"Jangan katakan kamu ingin mati."
"Jangan menyerah pada hidup."
Bodoh jika percaya kata-kata seperti itu benar. Kenyataannya, kamu tidak keberatan jika dirimu sendiri yang mati.
Tetapi sedih jika orang sekitar yang mengalami.
"Aku tak mau itu terjadi."
Yang berbicara seperti itu adalah ego. Tidak memedulikan hidup orang lain selain yang kamu sayangi. Membenci orang lain adalah gayamu.
Meski begitu, kamu tetap mengatakan.
"Mari hidup bersama."
Indah sekali, 'kan? Bahkan, kebohonganmu ... sangat indah.
kreatif,cerita nya bagus dan cara penulisan nya sangat kreatif membuat orang yang membaca penasaran dan ingin membaca bagaimana kelanjutan dari cerita nya...aku suka jalan cerita nya tidak membuat yang membaca menjadi bosan dan jenuh...mantap..semoga yang menulis cerita komik ini semakkn menarik isi cerita komik nya yah !!!....
18/12
0
Total: 33
Bab 1
Kamu mengajakku berjalan, kemudian meninggalkanku sendirian. *** "Riiin!" Seorang gadis berambut blond
Bab 2
Shirin berakhir kembali ke kelasnya ketika bel masuk akan berbunyi lima menit lagi. Ia mengatur eksp
Bab 3
"Hah? Obat diare?" Kini giliran Al yang mengernyit bingung. Namun, Atha menggeleng. "Resep obat diare
Bab 4
Aldiaz mengernyit heran. "Lah, kenapa, tuh, cewek?" Atha menggedik. "Gue juga gak tau." "Bi, tadi lo b
Bab 5
"Kasihan," ucap Aldiaz dengan senyum mengejek. Ia menyadari kesedihan Shirin yang tertolak sebelum b
Bab 6
Saat sampai di kelas, Bu Dewi menyambut Shirin dengan tatapan datarnya. Meski diizinkan masuk untuk
Bab 7
Sial, benar-benar sial. Rutuk Shirin dalam hati. Ia menyendok makanan di piring tanpa selera. Mia ad
Bab 8
"Lo, tuh, udah kayak anak kecil aja, njir!" Atha mengomel begitu Shirin sampai di Mal bersama Al. "K
Bab 9
Shirin meneguk ludah memandang punggung Aldiaz yang menjauh. Padahal, ia tepat berada di samping cow
Bab 10
Shirin meraba jaket di punggungnya, lembut, dan hangat. Kemudian, suara dehaman seorang lelaki terde
Bab 11
"Jangan deket-deket!" Shirin mengingatkan dengan suara yang seharusnya lantang dan berani, tetapi ia
Bab 12
Mia menginap di rumahnya malam ini. Sesuai rencana, Shirin dan Mia akan membuat cokelat valentin unt
Bab 13
Matahari bersinar terang, bunga-bunga bermekaran di taman dan terlihat berkilau. Hari ini bisa saja
Bab 14
Mobil mulai memasuki kawasan yang asing. Jalan aspal tampak usang dan terlihat sedikit retak. Pohon
Bab 15
"Kayak kamu bisa ngelawan aku aja." Shirin duduk tak bergerak dan merasa lebih takut pada Al daripada
Bab 16
"Kak Atha." Shirin kembali bicara. "Sebenernya, Kak Al itu sakit apa?" Athalas diam dan menatap Shiri
Bab 17
"Gue juga gak bisa pura-pura lagi." Suara Mia sedikit bergetar. Willa menepuk-nepuk bahunya. "Tenang
Bab 18
Shirin keluar dari kelasnya bersama Mia, tetapi mereka harus berpisah di gedung utama. Mia harus ber
Bab 19
Tawa Athalas pecah melihat ekspresi Shirin di foto. Dengan susah payah ia duduk di samping Shirin da
Bab 20
Ada mata yang kerap menatapku, ada senyum yang menenangkanku, ada hal yang semua pikir itu untukku.
Bab 21
"Lo yakin gak mau jalan sama gue dulu, Mi? Shoping gitu," tanya Stevany di balik mobilnya. Ia meliri
Bab 22
Seorang wanita paruh baya sedang mengepel lantai koridor gedung utama. Rambutnya yang sedikit beruba
Bab 23
"Aldiaz dan Athalas Fernan." Pak Surya memperkenalkan dua murid barunya yang baru pindah bersamaan.
Bab 24
Shirin yang sudah rapi dengan seragam dan ransel keluar dari rumahnya. Ia terkejut begitu melihat mo
Bab 25
Wajah Mia pias, sementara Shirin terlihat tenang. Itu membuat ekspresi Mia berganti dingin. Mia maju
Bab 26
Shirin duduk di kursi koridor sambil memegangi hidungnya yang masih nyeri. Di dalam ruang BK, Atha d
Bab 27
Aldiaz mengerjapkan matanya, masih berusaha memercayai kenyataan itu. Dia berbaring di kasurnya, di
Bab 28
Aldiaz baru mengantarkan Shirin pulang saat pukul tujuh malam. Mereka sempat memasak dan makan malam
Bab 29
"Leonard ...." Aldiaz menggeram. "Yo, Al!" Suara Leon terdengar ramah. Pria itu bersandar ke pintu mo
Bab 30
"Target harus mati, Al," kata Leon sambil mengusek tangan Al dengan ujung sepatu seraya memandangnya
Bab 31
Aldiaz membanting pintu mobil seraya melenggang memasuki sekolah. Kali ini, ia datang sendiri. Shiri
Bab 32 [End]
Hidup bukan tentang perpisahan, ketika kita bertemu, saat itulah hidup dimulai. *** Mia keluar dari ke
Extra Part
Ini pertama kalinya Shirin menjejakkan kaki di kampus Aldiaz. Shirin tidak sempat mengantar Aldiaz k
aku membaca sangat seru
23/06
0bagus
05/06
0🙂 🙂
17/04
0seperti kisahku
14/02
0mantap, alurnya epik
06/02
0good
03/01
0terimakasi
01/01
0saya sangat menyukai cerita ini
24/12
0ceritanya seru. sukakkk
19/12
0kreatif,cerita nya bagus dan cara penulisan nya sangat kreatif membuat orang yang membaca penasaran dan ingin membaca bagaimana kelanjutan dari cerita nya...aku suka jalan cerita nya tidak membuat yang membaca menjadi bosan dan jenuh...mantap..semoga yang menulis cerita komik ini semakkn menarik isi cerita komik nya yah !!!....
18/12
0