Total : 30Chapter 1_ Kembalinya Sang Mantan
“Hari ini kamu bisa pulang cepat, ya, Han. Jangan lupa besok pagi ingatkan saya ada janji sama Pak H
readmore Chapter 2_ Selamat
Pagi ini, sebelum berangkat ke kantor Hanny menyempatkan diri untuk menitipkan Dion pada guru mengaj
readmore Chapter 3_ Kejutan untuk Hanny
Perlahan Hanny mendekati bosnya itu, lalu dia duduk di kursi bersebelahan dengan yang tengah di dudu
readmore Chapter 4_ Awal mula
Lalu mereka keluar dari rumah, sementara Pak Mien menutup kembali jendela yang tadi sempat dibuka, m
readmore Chapter 5_ Tergores kenangan
Hanny meraih tangan Bu Murti dan menciumnya takzim, kebiasaan itu sudah dilakukannya sejak Bu Murti
readmore Chapter6_Jatuh cinta
Gegas Hanny mengusap air mata yang terlanjur membasahi pipinya, menarik napas dan mengukir senyum di
readmore Chapter7_Suara hati Iqbal
Hanny sedang menyiapkan dokumen untuk dibawa Iqbal ke persidangan lusa, saat tiba-tiba pendengarann
readmore Chapter8_Kencan
Laki-laki berwajah oriental itu bangkit dari tempat duduknya kemudian menghampiri dan berlutut di ha
readmore Chapter9_Laki-laki dari masa lalu
Keesokan harinya, aku sudah mempersiapkan semuanya. Sebuah private room telah ku booking demi untuk
readmore Chapter10_Rencana
“Maaf, Mbak Han, apa Mbak kenal dengan orang ini?” Muhtar Security paling muda bertanya kepada Hanny
readmore Chapter11_kegelisahan Bu Murti
“Buu ....” Hanny mengusap lembut bahu Bu Murti, “Hanny baik-baik aja, Ibu tak perlu cemas, ya. Hari
readmore Chapter12_Sesuatu terjadi
Sementara itu, seorang security yang mengejar mobil mereka telah berhasil menemukan mobil yang memba
readmore Chapter13_Praduga
Lalu dengan terisak Hanny menceritakan apa yang baru saja menimpanya, Bu Murti menekan kuat dadanya
readmore Chapter14_Keputusan Iqbal
Tiga tahun kemudian ....
readmore Chapter15_Candu
“Ma ... Mama.” Dion menggoyang-goyangkan tangan ibunya yang masih saja memandang ke arah pintu kelua
readmore Chapter16_Terlena
Beberapa teguk kopi telah Hanny minum dan lumayan meringankan rasa pusing di kepalanya, ia menyandar
readmore Chapter17_Terhempas
Hanny mengambil kartu identitas Dave dan iseng ia membaca datanya
readmore Chapter18_Seperti dibunuh tapi tidak mati
Suara hati kecil Hanny menganalisis sendiri apa yang sebenarnya terjadi pada cinta mereka berdua. Un
readmore Chapter19_Dave menolak pisah
“Tidak, Bu. Saya tidak akan meninggalkan Hanny. Ibu atau siapa pun boleh meminta apa saja dari saya,
readmore Chapter20_Merana
“Pulanglah Dave, sudah malam. Kamu kacau, perlu istirahat.”
readmore Chapter21_Ke Bandung
“Tidak! Kamu milikku! Hanya milikku! Tolong jangan tinggalkan aku,” Dave terus mengiba.
readmore Chater22_Kejutan
“Ma, ini rumah baru, kita?” Dion bertanya dengan pandangan yang tak beralih dari bangunan. Belum sem
readmore Chapter23_Ketulusan hati Iqbal
Mobil melaju membelah jalanan kota Bandung nan indah. Selalu, Dion menempelkan mukanya ke kaca jende
readmore Chapter24_Dinner berdua.
Pabrik garment itu lumayan besar, tidak kurang dari empat ribu karyawan yang mencari nafkah di situ
readmore Chapter25_Tawaran hidup bersama
Akhirnya Iqbal dan Hanny berangkat untuk makan malam hanya berdua saja, Hanny tak melihat ada Pak Mi
readmore Chapter26_Dilema
“Maafkan saya, Pak. Saya tak bermaksud ....”
readmore Chapter27_ Ah, Dave ....
“Dave.” Hanny bergumam lirih, “Maaf, Mbak. Saya sudah melupakannya. Saya mohon maaf pernah menjadi d
readmore Chapter28_Perih
Iqbal tiba-tiba terdiam, ia menatap Hanny, ada pancaran bahagia yang tak terkira.
readmore Chapter29_Menikah
Sementara Hanny masih terisak seraya memeluk foto dirinya dan Dave yang tengah tertawa bahagia. Bu M
readmore Chapter30_Ending
Berjalan sepasang suami istri di lorong yang menghubungkan dengan taman tempat di mana lelaki bernam
readmore 
yuu
2d
0bagus
26d
0500
06/08
0bagus sekali
03/08
0ini sangat-sangat baguusss
27/07
0novelah cerita sangat bagus
20/07
0desya
07/07
0minta dm ff
04/07
0kerennn
30/06
0bgus bngettt
23/06
0