Total : 521
"Dalam mitologi, ada dua belas jenis mahluk yang namanya dicatatkan untuk menamai setiap tahun. Mahl
readmore 2
Sebenarnya kampung itu memiliki nama. Yang terdengar lebih normal dan bersahaja di kalangan bangsa m
readmore 3
Sepuluh Tahun Kemudian. Sinar muncul tiba-tiba sehingga membuat kelopak mata Felis yang masih kaku te
readmore 4
Candramawa, nama yang sangat jarang, pikir Felis. Tapi nama itu terdengar unik dan keren saat diucap
readmore 5
Mobil tua itu melaju—pohon pinus menghiasi pinggiran jalan seolah sengaja ditanam di sana untuk pemb
readmore 6
Sudah lima jam kira-kira, ketika lelaki bernama Marlon dan anaknya—Candramawa meninggalkan rumah Ny.
readmore 7
Sebilah aisikla berwarna ungu muda mencuat di antara jari tangan lelaki itu. Ia membelah tubuhnya se
readmore 8
"Kita seharusnya menghindarinya, bukan malah mendatanginya!" Candramawa berjalan cepat, tidak terlal
readmore 9
Menggendong Felis tak membuat Candramawa merasa lelah sama sekali. Ia berlari secepat mungkin, melon
readmore 10
Hutan di wilayah kota Este terlalu luas dan lembab. Meski sinar matahari sudah bergantung tinggi, su
readmore 11
Di tempat lain di kota yang berbeda, Laureen dengan lincah naik ke atas atap lantai dua gedung unive
readmore 12
Markus seringkali menghabiskan sore harinya dengan duduk tenang di ruang pertemuan anggota Koalisi.
readmore 13
Bagaimana pun juga Laureen tak bisa menunjukkan emosi macam apa pun di hadapan anggota Koalisi lainn
readmore 14
Felis berjalan di antara gedung kampusnya dengan wajah yang murung. Kakinya terseok-seok. Tugas kuli
readmore 15
Candramawa mungkin akan jadi orang yang pertama datang dan membawakan berita itu. Jika bukan sang ay
readmore 16
“Aku pernah melihat secercah cahaya merah dan biru,” kata lelaki itu. Di atas pasir pantai yang hang
readmore 17
Bangsa Lumons tak perlu menunggu surat kabar yang datang untuk tahu apa yang telah terjadi tadi mala
readmore 18
Candramawa sudah siap dengan segala syarat untuk ritualnya. Ia memulai syarat itu dengan membaca doa
readmore 19
Alfrore hanya sebatang pohon tua. Dan Laureen adalah seorang pecundang. Mereka tak memiliki banyak p
readmore 20
Sudah tiga bulan berlalu sejak hari itu. Sejak kota Este digegerkan oleh kematian satu lagi pejabat
readmore 21
Ketika Candramawa tiba, Felis sudah tak ada di kamar. Pintu tidak terkunci dan kamar mereka nampak t
readmore 22
Sebulan lalu di gedung Koalisi. Markus dan Laureen menghabiskan hari dengan berjongkok di antara tum
readmore 23
Benda itu hanya selembar kertas dengan huruf berantakan dan tak bermakna. Hurufnya bahkan tak bisa d
readmore 24
Siang hari sudah lewat, dan buku yang ditinggalkan Candramawa sudah Felis baca lebih dari setengahny
readmore 25
Candramawa membuka matanya pelan-pelan. Diikat di kursi sampai matahari hampir tenggelam tentu membu
readmore 26
Rasanya sudah cukup jauh Felis berlari dari perkampungan tukang jagal yang bangkrut. Suhu lembab tan
readmore 27
Suasana siang itu dipenuhi oleh kesedihan. Tangisan Candramawa kecil melayang bersama angin. Memangg
readmore 28
“Aku tidak bisa.” Candramawa mendorong bahu Felis pelan-pelan. Melepaskan pelukan Felis. Ini tidak b
readmore 29
Pesisir, dengan semua hal yang magis dan tak bisa dijelaskan oleh rak buku dalam kepala manusia. Kit
readmore 30
“Jika, kamu menjawab takdirmu, Felis. Maka pelarian kita ini akan segera berakhir. Kita hanya butuh
readmore 31
Felis bangun dari tidurnya. Sudah lama rasanya tak ia nikmati kasur empuk semacam ini. Terakhir kali
readmore 32
Matahari mengintip di antara awan. Candramawa tidak tahu sudah beberapa jam dirinya terkapar di tana
readmore 33
Sudah tiga kali malam dan empat kali pagi Felis dan Deluna terombang-ambing di atas perahu tanpa mak
readmore 34
Kampung Weesa, sejauh yang Felis ingat masih sama seperti terakhir kali saat ia pergi tanpa pamit ha
readmore 35
Felis kembali ke kamarnya cepat-cepat seperti seekor kucing yang panik. Segera ia menutup jendela, k
readmore 36
Setelah bersusah payah merangkak dan melata di atas darahnya sendiri, Candramawa mengikuti jejak kak
readmore 37
Di ruang makan rumah Gregora yang megah, Felis menemui kesadarannya. Ia dalam posisi terikat. Jalina
readmore 38
Sementara di sisi lain hutan pinus, angin sejuk menyelusup di sela-sela ranting Alfrore tua. Sepoiny
readmore 39
Tak jauh dari sana, ada satu bukit yang paling dekat dengan tempat Alfrore bercokol. Bukit tersebut
readmore 40
Setelah lama berpikir, akhirnya Candramawa membuka mulutnya. “Kalau aku membantumu, apa yang bisa Pa
readmore 41
Setelah dua puluh tahun yang panjang, akhirnya Deluna menginjakkan kakinya di rumah itu lagi. Masih
readmore 42
Felis tidak mengenal Laureen seakrab Candramawa. Ia sempat khawatir kalau Deluna menyuruhnya ke sini
readmore 43
Sudah empat kali rasanya Aldora kecil memutari lorong yang sama, dan kamar kecil belum juga ia temuk
readmore 44
“Felis…” “Felis,” suara seorang lelaki memenuhi telinga Felis. Mata gadis itu membuka. Pelan. Ia meng
readmore 45
Udara dingin selalu berhembus dengan kejam di kota Este sejak dulu. Setiap ceruk, sudut bahkan luban
readmore 46
Laureen menaruh bayi perempuan itu di bawah kaki pinus tua bercabang dua, tapi bukan Marlon yang per
readmore 47
Laureen berpikir sebentar. Melihat Felis berdiri di depannya dengan wajah yang lebih serius dari luk
readmore 48
Gelap lagi. Jauh di ujung atas plafon penuh sarang laba-laba, sinar matahari menembus sebuah celah s
readmore 49
“Felis, di dalam kabut ini, akulah tokoh utamanya.” Dengan dua tangan Candramawa mencabut aisikla da
readmore 50
Bulan menggantung di langit kota Este. Bentuknya bulat, warnanya pucat. Sementara angin menyisir hal
readmore 51
Craang!! Craang! Bunyi nyaring menggema di sekeliling hutan pinus yang dingin. Seluruh penghuni huta
readmore 52 - Ending
TIGA TAHUN BERLALU. Felis sedang merapikan rambutnya di depan cermin ketika suara gaduh dari dapur te
readmore
apik
10/06
0keren
17/01
0top
05/01
0bagussss gadisnyaa kayaknyaa manisss dehh jadi pengen nikahin gadisnyaa😘😘
02/01
0cerita sangat seru
02/01
0biasa saja
25/12
0bagus banget cerita nya
20/12
0Gass ngeng keren
17/12
0lmyann
16/12
0sangat baik untuk menceritakan kehidupan
16/12
0