Tag(s):
• Kecantikan
• CEO
• Detail
• Drama

"Kau pikir aku mau menjadi istrimu?" Rose tertawa mencemooh. "Not in milions time." "Ya, Rose. Kau akan menggantikan Rosa! Aku tidak butuh dirimu menjadi istriku karena aku hanya perlu kau berdiri di sana menggantikan Rosa!" Ucapan Robert penuh penekanan. "Kau tahu apa yang terjadi jika menolakku? Pertama, aku akan menjaukan Kenzie dari jangkauanmu, kedua, aku akan membuat Romeo ayahmu di deportasi, ketiga, aku akan menjual dirimu ke rumah bordil!"

Last Update

Editor´s Choice

AMEIRA

Anna

Guide From The Past To A New Era

Anlhpermy

Ruin The Billionaire

Syrena Clayton

She's Devious

Dickson Saba

Billionaire remarries his ex-wife

Anna Yan

Broken: Tale of a twisted blade

Impulse

Recommendation

Guide From The Past To A New Era

Anlhpermy

Mitchie

Dickson Saba

THE TWINS

Ruth Jonah

Takhta Tiga Kuasa

Zqueen Psyco

Broken: Tale of a twisted blade

Impulse

The Travelers

Amore

Love Beyond Borders: A Tale of Muslim-Korean Fusion

Sarah and Jo-hoon

Yesterday Once More

Avon Lei

Be My Alpha

Harmeen

LOVE OF A QUISLING- A Blazing Inferno

Dumpling

Book Comment (62)Leave your comment on App

• 
  Ningrumpuspita

  bagus ceritanya

  9d

    0
• DekDe

  begitulah cinta

  10d

    0
• 
  Hanif syaifullahRifki

  wah saya sangat suka membaca novel tersebut

  17d

    0
• 
  Juyy01

  good

  07/08

    0
• 
  IskandarIskandar

  bagus

  30/07

    0
• 
  RizalMus

  mcffmmm

  25/05

    0
• 
  HaefiyaHepy

  keren

  06/05

    0
• NadiaAznurul

  cerita yang sangat best

  04/05

    0
• Beruge12Beruge12

  Jendri

  25/04

    0
• 
  Ainiee Warha Wirhy

  bagus

  11/04

    0

• Total: 69

• Chapter 1 Pernikahan

  "Tersenyumlah, Rose." Bisikan pria di sampingnya membuat Rose seketika merasa mual.
  Rose melirik p

• Chapter 2 Tidak Memiliki Hak

  Enam bulan sebelumnya, di rumah duka.
  Gigi Rose bergemeletuk melihat pria yang berdiri beberapa meter

• Chapter 3 Tak Mengharapkan

  Aura dingin memancar dari tubuh Robert yang berdiri tegak di depan gundukan tanah . Tatapan mata pri

• Chapter 4 Rampok

  Ting tong!
  "Selamat datang!"
  Suara bel tanda pelanggan masuk, membuat Rose mendongakkan wajahnya. Gadi

• Chapter 5 Kebakaran

  Empat puluh hari sudah Ruby pergi dari dunia fana ini. Selama itu pula Robert tidak pernah menggangg

• Chapter 6 Hilang Lenyap

  "Rose! Apa yang terjadi? Bagaimana bisa ruko kita kebakaran?" Romeo syok melihat sisa-sisa api yang

• Chapter 7 Terguncang

  Rose memeluk Kenzie dengan erat. Tubuhnya gemetaran mengingat jika baru saja dia akan kehilangan boc

• Chapter 8 Akibat sikap Kasar

  Rose jatuh dalam pelukan petugas pemadam kebakaran, saat pria itu menarik tubuh Rose ketika dia hend

• Chapter 9 Sekolah Kenzie

  Rose masuk dengan mengendap-endap ke dalam kamar. Dia melihat ayahnya tidur dengan nyenyak hanya ber

• Chapter 10 Tetangga tak berbudi

  "Ya, dia orangnya. Gara-gara gadis ini, ruko kami pun hampir terbakar." Seorang wanita gemuk menunju

• Chapter 11 Akibat Kelalaian

  Rose tidak percaya dengan apa yang dibacanya. Tangan gadis itu gemetaran, saat membaca dokumen perja

• Chapter 12 Berhentilah Mengikutiku

  Rose terpaku mendengar ucapan polisi tersebut. Apa yang akan terjadi pada ayah dan keponakannya jika

• Chapter 13 Menyingkirlah dariku

  "Hmph!" Rose terkejut ketika Robert tiba-tiba mendorongnya ke dinding gang.
  Pria itu menghimpit tubu

• Chapter 14 Tawaran Menggiurkan

  "A--apa yang kau lakukan di sini?" Rose mendorong tubuh Robert menjauh dari pintu kamar losmen itu.
  D

• Chapter 15 Dokter Gadungan

  Bukanlah hal yang mudah bagi Rose untuk menemukan tempat tinggal nyaman dan murah. Semua tempat yang

• Chapter 16 Dokter Robert

  Di apartemennya yang mewah, Robert termangu seorang diri dalam ruang besar yang kosong. Dia duduk di

• Chapter 17 Mencari pekerjaan tambahan

  Hati Rose menjadi lega, karena keluarga kecilnya saat ini memiliki tempat tinggal. Meskipun tempat i

• Chapter 18 Pekerjaan Baru

  "Berapa gaji pekerjaan sebagai petugas kebersihan?" Pertanyaan Rose membuat Clara terkejut.
  Gadis yan

• Chapter 19 Tempat dan waktu yang salah

  Baru saja dua jam Rose memejamkan matanya, tubuhnya sudah diguncangkan oleh seorang wanita cleaning

• Chapter 20 Dia Milikku

  Rose tersentak ketika merasakan sesuatu dengan aura yang menyeramkan membayanginya. Wanita itu merin

• Chapter 21 Melarikan Diri

  "Lepaskan wanita itu! Dia milikku!" Ucapan datar dan tegas dari sosok tubuh di balik topeng emas mem

• Chapter 22 Wanita Bodoh

  Rose menutupi kedua matanya. Lampu sorot yang berpijar sangat terang itu terasa begitu menyilaukan,

• Chapter 23 Wanita Keras Kepala

  "Pelacur?" Rose menggigil mendengar kata itu.
  "Mungkin … lebih baik aku meninggalkan dirimu dengan p

• Chapter 24 Terkurung

  Rose mengerjapkan matanya yang masih terasa sukar untuk dibuka. Perempuan itu memegangi kepalanya ya

• Chapter 25 Kebebasan

  Dua puluh empat jam sudah dirinya terkurung di dalam kamar. Rose nyaris tidak dapat memejamkan matan

• Chapter 26 Dinas Sosial

  "Kantor polisi?" Rose tersentak kaget melihat Polisi Sebastian sudah berada di depan apartemennya.
  

• Chapter 27 Musuh dalam Selimut

  "Aunt Rose!" tangis Kenzie pecah dengan keras.
  Bocah kecil itu memberontak dari gendingan petugas hin

• Chapter 28 Berita Mengguncang

  "Surat untuk Anda, Nona." Petugas tersebut pergi setelah dia menyerahkan surat untuk Rose.
  Gadis itu

• Chapter 29 Pangeran Penyabut Nyawa

  Rose berdiri di depan pagar besi yang menjulang tinggi di hadapannya. Barisan besi yang menutup rapa

• Chapter 30 Citra Diri

  Robert menatap Rose yang sudah tertidur di atas tempat tidur. Kamar yang sama yang dulu pernah dia t

• Chapter 31 Merelakan

  Rose terkejut ketika dia melihat tubuhnya berbaring dengan jarum infus di pergelangan tangannya. Dia

• Chapter 32 Menjemput Mommy

  "Uncle Robert?" Suara mungil yang lemah itu membuyarkan lamunan dokter tampan tersebut.
  Robert menole

• Chapter 33 jangan tinggalkan

  “Mau apa kau kemari?” Rose tersentak kaget ketika melihat orang yang mencarinya adalah Robert. 
  Dia m

• Chapter 34 Pengasuh

  "Nah, sudah cakep, sekarang waktunya kita sarapan pagi, yuk." Rose tersenyum lebar setelah membantu

• Chapter 35 Tamu Utama

  Dengan penampilan sederhananya, meskipun Robert sudah memberikan uang bulanan yang cukup besar, Rose

• Chapter 36 Menjodohkan

  "Terima kasih sudah mengundangku kemari, Nyonya Miller. Aku merasa bahagia sekali." Rosa memandang i

• Chapter 37 Pria PlayBoy

  Rose tidak dapat memejamkan matanya dan terlelap. Dia  menatap Kenzie dan Sean yang sudah semenjak t

• Chapter 38 Manipulasi

  Rose tidak pernah menyangka jika kesialan itu kembali harus menghampiri dirinya. Kini dia berdiri di

• Chapter 39 Pemicu

  “Robert! Minggir!” Rose mendelik kesal ketika pria itu diam saja di tengah pintu.
  Tubuh tinggi dan be

• Chapter 40 Pisah Ranjang?

  Rose duduk tegak di kursi meja rias. Dia melirik ke arah Robert yang keluar dari kamar mandi dengan

• Chapter 41 Menggemaskan

  “Dasar Dokter bejat, PlayBoy mesum!” serentetan kalimat penuh makian diucapkan oleh Rose.
  Dia merasa

• Chapter 42 Pertanyaan Wartawan

  Rose duduk, mendekatkan kedua kakinya di bawah pancuran air di kamar mandi. Dia membiarkan air dingi

• Chapter 43 Bulan Madu

  Baling-baling helikopter terdengar nyaring berputar. Putaran angin yang diakibatkannya, membuat debu

• Chapter 44 Usaha Robert

  "Aku tidak mau!" Rose berteriak tertahan ke arah Robert yang menarik tangannya menaiki tangga.
  "Ya, k

• Chapter 45 Robert Mesum

  "Aaa … Robert! Bejat!" Rose meremas rambut pria itu.
  "Rose, maaf … ini empuk sekali," ucap Robert den

• Chapter 46 Rayuan Robert

  "Mommy!" Kenzie meloncati dalam pelukan Rose. Bocah kecil itu dengan begitu mudah beralih dari mengu

• Chapter 47 Percakapan Antar Lelaki

  Robert membalas tatapan tajam sepasang mata coklat seorang pria muda yang terlihat begitu ingin memb

• Chapter 48 Malaikat Rose

  "Hallo, Kakakku yang paling cantik."
  "Ryan!" Rose melompat dengan gembira ketika melihat adik laki-la

• Chapter 49 Adik untuk Kenzie

  "Mommy!" Kenzie meloncati dalam pelukan Rose. Bocah kecil itu dengan begitu mudah beralih dari mengu

• Chapter 50 Ancaman Robert

  "Rose, sampai kapan kau akan menghindar?" Robert memegang tangan istrinya yang hendak keluar dari da

• Chapter 51 Keluarha tanpa Cinta

  "Okay! Ayo kita pindah ke kamarmu!" Rose berbisik di saat pria itu melepaskan bibirnya. Dia berusah

• Chapter 52 Say I Love You

  "Siapa yang menelpon mu?" Robert menatap Rose dengan pandangan menyelidik.
  "Bukan siapa-siapa." Rose

• Chapter 53 Robert cemburu

  Dalam ruangan praktek yang telah sepi, Robert sedang duduk dengan Conrad di hadapannya. Suami dari J

• Chapter 54 Shoping dengan Jasmine

  Rose termangu melihat banyaknya pakaian, sepatu, tas dan aksesori yang dibeli Jasmine. Dia memang me

• Chapter 55 Roberr Vs Sebastian

  Setengah jam kemudian.
  Sesosok pria masuk ke dalam cafe elit di kawasan pertokoan mewah di Miami. Sej

• Chapter 56 Semangat dan Percaya Diri

  Rose menoleh ke arah Robert dengan perasaan heran, ini pertama kali lelaki itu mengekang dirinya. Di

• Chapter 57 Apa pentingnya membandingkan

  Rose terkejut, dia menatap mata biru yang terlihat khawatir itu. Rose segera menegakkan tubuhnya saa

• Chapter 58 Serpihan Masa Lalu

  Kini menemani Robert dalam setiap syuting di studio adalah tugas Rose. Dia tidak bisa menolak, karen

• Chapter 59 Kebenaran

  "Kenapa kau harus mengatakan ini semua, Sebastian?" Rose mengusap embun di kelopak matanya.
  Dia tidak

• Chapter 60 Pengakuan

  "Jauhi Rose atau dunia akan tahu jika kau adalah pria yang sudah membuat Romeo nyaris di deportasi d

• Chapter 61 Kebenaran tentang Robert

  "Daddy." Rose tersenyum lebar menghampiri Romeo yang terlihat semakin sehat.
  "Grandpa." Kenzie berlar

• Chapter 62 Pria Brengsek

  Rose mengatur napasnya perlahan di dalam mobil. Dia menatap dirinya di kaca spion untuk sesaat. Sebe

• Chapter 63 My Queen

  Entah itu sebuah kode atau bukan, Rose tidak peduli. Bau keringat pria kriminal bertubuh tidak terla

• Chapter 64 Tiga Hari Saja

  Rose terbangun dalam pelukan Robert. Matanya mengerjap perlahan, menunduk menatap tangan kekar yang

• Chapter 65 Pelepasan Benih

  Rose duduk dengan gelisah di depan ruang operasi. Dia tahu seharusnya dirinya tidak perlu khawatir,

• Chapter 66 Tamparan untuk Robert

  Rose terkejut mendengar ucapan seorang dokter wanita yang baru saja keluar dari dalam ruang operasi.

• Chapter 67 Seminggu Berpuasa

  "Rose … please." Robert merajuk manja pada istrinya.
  "Enggak."
  "Please sudah hampir satu minggu junior

• Chapter 68 Cemburu

  "Rose … please." Robert merajuk manja pada istrinya.
  "Enggak."
  "Please sudah hampir satu minggu junior

• Chapter 69 Kasih sayang Keluarga

  “Mommy! Cereal Kenzie ditumpahin sama adik." Kenzie berteriak manja menunjukan pada tumpahan susu di