Tag(s):
• Pernikahan yang diatur
• Keluarga
• Hantu
• Heteroseksual
• Sihir
• Supranatural
• Memutar

"Taruhannya nyawa!" Farah terkesiap mendengar ucapan Aminah. "Tumbal maksudmu? "Kamu harus menyerahkan salah satu darah dagingmu untuk dijadikan tumbal pertama, dan kamu akan mrndapatkan segalanya, kamu akan kaya raya!" Farah diam terpaku, di depan matanya tampak Galang dan Melati, kedua buah hatinya yang amat disayangi. Tak sanggup rasanya dia mengorbankan salah satu dari mereka. Tapi di sisi lain, Farah tak sanggup lagi menerima hinaan dan perlakuan dzolim dari keluarga suaminya. Dendam dan sakit hati Farah mengalahkan segalanya.

Last Update

Editor´s Choice

My Best Friend : He's the one I have

Queenebunoluwa15

Last Bloodline The Sacrificial Mate

Sassyjen

Warmth Of The Dark Ades

Violeta Rae

MY BOSS AND HIS SEVEN YEARS OLD SON ( ENGLISH VERSION)

WonrieWrites

CENTURIAL COMMONERS GAME: MISTRESS OF PLUVIOPHILE

kyubi3

the scar

bard

Recommendation

The Mouse Demon Who Loves You

Areum Min Jee Lee

Mr. Raven's Prey

Laedenx

Crossover (ENGLISH)

weakdreamer

The One That I Belong To

S. Light

Queen and Prince of Ruins in Eternal Travel

SasinaZariel

Untold Story Of Blair

Kristel Ann Daz

What Lies Beneath the Sea

ATARAXIA

Kekasihku ulat buku

mirah

Occult rule of Abraham Tonnel

Donaaloy

Book Comment (1454)Leave your comment on App

• AlmirandaaDzakiyah

  500

  04/08

    0
• CantikMaya

  bagus

  25/07

    0
• 
  BillfoldAse

  bagus

  28/06

    0
• 
  channelnoer

  ok banget

  25/06

    0
• 
  Fadilazka

  sangat cocok untuk mu kawan

  17/06

    0
• 
  ShaqAimMido

  p🇮🇱

  13/06

    0
• 
  MooBang

  so good

  07/06

    0
• 
  SlebewEmma

  ✌🏻

  30/05

    0
• 
  Nur AinySofie

  seruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu

  27/05

    0
• 
  BaimIbrahim

  good

  25/05

    0

• Total: 35

• Chapter 1 Banyaknya Penagih Hutang

  .
  "Bu, ada orang datang!" seru Galang memanggil Farah, ibunya.
  Farah bergegas ke depan, wanita berusia

• Chapter 2 Taruhannya Nyawa

  "Ayo cepat naik,kamu mau diusir oleh pak Murshid?"
  "Galang dan Melati gimana Bang, besok sajalah, ka

• Chapter 3 Mertua dan Kakak Ipar

       "Apa pun resikonya aku sanggup Min, aku sudah bosan di hina dan di caci maki oleh orang-orang d

• Chapter 4 Farah Nekat

         "Wah, HP mahal itu!" seru Diah setelah Farah membuka bungkusan tersebut.
        "Sini buat aku

• Chapter 5 Mulai Bersekutu Dengan Jin

        Farah tersenyum tipis, dia membayangkan kemewahan yang akan segera didapatkannya.
        Ketika

• Chapter 6 Farah Beraksi

       "Hhhmmm, kirain minggat terus menikah dengan konglomerat, ternyata cuma jadi kacung di sini, je

• Chapter 7 Melati Meninggal

  . "Orang koperasi kan? Istri kamu ini memang tak tahu malu Man, mbak sampai malu lho banyak tet

• Chapter 8 Melati Jadi Tumbal

       "Ada apa ini Bang? Melati kenapa?"tanya Farah panik, dia memeriksa tubuh Melati yang lecet di s

• Chapter 9 Berebut Uang Takziah

       Farah kembali ke kamarnya, seperti ada yang menuntun tangannya, Farah berjongkok dan menundukka

• Chapter 10 Farah Dermawan

        Mendengar ucapan Farah, bola mata Herman membulat, dia mendekati Farah yang sedang memindahkan

• Chapter 11 Ritual Pertama

       "Farah! Kenapa sih jadi perhitungan? Cepat masak untuk ibu dan mbak Diah!" titah Herman keras.
   

• Chapter 12 Diah Tertipu

  Diah memukul Farah dan menarik kantong plastik yang diapit oleh kaki Farah. Akibat tarikan yang kuat

• Chapter 13 Tumbal Kedua

       "Eh...eh, apa-apaan ini Mas? Kenapa kamu malah ajak pelakor ini pergi, aku ini calon istrimu Ma

• Chapter 14 Bu Ningrum Sadar

       Setelah mengucapkan terima kasih, bergegas Farah menuju ke rumah duka. Hatinya merasa sangat be

• Chapter 15 Ritual Kedua

       "Mau bukti untuk membungkam mulutmu yang sombong?"tanya Abas dengan wajah merah padam. Dia sang

• Chapter 16 Farah Jatuh

         Herman tak menjawab pertanyaan ibunya, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan dengan

• Chapter 17 Farah Marah

         "Bu ibu, sini semua, lihat apa isi kantong plastik ini!" seru Yulia dengan keras, matanya mel

• Chapter 18 Wibowo dan Farah

  "Jual itu tuh, masa nggak ngerti juga, kan lelaki hidung belang sukanya itu!" sahut Yulia sambil mat

• Chapter 19 Istri Wibowo Mengamuk

        Dok dok dok!
        Gdubraakkk!
        "Oohhh, begini ya Mas kelakuanmu di belakangku?" suara pint

• Chapter 20 Rencana Farah

  "Silakan viralkan sekarang, tapi jangan lagi kamu pulang ke rumah dan jangan harap lagi uang belanja

• Chapter 21 Hampir Ketahuan

       Farah yang melihat gelagat Ranti tersenyum sinis dan berkata dalam hati, "bersenang-senanglah u

• Chapter 22 Tumbal Gagal

        "Cepat jelaskan, ini apa maksudnya!" cecar Herman sambil menunjuk nampan yang berisi barang-ba

• Chapter 23 Ranti Tumbal Ketiga

        Mendengar jawaban Wibowo tubuh Farah lemas, tulang-tulangnya seolah lepas dari sendinya, ponse

• Chapter 24 Ada Apa Dengan Jenazah Ranti

         "Jenazahnya kenapa Bu?" tanya Farah penasaran, dia menatap ke arah bu Hasnah dan Wibowo secar

• Chapter 25 Farah Pingsan

         "Farah!" Wibowo dan bu Hasnah berlari mendekati tubuh Farah yang tergeletak tak jauh dari pet

• Chapter 26 Uang Takziah Hilang

         "Gimana ibu nggak bingung, sekian banyaknya orang datang takziah dan memberi sumbangan, tapi

• Chapter 27 Hubungan Ranti dan Tomi Terungkap

        "Ranti...Rantii!"
        Bu Hasnah dan Rara terkejut, orang yang sedang mereka bicarakan tiba-ti

• Chapter 28 Farah Bertemu Yulia

        "Angin apa?" tanya Wibowo penasaran.
        Farah menatap wajah Wibowo dengan tatapan heran. Ang

• Chapter 29 Siapa Keponakan Bu Silvi

        "Saya nggak bisa jual ini, karena ini cuma imitasi," ucap Yulia dengan kepala yang tertunduk.
   

• Chapter 30 Farah Membantu Yulia

       "Farah! Katanya tadi mau nolong! Mana buktinya? Pasti cuma omong kosong kan? Dasar miskin!" ter

• Chapter 31 Farah Ke Rumah Bu Silvi

       "Mbak Farah, uang sebanyak itu Mbak berikan hanya untuk membayar utangnya Yulia? Mbak Farah ngg

• Chapter 32 Farah dan Bu Ida

  "Kalau diikhlaskan saja gimana Bu?" tanya Farah dengan suara pelan.
  Bu Silvi dan Bu Ida tersentak men

• Chapter 33 Sikap Diah Berubah

  "Farah!"
  Farah dan Bu Ida serentak menoleh ke arah sumber suara yang baru saja memanggilnya.
  "Mas Herm

• Chapter 34 Sandiwara Farah

        Tujuh tahun berlalu.
        "Min, aku lama-lama kok bosan ya," cetus Farah, saat itu dia berada

• Chapter 35 Galang Jadi Tumbal ( Tamat l

       "Aku nggak setuju Dek!" ucap Herman dengan tegas.
       "Lho, kenapa? Aku nggak mau mengecewakan