Total : 26Chapter 1 Nestapa Di Ujung Maut
Air ketuban mengalir diikuti rasa mulas mendera tak tertahan lagi. Punggung belakangku serasa hendak
readmore Chapter 2 Lelaki Tak Berguna itu Suamiku
"Bu Nurma, kalau gak kapok juga setelah ngalami kejadian kayak gini! Ingat, aku gak mau bantu jika s
readmore Chapter 3 Jangan Manja, Nurma!
"Nur, tak usah khawatir. Biasanya juga kamu cepat sehat tiap habis lahiran." Suara Bang Muis yang te
readmore Chapter 4 Suamiku ingin Menjual Bayiku
"Wah iya, cantik banget bayinya. Sudah dikasih nama belum?" Bu Rahmat mendekati putriku yang baru sa
readmore Chapter 5 Tak Seindah impian
Rasanya ingin pergi jauh, meninggalkan semuanya hingga tak kurasa beban hidup lagi. Aku wanita bod*h
readmore Chapter 6 Ketegaran Semu
Aku menutup kedua telingaku, tak ingin menjadi iba pada Bang Muis jika mendengar penuturan Mpok Imas
readmore Chapter 7 Aku Harus Bercerai
"Muliho nang umahku wae (pulanglah ke rumahku saja). Tak urusi sampai sehat." Budhe Risah berkata de
readmore Chapter 8 Aku Pernah Merasa Bahagia
"Aku jadi ingat mamakmu, melihatmu gak bahagia begini pasti sedih sekali kalau saat ini ia masih hid
readmore Chapter 9 Suamiku Merasa Terhina
"Aku mau ketemu istriku," teriak Suamiku. Kudengar suara lantang Bang Muis mendekat, bagaimana ini? C
readmore Chapter 10 Jangan Bercerai, Nurma!
Afifah belum kembali, perkirakanku Bang Muis sudah berangkat mengajar ke TPQ saat ini. Harapanku, Al
readmore Chapter 11 Tak Usah KB!
Gelisah menunggu Afifah yang tak kunjung datang, hatiku seketika lega mendengar putriku mengucap sal
readmore Chapter 12 Aku Berhak Bercerai
"Nak, kesulitan mamak bukan urusan anak-anak. Afifah tetap harus bersikap sopan sama bapak, ya" Aku
readmore Chapter 13 Pulang
"Aku belum bisa membalas semua kebaikan budhe, aku juga masih akan terus merepotkan saat kerja di ka
readmore Chapter 14 Seorang Pria dari Langit
Kantin Budhe Risah tak henti didatangi pelanggan dari pagi. Sejak pukul sembilan aku sudah berkutat
readmore Chapter 15 Suamiku Sakit Jiwa?
"Ini untuk beli bedak atau beli baju apa saja juga boleh." Bang Muis memberikan dua lembar uang ratu
readmore Chapter 16 Ancaman Bang Muis
Sudah kupikirkan dengan matang untuk menerima tawaran budhe. Pagi ini aku mulai bekerja di rumah din
readmore Chapter 17 Bayiku Hilang
Kutahan air mata yang sudah menggenang, hingga rasa sesak mengendap di rongga dada. Kuat, harus kuat
readmore Chapter 18 Pria Baik itu Dewa Penolongku
Rumah Mpok Imas, iya, mungkin aku harus mencari ke sana. Setengah kesadaranku kembali saat budhe me
readmore Chapter 19 Teror Suamiku
Semenjak melahirkan putri pertamaku, yang kudengar hanyalah perintah demi perintah saja. Tak ada lag
readmore Chapter 20 Kutunggu Putusan Ceraimu, Nurma
"Besok pagi saja, Mpok." Aku memberi usulan. "Kalau besok sudah dibawa ke kantor polisi kabupaten, le
readmore Chapter 21 Bang Muis, Jangan Ganggu Kami!
Tahun-tahun berganti, kehidupanku berubah total usai dipersunting sang manajer kebun sawit. Hanya ke
readmore Chapter 22 Sulitnya ingin Hidup Tenang
"Kita sudah tak ada hubungan apapun, abang gak bisa perlakukan aku kasar lagi. Aku bisa menuntut aba
readmore Chapter 23 Fitnah dari Bang Muis
Allah memberiku kebahagiaan dengan dititipkan satu calon keturunan lagi dalam rahimku. Pak Rizal pas
readmore Chapter 24 Dendam di Hati Bang Muis
"Assalamu'alaikum." Suamiku mengucap salam. Kami mendatangi rumah Mpok Imas malam ini. Habis salat is
readmore Chapter 25 Pindah Jauh dari Bang Muis
"Bu, ayo ikut ke klinik. Bapak dipukul orang waktu mengawasi team damkar madamkan api di lahan." Pak
readmore Chapter 26 Gangguan di Tempat Baru
Sebuah rumah mungil di pinggiran kota Kabupaten disewa sementara oleh suamiku untuk kami tinggali se
readmore
terima kasih
05/06
1bagus
09/05
1sangat lah keren
14/04
0oke
12/04
0ceritanya bagus, banyak ilmu yang di petik, tapi akhir ceritanya bikin penasaran. di tggu ya kelanjutannya 🤗
27/07/2023
0ok banget
23/07/2023
0sangat membantu
24/05/2023
0ok yes
25/03/2023
0halo
05/06/2022
0qmzibg
13/03/2022
0