Total : 42Chapter 1 Prolog
Hujan turun begitu deras. Awan hitam menyelimuti bumi sore itu. Suara petir terdengar begitu keras d
readmore Chapter 2 Si Pembuat Masalah
"Risa, sudah jam berapa ini? Kamu belum siap juga?" teriak ayah begitu keras dari lantai satu. "Kalem
readmore Chapter 3 Story Of Arfan
"Sa, tadi lo ketemu sama Arfan di lapangan sekolah?” tanya Jeni; perempuan berambut panjang yang lan
readmore Chapter 4 Pergibahan antar Pria
Arfan Aldebaran Hamizan. Itu nama gue. Namanya memang cukup bagus, karena saat gue dibuat bokap nyoka
readmore Chapter 5 Tragedi Kamar Mandi
Gue langsung bergegas menuju toilet. Karena asli, ngerjain soal Fisika itu selalu membuat gue kebele
readmore Chapter 6 Pengakuan Cinta
Aku sangat terkejut. Karena tiba-tiba saja, Arfan yang dikenal sebagai pria si pembuat masalah, mena
readmore Chapter 7 Tentang Ayah
Aku langsung mengecheck handphoneku. Dan benar saja dugaanku, Arfan menyimpan nomor ponselnya di han
readmore Chapter 8 Resmi Berpacaran
Besok paginya, setelah selesai sarapan, bik Sari mengatakan sudah ada seorang pria yang menjemputku
readmore Chapter 9 Ojek Cinta
Gue masuk ke dalam kelas sambil tersenyum riang. Semua teman-teman gue langsung menghampiri gue dan
readmore Chapter 10 Ayah Risa yang Galak
“Kenapa lo mau pacaran sama gue, sih?” tanyanya tiba-tiba. “Karena gue suka sama lo. Kalau gue gak su
readmore Chapter 11 Cewe Jutek itu Cewe Gue
Saat bel pulang berbunyi, gue langsung bergegas menuju parkiran sekolah. Gue menunggu Karisa sambil
readmore Chapter 12 About Arfan
“Berantem?” teriakku mengulang dengan suara yang terkesan begitu terkeju saat mendengar jawaban Arfa
readmore Chapter 13 Jalan Braga
Di sela-sela kebersamaan kami, Arfan tiba-tiba saja memanggil bapak-bapak penjual gelembung sabun. I
readmore Chapter 14 Arti Kamu dan Aku
“Kalau suatu hari nanti gue manggil lo sayang boleh nggak?” tanyanya tampak ragu hingga membuatku la
readmore Chapter 15 Curhatan Erwin
Karisa tersenyum lebar. Kali ini, senyumannya terlihat lebih bersahabat dan tidak memasang ekspresi
readmore Chapter 16 Mendekati Jeni dan Dhea
Besok paginya, seperti biasa gue menjemput Karisa ke rumahnya. Erwin dan Tatang sudah pergi duluan k
readmore Chapter 17 Bertemu Ayah Risa
Sepulang sekolah, gue mengajak Risa dan kedua temannya untuk sholat bersama. Sepertinya, Jeni dan ju
readmore Chapter 18 Skype dengan Jeni dan Dhea
"Ris, boleh tanya sesuatu?” tanya Arfan saat kami berdua tengah makan siang bersama di ruang makan. A
readmore Chapter 19 First Date
Semalaman skype dengan Jeni dan juga Dhea, membuatku jadi begadang dan tidur sekitar jam 2 Subuh. Ya
readmore Chapter 20 Keluarga Arfan
Setelah sampai di tempat makan, Arfan langsung memesan jagung bakar, kopi hitam, mie rebus pakai tel
readmore Chapter 21 Tante Berlipstik Merah
Arfan duduk di sampingku, dia menatap wajahku cukup lama sambil tersenyum simpul. Aku membalas senyu
readmore Chapter 22 Di Balik Ayunan
"Iya. Dia sering sekali memberikan gue uang saku. Akan tetapi, saat itu juga gue menolaknya dengan t
readmore Chapter 23 Bunga Tulip
Setelah menceritakan kisah kelam keluarga gue yang benar-benar membuat gue malu, gue dan Risa memutu
readmore Chapter 24 Matahariku
2 bulan sudah aku dan Arfan menjalani hari-hari yang indah selama kami berpacaran. Jeni dan Dhea jug
readmore Chapter 25 Bertemu Asti
Tepat pukul 10 malam, saat gue baru saja sampai rumah setelah kencan dengan Risa, tiba-tiba saja ter
readmore Chapter 26 Sarah
Lagi-lagi ponsel gue berdering dengan volume suara yang cukup keras. Saat melihat layar handphone, g
readmore Chapter 27 Risa Marah
Besok paginya, gue terlambat bangun. Sial, hari ini harusnya gue jemput Risa ke rumahnya. Tapi, kare
readmore Chapter 28 Rasa Cemburu
Arfan terlihat gugup dan juga panik. Jelas saja dia gugup, orang aku yang tadi angkat telepon dari A
readmore Chapter 29 Pengakuan Kang Abizar
Sepulang sekolah, aku memutuskan untuk pulang naik angkot saja bersama dengan Jeni dan juga Dhea. Ak
readmore Chapter 30 Tentang Sakti dan Tatang
Hari ini rasanya campur aduk. Pikiran gue kacau entah mengapa. Gue duduk termenung di warung kopi de
readmore Chapter 31 About You
Gue sibuk melamun di fly over Pasopati. Setelah menceritakan apa yang menjadi keluh kesah gue selama
readmore Chapter 32 Berkelahi
Begitu Risa mengizinkan gue untuk membantu si Mbul, gue langsung bergegas pergi dan mengendarai moto
readmore Chapter 33 Kamu yang Mengagumkan
Aku cemas, aku khawatir, dan aku sangat panik begitu melihat Arfan berkelahi seperti tadi untuk memb
readmore Chapter 34 Kepercayaan
Begitu pengakuan cintaku, aku langsung pergi berlari menjauhi mereka semua karena menurutku ini sang
readmore Chapter 35 Allah Maha Baik
Baru saja gue mendengar pengakuan cinta Karisa beberapa jam yang lalu. Kini, masalah lain timbul beg
readmore Chapter 36 Saran Ayah yang Membuat Tenang
Semenjak kejadian kemarin di sekolah, aku berusaha untuk memikirkan masalah ini dengan kepala dingin
readmore Chapter 37 Sahabat-sahabat Arfan
Sepulang sekolah, tiba-tiba saja Tatang, Erwin, dan Mbul datang menghampiriku di gerbang sekolah. Ak
readmore Chapter 38 Kehilangan
Semenjak beredarnya foto ciuman gue dengan Asti, dan juga video perkelahian gue dengan Sakti di sosi
readmore Chapter 39 Pertengkaran
Aku melangkahkan kakiku menuju gerbang sekolah setelah bel pulang berbunyi. Semenjak kejadian bebera
readmore Chapter 40 Kamu adalah Arfanku
Aku berusaha untuk menghubungi Arfan via telepon, tapi dia sama sekali tidak menjawab panggilan tele
readmore Chapter 41 Kamu adalah Karisaku
Rasanya luar biasa. Ternyata, ini rasanya mencintai seseorang dengan setulus hati. Gue sangat bahagi
readmore Chapter 42 Epilog
Langit yang cerah terlihat begitu indah. Seorang pria separuh baya tampak sedang saling bergandengan
readmore
mayan
26d
0trpesoba dengan ceritanya
28/07
0bagus banget
18/07
0sangat bagus
08/07
0best
03/07
0mantap bagus ceritanya sangat menarik
14/06
0bagus
13/06
0ceritanya menarik
10/06
0seru gbngttt
08/06
0keren
24/05
0