahan itu masih berlangsung. Sabilla segera pamit pada Eli dan Leo untuk pulang lebih dul

• Chapter 29 Memmulai Cerita

  “Akhirnya, sudah selesai!” seru Sabilla sambil berbalik dan berjalan menuju depan televisi.
  Malvin me

• Chapter 30 Cerita dan Kesepakatan.

  Malvin menarik napas panjang, “Apa kamu akan percaya kalau aku anak dari Nova Group?” tanyanya denga

• Chapter 31 Hari pertama

  Sabilla diam, lalu menoleh ke arah Malvin. Pria itu segera memberikan kecupan di bibir istrinya. Sab

• Chapter 32 Yang menyembunyikan Cemburunya

  Melihat suaminya yang berjalan menuju dapur, Sabilla pun ikut ke dapur setelah beres mengelap kaca e

• Chapter 33 Malam Pertama Di rumah mertua

  Sabilla terdiam dengan bibir terkatup rapat. Kini makan malam itu sudah selesai. Mereka sedang berku

• Chapter 34 Semakin Posesif?

  “Kamu tidak usah ikut potong ikan, biarkan ayah saja!” tegas Tio saat Malvin ikut membantunya.
  “Tidak

• Chapter 35 Bertemu dengan Penipu

  Sabilla yang sedang membuka toko itu segera menoleh ke arah pintu, beberapa pembeli mulai menyerbu k

• Chapter 36 Mulai Diketahui

  Sabilla menahan kepergian Suaminya, Malvin menoleh dan mengangkat sebelah alisnya. “Ada apa?”
  “Kamu s

• Chapter 37 Elis dan Leo

  “Masakanmu benar-benar tidak ada yang enak,” gerutu Leo sambil meletakan kembali sendok tersebut pad

• Chapter 38 Bekerja Sendirian

  Dini hari, Sabilla sudah bangun dan bergegas menuju kamar mandi untuk mencuci wajah dan menggosok gi

• Chapter 39 Wanita baik

  “Ada yang bisa dibantu, Kak?” tanya Sabilla. Ia menyadari kalau wanita yang masih di tokonya itu ada

• Chapter 40 Dia yang Ketakutan

  Malam hari saat semua pekerja dipulangkan, Malvin sudah menghubungi istrinya untuk tidak menunggunya

• Chapter 41 Kecelakaan yang direncanakan

  Pria tinggi tegap dengan kumis yang tercukur rapi, begitu juga dengan janggutnya yang tipis. Derick,

• Chapter 42 Takdir Yang mempertemukan kita

  Jam tujuh pagi sebelum kecelakaan terjadi, Derick duduk di depan komputer, layar monitor tersebut me

• Chapter 43 Kembali padamu

  Hari-hari yang dilalui seoang wanita bernama Cessey pun tidak lah mudah, ia dipaksa untuk tetap hidu

• Chapter 44 Konferensi Pers

  Limau melangkah kembali menuju mobil, pintu dibuka, ia segera duduk. “Jalan!” perintahnya pada sang

• Chapter 45 Cessey yang menemui Sabilla

  Selesai memesan kue, ibu-ibu yang sudah memesan kue itu pergi karena mengantarkan anaknya ke sekolah

• Chapter 46 Jangan Pergi

  Sabilla berjalan menuju wastafel, ia membuang makanannya, mencuci piring kotor tersebut lalu berjala

• Chapter 47 Ayo Kembali!

  “Aku tidak mau kehilanganmu, Bear!” lirihnya. “Tapi aku harus melepasmu!” lirihnya lagi. “Tolong kat

• Chapter 48 kabar bahagia untuk Malvin

  Sabilla kembali berbaring dan tidur setelah minum obat penurun panas. Malvin turun dari ranjang dan

• Chapter 49 Pertemuan Terakhir

  Esok harinya, tiba saat Malvin berangkat kerja. Keduanya masih di rumah susun, Sabilla bangun lebih

• Chapter 50 Penculikan Sabilla

  Malvin yang sudah selesai rapat bersama para stafnya tentang produk baru, ia berjalan memasuki ruang

• Chapter 51 kabar untuk Kita

  Suara ranting patah yang terinjak membuat Cessey menoleh waspada. Ia melihat ke arah Hilman, gubuk t

• Chapter 52 keponakan untuk sabilla

  “Ibu!” rajuknya. “Ah, ibu, aku ini sedang sakit!” rajuknya lagi. Ayahnya yang berdiri di samping Mal

• Chapter 53 Tidur dengan Keponakan

  “Kenapa kamu menangis, ini sama Bibi, Bibi sudah wangi!” rajuk Sabilla pada keponakannya yang masih

• Chapter 54 Malam Pertama Lagi?

  “Aku hari ini tidak kerja, Sayang.” Malvin berjalan ke sisi ranjang.
  “Oh!” Sabilla mendekat ke arah s

• Chapter 55 Cessey dan Tahanan Wanita

  Derap langkah terdengar dari lantai dua, Lora dan Saras saling menoleh, menatap penuh tanya siapa ya

• Chapter 56 Dilemanya Malvin

  Setelah mencari sipir laki-laki, beberapa tahanan menyingkir memberi jalan untuk seorang sipir laki-

• Chapter 57 Keputusan Yang Salah

  Cessey membuka matanya dan menatap Malvin dengan tatapan berbinar, benar apa yang dikatakan teman sa

• Chapter 58 Masa Lalu Cessey dan Malvin

  Cessey beranjak turun dari ranjang, ia berlari menghampiri Malvin. Pintu dibuka lebar dan gadis itu

• Chapter 59 Hi, Sabilla

  Sabilla sedang duduk di ranjangnya, semenjak disuruh pulang oleh Malvin, wanita itu mengurung diri d

• Chapter 60 Pernikahan Cessey

  Limau masih menatap selembar foto di tangannya, kenapa Malvin bisa memiliki foto anaknya yang kedua?

• Chapter 61 Mengejar Maaf Sabilla

  Mobil hitam yang membawanya berhenti di area parkir. Malvin turun dari mobilnya, Ia membawa buket bu

• Chapter 62 Pertemuan Sepasang Kekasih

  Malvin yang mendengar hal tersebut hanya berdiri diam dalam waktu lama. Apa dirinya langsung pulang