Total : 38Part 1 Fitnah Guna-guna
Part 1 Aku sadar, statusku sebagai seorang gadis yang telah memiliki anak akan menjadi pertimbangan b
readmore Part 2 Minta Tanggung Jawab
Part 2 Namaku Takisha Ananda Tahir, diusia 23 tahun telah memiliki seorang anak berumur empat tahun.
readmore Part 3 Diusir dari Rumah
Part 3 Semakin hari keadaanku semakin parah. Tak ada makanan yang bisa masuk ke perutku. Rasa mual da
readmore Part 4 Diusir Warga
Part 4 Cahaya dari lampu mobil itu sangat menyilaukan mata ini. Berjalan dengan kecepatan yang cukup
readmore Part 5 Melahirkan di Kamar Mandi
Part 5 “Saya mendapat laporan dari ibu-ibu ini, katanya Ustadzah Dewi menampung perempuan yang hamil
readmore Part 6 Diusir Lagi
Part 6 Gegas aku mengangkat bayi tersebut dan membasuhnya dengan air. Namun, tali yang ada di pusat
readmore Part 7 Berusaha Bangkit
Part 7 Aku, Mbak Dewi, dan Mbak Steffy yang baru saja selesai memakaikan kain di tubuh bayi mungil it
readmore Part 8 Permintaan Ta'aruf
Part 8 Aku terdiam mematung sambil memandangi sosok wanita yang mengenakan gamis hijau dan hijab sena
readmore Part 9 Datangnya Cinta
Part 9 “Maksudnya, saya mau mengajak ukhty taaruf,” ucapnya sambil menunduk dan sukses membuat mataku
readmore Part 10 Kembali Pulang
Part 10 “Kenapa, Mas? Tadi katanya mau pamit,” tanyaku saat kulihat ia tak juga beranjak dari tempatn
readmore Part 11 Penghinaan Calon Mertua
sePart 11 "Kamu pikir semudah itu meminta maaf padaku!" Suara berat itu membuat nyaliku ciut seketika
readmore Part 12 Hinaan Dari Ipar
Part 12 “Jadi, ini anak haram?” Nada suaranya meningkat lagi. Seketika aku berdiri saat ia menyebut Ra
readmore Part 13 Dia Pergi
Part 13 “Mau nyogok, kok, pake gamis murahan gitu,” celetuk Mbak Mala sinis. Mataku melebar saat mende
readmore Part 14 Fitnah yang Kejam
Part 14 “Rayya ada apa, Nak?” ucapku khawatir. Aku terkejut saat melihat Rayya menangis di depan pint
readmore Part 15 Lamaran
Part 15 Aku menjalani aktivitas seperti biasa. Tak lagi kuhiraukan masalah Mas Fikhi yang hendak di r
readmore Part 16 Hasutan Ipar
Part 16 “Kisha pasti akan sibuk ngurusin ayahnya yang penyakitan itu, jadinya si Fikhi dicuekin,” jaw
readmore Part 17 Terbukanya Rahasia Bunda
Part 17 ‘Fikhi, lebih baik kamu pikirkan lagi pernikahan ini. Sebelum semuanya terlanjur. Tinggalkan
readmore Part 18 Kepergian Ayah
Part 18 “Sebenarnya Takisha bukan anak Mas Suryadi, ia anak yang dikandung sebelum menikah dengan Mas
readmore Part 19 Tentang Takisha
Part 19 Aku terbangun saat ada yang memanggil dan menyentuh pipi ini. Perlahan mataku terbuka bayang
readmore Part 20 Garis Dua
Part 20 “Pasti karena Kisha selalu membuatkan kopi dengan gula yang banyak,” celetuk Mbak Mala yang s
readmore Godaan orang ketiga
Part 21 Rayya begitu bahagia saat mendengar berita kehamilanku. Gadis yang sekarang sudah duduk di ke
readmore Dia
Hatiku panas menyaksikan adegan kemesraan mereka. Mata ini pun ikut panas, genangan bening siap turu
readmore Dia datang lagi
Part 23 “Kisha? Kamu Kisha, kan?” Aku terkejut saat suara yang tak asing itu menyapa. Kutegakkan kepal
readmore Lagi-lagi Dia
Part 24 "Halah, kayak nggak pernah hamil aja. Mentang-mentang sekarang hamilnya punya suami," ucapnya
readmore Operasi
Part 25 Aku berteriak histeris menahan sakit yang teramat sangat. Tampak Mas Fikhi berlari mendekatik
readmore Dia lagi
Part 26 “Melahirkan dengan operasi itu tanda ibu malas. Bukan ibu yang sempurna,” kembali Mbak Mala m
readmore Anakku
Part 27 “Kisha!” Suara yang kubenci dan berusaha dihindari memanggil nama ini. Gegas kukunci pintu kam
readmore Rayya
Part 28 “Hei, Kisha! Kau sudah punya anak kembar. Nanti pun kau masih bisa punya anak lagi, sedangkan
readmore Lupus
Part 29 Rayya hanya diam dan terus menatapku. Mataku menyipit memperhatikannya. Ada yang aneh dari ta
readmore Pulang Dari Rumah Sakit
Part 30 “Dek, aku kan bukan ayahnya,” bisik Mas Fikhi pelan. Aku tersentak mendengar jawaban Mas Fikhi
readmore Fitnah Lagi
Part 31 Kesehatan Rayya sudah semakin membaik. Hari ini ia sudah kembali bersekolah. Semua yang dianj
readmore Fitnah
Part 32 “Aku heran. Kenapa Mas mati-matian membela perempuan itu. Atau jangan-jangan Mas sendiri yang
readmore Fakta Terungkap
Part 33 “Fikhi! Kau harus bertanggung jawab dengan hamilnya Nani. Kalau tidak, aku akan melaporkanmu
readmore Rayya Diculik
Part 34 Lama perempuan itu terdiam. Tampaknya ia sedang menimbang ucapan Mas Furqon. Jelas ia tahu ba
readmore Meninggalnya Papa Mertua
Part 35 “Kata gurunya tadi, ada yang jemput Rayya sebelum jam pelajaran selesai. Katanya Oomnya Rayya
readmore Penculik Rayya
Part 36 Papa pulang ke Rahmatullah,” ucap Mas Fikhi yang kemudian terdengar isakannya. Tubuhku lemas m
readmore Rayyaku
Part 37 Aku bersandar di dinding rumah tak mampu lagi mencegah suamiku berbuat anarkis. Bayangan anak
readmore Maaf untuknya
Part 38 Kupeluk erat tubuh mungil yang sedang tertidur. Ia hanya diam bergeming. Kucium setiap sudut
readmore
baguss skali
16d
0sangat bagus
28/08
0cerita a bgus bgt,,,terharu bgt n ccok lah
24/08
0keren
31/07
0seru dan juga bagus
28/07
0good
19/07
0AKU SANGAT SUKA DENGAN INI
09/07
0cerita nya bagus dan senang dibaca
06/07
0bgus
22/06
0Joss gandos
19/06
0