Total : 581. Kejutan Pulang Kampung
Hari ini, setelah mendapatkan gajinya, Gahisan bergegas membereskan barang-barangnya. Beberapa baju
readmore 2. Berbesar Hati
"Mbah ...." panggil Gahisan. Lelaki sepuh di depannya kemudian mengeluarkan kantong plastik dari dala
readmore 3. Merantau
Hari-hari berikutnya, Gahisan dan Zakiya akan selalu menghabiskan waktu luangnya duduk dan bercengke
readmore 4. Ia, Yang Mengikuti Pulang
"Dek Zakiya ...." Kembali terdengar suara yang memanggil nama Zakiya. Jantung Zakiya berdegup kencang
readmore 5. Dek, Aku Pulang
"Si--siapa?" tanya Zakiya dengan suara bergetar. Dia berdiri di belakang pintu beberapa saat, menungg
readmore 6. Harta Terbungkus Kafan
Kokok ayam jantan bersahutan di kejauhan, terdengar samar di telinga Zakiya, namun mampu untuk memba
readmore 7. Bau Aneh
"Ini ... milik siapa? Apakah milik Mas Gahisan?" gumam Zakiya. Tangannya bergetar memegang bungkusan
readmore 8. Pak Joko
Suara bisik-bisik dan sesekali tawa, masih terdengar lamat-lamat dari dalam kamar Zakiya. Suara itu t
readmore 9. Terulang Lagi
Zakiya masih termangu, sambil menimang bungkusan kain putih di tangannya. Perlahan, dia menyibak seli
readmore 10. Aku Tidak Pulang Malam Ini, Dek
Mbok Sur masih menatap gelas yang diulurkan Zakiya padanya. Perutnya yang merasa mual, kini semakin m
readmore 11. Dimas
Sosok yang dipanggil Dimas itu menyeringai, menatap tajam pak Joko, yang masih duduk bersila. Perlah
readmore 12. Makanan Busuk
Sementara itu, di dalam kamarnya, Zakiya masih belum bisa memejamkan matanya. Pikirannya gelisah, dan
readmore 13. Menampakkan Diri di Siang Hari
Sesampai di rumah, Zakiya langsung mengunci pintu. Dia masih berdiri di belakang pintu, sambil menga
readmore 14. Siapa Nama Ibu Kandungmu?
Semua mata menatap ke arah sosok yang berdiri di belakang Zakiya. Sementara, sosok itu masih berdiri
readmore 15. Istriku, Aku Merindukanmu.
"Mas ...." panggil Zakiya lagi. Zakiya kini bergelayut manja di lengan Gahisan. Sekuat tenaga, dia men
readmore 16. Jangan Sakiti Suamiku
Aarrgghh .... Gahisan berteriak kencang, ketika melihat sosok mahkluk yang ada di depannya. Sosok yang
readmore 17. Zakiya Mulai Aneh
"Dek ... sadarlah, jangan membuatku takut," mohon Gahisan sambil mengusap lembut pipi Zakiya. Direbah
readmore 18. Terperdaya
"Lalu, apa yang harus saya lakukan?" tanya Gahisan. Suaranya lirih bahkan terdengar seperti orang yan
readmore 19. Sosok Misterius Lain
Gahisan menajamkan pendengarannya, pikirannya dipenuhi berbagai prasangka sekaligus kekhawatiran, te
readmore 20. Westi Dan Masa Lalu (1)
"Westi ....!" teriak pak Joko. Lelaki paruh baya itu berlari ke arah sosok yang tergeletak tidak jauh
readmore 21. Westi Dan Masa Lalunya (2)
Mbok, tolong aku," ucap Westi memelas, setelah pak Joko keluar dari kamar. "Maaf, Ndoro Putri. Simbok
readmore 22. Mbok Dasri dan Rahasianya
"Ndoro, kami belum punya uang untuk membayar hutang. Beri kami waktu ...." Mohon seorang wanita paruh
readmore 23. Pemuda itu Bernama Damar
"Kamukah, itu, Damar?" tanya Westi, ketika melihat sosok yang berada di bawah jendela kamarnya. Sosok
readmore 24. Sang Abdi (1)
"Juga apa?" selidik pak Joko, ketika mbok Dasri menghentikan kalimatnya. "Tidak, Ndoro. Saya tidak mi
readmore 25. Sang Abdi (2)
"Mbok hanya mempunyai satu permintaan, menikahlah segera," jawab mbok Dasri, ketika orang tua Damar
readmore 26. Bak Pinang Dibelah Dua (1)
"Mbok, apa yang kamu lakukan di sini ....?" Mbok Dasri dengan gugup, memutar tubuhnya, dan mendapati
readmore 27. Bak Pinang Dibelah Dua (2)
Gahisan masih mematung di tempatnya, mendadak, tubuhnya menjadi kaku, sulit untuk digerakkan. Masih d
readmore 28. Impostor
Gahisan masih mamatung, sementara matanya lekat menatap pria yang memeluk Zakiya di atas tempat tidu
readmore 29. Aku Yang Asli
"Dek, aku akan membuktikan, akulah Gahisan yang asli, suamimu," ulang Gahisan dengan suara berat. Dad
readmore 30. Jangan Buka Pintu
"Aku menghilangkannya, Mbah," ucap Gahisan, dengan suara tercekat. Mbah Timo menarik napas dalam, dip
readmore 31. Ibu?
"Kamu akan tahu jawabannya setelah ini," jawab mbah Timo. Gahisan terdiam, dilihatnya, sosok dirinya
readmore 32. Dimas Anakku
Mata orang-orang yang hadir, menatap sosok wanita berkebaya dan berkerudung hitam. Mereka bertanya-t
readmore 33. Maafkan Aku, Zakiya
"Karena, karena ...." terbata, nyai Westi berkata. "Pesugihan," ucap mbah Timo, hingga membuat orang-
readmore 34. Penyesalan Terbesar
"Maafkan Mas, Dek," lirih Gahisan. Tangannya mengusap lembut telapak tangan Zakiya. Sementara itu, Za
readmore 35. Aku Datang, Mas
"Bocah bandel," desis mbah Timo. Lelaki tua itu, beringsut turun dari atas dipan, lalu berjalan menge
readmore 36. Zakiya Menghilang
"Di--Dimas," ucap Gahisan terbata. Mata Gahisan menatap lurus ke seberang sungai, di mana sosok Dimas
readmore 37. Kembalikan Zakiya
"Cari dan habisi dia sebelum menculik warga yang lain!" Teriakan warga kampung bersahutan. Mereka te
readmore 38. Zakiya Melahirkan
"Gandharva," bisik mbok Dasri. Namun terdengar begitu jelas di telinga ketua kampung. Suasana mendada
readmore 39. Menyelamatkan Zakiya
Serangan yang tiba-tiba, membuat tubuh Gandharva terjengkang, namun dengan cepat mahkluk tinggi besa
readmore 40. Habis Tanpa Sisa
Warga masih berdiri di depan rumah pak Joko, sementara itu kobaran api makin membesar, membuat suasa
readmore 41. Menjadi Gila
Zakiya tidak menjawab, tatapan matanya menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong. "Kamu tunggu s
readmore 42. Dimas Kembali
"Dek, jangan ...." kata Gahisan, sambil memegang tangan Zakiya. Sementara Zakiya meronta berusaha me
readmore 43. Kedatangan Ningsih
Berita kedatangan Ningsih ke kampung halamannya, dengan cepat tersebar. Warga mulai menerka-nerka, a
readmore 44. Gunawan
Dengan tubuh gemetar dan lunglai, seolah tidak bertulang, Gunawan merangkak meninggalkan ruangan yan
readmore 45. Luluh
"Mas, hari ini kita akan ke kampung untuk melihat tukang yang sedang mengerjakan rumah kita. Kamu in
readmore 46. Ini Hanya Awal
Kenapa, Mbok?" tanya Gahisan ketika melihat kecemasan di wajah wanita sepuh yang ada di depannya. "Oh
readmore 47. Warga Kampung Geger (1)
Hari berlalu terasa begitu cepat. Pembangunan kembali bekas rumah pak Joko yang dilakukan oleh Nings
readmore 48. Warga Kampung Geger (2)
Fatma. Nama yang tertulis di batu nisan tersebut. Walau tulisannya sudah pudar, namun masih bisa terb
readmore 49. Pemanggil Arwah
Pagi itu, warga kampung dibuat gempar. Pak Surya, salah satu tetangga mereka dikabarkan telah meningg
readmore 50. Fatma
"Jadi, benar semua ini ulahmu?!" Mbah Timo berdesis. Gundukan tanah yang ada di depannya bergetar mak
readmore 51. Rencana Berbahaya
Wajah Mbah Timo tampak tegang. Lelaki sepuh itu beberapa kali terlihat menarik napas dalam. Seperti
readmore 52. Ningsih Terluka
"Dek, Dek ... kamu kenapa?" tanya Gunawan dengan wajah khawatir. Dia mengguncang tubuh Ningsih yang t
readmore 53. Dendam Dua Saudara
"Ningsih, bangun Nak ...." Nyai Westi kembali menepuk pipi anaknya, berharap dia segera sadar. Akan t
readmore 54. Perjanjian
Ningsih, membalikkan punggung membelakangi Gunawan yang duduk di tepi tempat tidur. Rasa jengkel dan
readmore 55. Tabir Yang Terkuak
"Ma--maksud Mbah Timo, apa?" Tanya Gunawan tergagap. Mbah Timo menarik napas dalam, lalu menepuk pund
readmore 56. Terlambat
"Mas, kenapa? Kok kamu seperti orang bingung dan terkejut seperti itu?" Tanya Ningsih, dahinya berke
readmore 57. Penyesalan (1)
Malam makin merangkak naik, mendung hitam menggelayut di langit, hingga membuat malam semakin pekat
readmore 58. Penyesalan (2)
"Ada mayat, ada mayat ...!" Teriak seorang warga. Di tengah malam dan di bawah guyuran hujan deras, p
readmore
bagus
26d
0bagus ceritanya
23/07
0cerita ya basss
20/04
0bagus
26/12
0Keren
01/12
0kereenn ceritanya
05/08/2023
0good
31/07/2023
0saya suka
26/07/2023
0novel ini sangat bagus
25/07/2023
0bgus
13/07/2023
0